Batasan Operasional Perbandingan Mula Kerja dan Lama Kerja Analgesia Bupivakain 0,5% Hiperbarik 7,5 mg Ditambah Fentanil 25 mcg dengan Bupivakain 0,5% Hiperbarik 7,5 mg Ditambah Meperidin 25 mg Pada Bedah Sesar dengan Anestesi Regional Subarakhnoid

63

3.8 Batasan Operasional

1. Anestesia spinal adalah tehnik anestesi dengan memasukkan obat anestesi dengan bantuan jarum spinal ke dalam ruang sub arakhnoid dengan harapan terjadi blokade sensorik nyeri dan motorik gerak yang bersifat reversibel pada daerah perut ke bawah. 2. Bevel adalah ujung jarum spinal 3. Jarum spinal Quincke 25G adalah jarum spinal dengan ujung jarum memotong cutting dimana yang dipakai dalam penelitian ini adalah jarum spinal Spinocan 25 G. 4. Bupivakain hiperbarik 0,5 adalah Bupivakain 0,5 dalam 80 mg glukosa Marcain 0,5 Hiperbarik, Aztra Zeneca 5. Fentanil adalah Fentanil 50 mcg dalam 2 ml cairan bebas pengawet Fentanyl, Janssen Pharmaceutica. 6. Meperidin adalah Meperidin 50 mg dalam 2 ml cairan bebas pengawet Pethidine, Kimia Farma 7. Hipotensi didefinisikan sebagai penurunan tekanan darah sistolik sedikitnya 25 atau penurunan tekanan darah sistolik di bawah 100 mmHg. 8. Syok didefinisikan sebagai gangguan perfusi jaringan yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan oksigen pada sel. 9. Bradikardia dinyatakan jika frekuensi nadi kurang dari 60 xmenit. 10. Preloading adalah pemberian cairan selama 10 mlkg bb 15 menit sebelum dilakukan anestesi spinal. 11. Tes pinprick tes tusuk jarum adalah tes sensorik untuk menentukan level analgesia dengan menggunakan mandrin dari jarum spinal yang digunakan yaitu Spinocan ukuran 25G. Jarum disentuhkan pada kulit mulai dari tungkai bagian paling bawah kearah sefalad. 12. Hambatan sensorik adalah terjadinya penurunan sensasi nyeri terhadap tusukan jarum pinprick atraumatik yang dinilai dengan kriteria Hollmens. Universitas Sumatera Utara 64 Penilaian test pinprick berdasar kriteria Hollmens, sebagai berikut 44 : Derajat 1: Tusukan jarum pinprick dirasakan sebagai tusukan jarum tetapi lebih lemah dibandingkan dengan tusukan pada daerah yang sama pada ekstremitas atas Derajat 2: Tusukan jarum pinprick dirasakan sebagai tusukan benda tumpul. Derajat 3: Tidak ada persepsi tusukan. 13. Mula kerja adalah waktu antara dimulainya suntikan obat ke ruang subarakhnoid yang dinilai hingga mencapai level blok sensorik setinggi Th 6 yang dinilai dengan pin prick test, sesuai dengan kriteria Hollmens derajat 3 tidak merasakan persepsi tusukan. Lama kerja analgesia adalah rentang waktu saat mulai disuntikkan obat hingga terjadi regresi penurunan level analgesi sebanyak 2 segmen yang dinilai dengan pinprick test, sesuai dengan kriteria Hollmens derajat 2 Tusukan jarum pinprick dirasakan sebagai tusukan benda tumpul. 14. Visual Analog Scale VAS adalah skala linier 10 cm untuk menggambarkan derajat nyeri dengan angka 0-10 ; angka 0 sama sekali tidak nyeri ; angka 1-3 adalah nyeri ringan; angka 4-6 nyeri sedang ; angka 7-9 nyeri berat dan 10 adalah nyeri sangat berat. 15. Blokade motorik adalah tercapainya hambatan motorik sesuai kriteria bromage tertinggi. 16. Pengukuran kesan motorik menggunakan modifikasi skala bromage, yaitu: a. Bromage 0 : gerak tungkai bawah bebas b. Bromage 1 : tidak mampu angkat tungkai bawah, lutut dapat diangkat c. Bromage 2 : tidak mampu angkat lutut, hanya dapat menggerakkan kaki d. Bromage 3 : tidak mampu bergerak sama sekali 17. Anestesia spinal gagal adalah jika terdapat blok sensorik Th 6 setelah 20 menit dan dikeluarkan dari penelitian. Universitas Sumatera Utara 65 18. Kegawatdaruratan dalam operasi bedah sesar adalah kondisi yang mengancam nyawa pasien yang terjadi setelah dilakukan anestesia spinal. 19. Waktu nol 0 adalah titik awal dimulai perhitungan waktu, yaitu pada saat obat habis disuntikkan ke dalam ruang subarakhnoid. 20. Lama pembedahan adalah waktu dalam menit yang dihitung mulai dari operator mengiris kulit hingga selesai menjahit menutup kulit. 21. Aldrett Score adalah kriteria untuk menilai keadaan umum pasien selama perawatan di ruang observasi sehingga pasien dapat dipindahkan ke ruang rawat biasa setelah dilakukan tindakan anestesi.

3.9 Rencana Manajemen Dan Analisa Data

Dokumen yang terkait

Perbandingan efek analgesia dan kejadian hipotensi akibat anestesia spinal pada operasi bedah sesar dengan bupivakain 0.5% hiperbarik 10 mg dan 15 mg

0 88 157

Perbandingan Mula Dan Durasi Kerja Levobupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg Dan Bupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg + Fentanyl 25 μg Pada Anestesi Spinal Untuk Operasi Ekstremitas Bawah Di RSUP. H. Adam Malik Medan

3 119 93

Perbandingan Penambahan Midazolam 1 Mg Dan Midazolam 2 Mg Pada Bupivakain 15 Mg Hiperbarik Terhadap Lama Kerja Blokade Sensorik Anestesi Spinal

1 38 69

Perbandingan Efektivitas Penambahan 2 mg Midazolam dengan 25 g Fentanil pada 12,5 mg Bupivakain 0,5% Hiperbarik Secara Anestesi Spinal untuk Operasi Ortoped i Ekstremitas Bawah-Comparison of Effectivity between 2 mg Midazolam and 25 g Fentanyl Added to 12

0 0 16

UJI KLINIS PERBANDINGAN MULA SERTA KERJA ANTARA BUPIVAKAIN 0,5% 12,5 MG HIPERBARIK DAN ISOBARIK PADA ANESTESI SPINAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) Budi Wibowo Tesis

0 3 101

Perbandingan Kombinasi Bupivakain 0,5% Hiperbarik dan Fentanil dengan Bupivakain 0,5% Isobarik dan Fentanil terhadap Kejadian Hipotensi dan Tinggi Blokade Sensorik pada Seksio Sesarea dengan Anestesi Spinal | Okatria | Jurnal Anestesi Perioperatif 820 303

0 0 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 REGIONAL ANESTESIA - Perbandingan efek analgesia dan kejadian hipotensi akibat anestesia spinal pada operasi bedah sesar dengan bupivakain 0.5% hiperbarik 10 mg dan 15 mg

0 0 48

Perbandingan Mula Dan Durasi Kerja Levobupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg Dan Bupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg + Fentanyl 25 μg Pada Anestesi Spinal Untuk Operasi Ekstremitas Bawah Di RSUP. H. Adam Malik Medan

0 0 20

BAB II TINAJUAN PUSTAKA 2.1. ANESTESI SPINAL 2.1.1. Sejarah Anestesi Spinal - Perbandingan Mula Dan Durasi Kerja Levobupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg Dan Bupivacaine Hiperbarik 12,5 Mg + Fentanyl 25 μg Pada Anestesi Spinal Untuk Operasi Ekstremitas Bawah Di

0 0 22

PERBANDINGAN LAMA ANALGESIA BUPIVAKAIN HIPERBARIK + MORFIN INTRATEKAL DENGAN BUPIVAKAIN HIPERBARIK + NaCl INTRATEKAL PADA PASIEN YANG MENJALANI OPERASI DENGAN ANESTESI SPINAL - Repository UNRAM

0 0 12