63
3.8 Batasan Operasional
1. Anestesia spinal adalah tehnik anestesi dengan memasukkan obat anestesi dengan bantuan jarum spinal ke dalam ruang sub arakhnoid dengan
harapan terjadi blokade sensorik nyeri dan motorik gerak yang bersifat reversibel pada daerah perut ke bawah.
2. Bevel adalah ujung jarum spinal 3. Jarum spinal Quincke 25G adalah jarum spinal dengan ujung jarum
memotong cutting dimana yang dipakai dalam penelitian ini adalah jarum spinal Spinocan 25 G.
4. Bupivakain hiperbarik 0,5 adalah Bupivakain 0,5 dalam 80 mg glukosa Marcain 0,5 Hiperbarik, Aztra Zeneca
5. Fentanil adalah Fentanil 50 mcg dalam 2 ml cairan bebas pengawet Fentanyl, Janssen Pharmaceutica.
6. Meperidin adalah Meperidin 50 mg dalam 2 ml cairan bebas pengawet Pethidine, Kimia Farma
7. Hipotensi didefinisikan sebagai penurunan tekanan darah sistolik sedikitnya 25 atau penurunan tekanan darah sistolik di bawah 100
mmHg. 8. Syok didefinisikan sebagai gangguan perfusi jaringan yang terjadi akibat
ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan oksigen pada sel.
9. Bradikardia dinyatakan jika frekuensi nadi kurang dari 60 xmenit. 10. Preloading adalah pemberian cairan selama 10 mlkg bb 15 menit sebelum
dilakukan anestesi spinal. 11. Tes pinprick tes tusuk jarum adalah tes sensorik untuk menentukan level
analgesia dengan menggunakan mandrin dari jarum spinal yang digunakan yaitu Spinocan ukuran 25G. Jarum disentuhkan pada kulit mulai dari
tungkai bagian paling bawah kearah sefalad. 12. Hambatan sensorik adalah terjadinya penurunan sensasi nyeri terhadap
tusukan jarum pinprick atraumatik yang dinilai dengan kriteria Hollmens.
Universitas Sumatera Utara
64
Penilaian test pinprick berdasar kriteria Hollmens, sebagai berikut
44
: Derajat 1: Tusukan jarum pinprick dirasakan sebagai tusukan jarum tetapi
lebih lemah dibandingkan dengan tusukan pada daerah yang sama pada ekstremitas atas
Derajat 2: Tusukan jarum pinprick dirasakan sebagai tusukan benda tumpul.
Derajat 3: Tidak ada persepsi tusukan. 13. Mula kerja adalah waktu antara dimulainya suntikan obat ke ruang
subarakhnoid yang dinilai hingga mencapai level blok sensorik setinggi Th
6
yang dinilai dengan pin prick test, sesuai dengan kriteria Hollmens derajat 3 tidak merasakan persepsi tusukan.
Lama kerja analgesia adalah rentang waktu saat mulai disuntikkan obat hingga terjadi regresi penurunan level analgesi sebanyak 2 segmen yang
dinilai dengan pinprick test, sesuai dengan kriteria Hollmens derajat 2 Tusukan jarum pinprick dirasakan sebagai tusukan benda tumpul.
14. Visual Analog Scale VAS adalah skala linier 10 cm untuk menggambarkan derajat nyeri dengan angka 0-10 ; angka 0 sama sekali
tidak nyeri ; angka 1-3 adalah nyeri ringan; angka 4-6 nyeri sedang ; angka 7-9 nyeri berat dan 10 adalah nyeri sangat berat.
15. Blokade motorik adalah tercapainya hambatan motorik sesuai kriteria bromage tertinggi.
16. Pengukuran kesan motorik menggunakan modifikasi skala bromage, yaitu: a. Bromage 0 : gerak tungkai bawah bebas
b. Bromage 1 : tidak mampu angkat tungkai bawah, lutut dapat diangkat
c. Bromage 2 : tidak mampu angkat lutut, hanya dapat menggerakkan kaki
d. Bromage 3 : tidak mampu bergerak sama sekali 17. Anestesia spinal gagal adalah jika terdapat blok sensorik Th
6
setelah 20 menit dan dikeluarkan dari penelitian.
Universitas Sumatera Utara
65
18. Kegawatdaruratan dalam operasi bedah sesar adalah kondisi yang mengancam nyawa pasien yang terjadi setelah dilakukan anestesia spinal.
19. Waktu nol 0 adalah titik awal dimulai perhitungan waktu, yaitu pada saat obat habis disuntikkan ke dalam ruang subarakhnoid.
20. Lama pembedahan adalah waktu dalam menit yang dihitung mulai dari operator mengiris kulit hingga selesai menjahit menutup kulit.
21. Aldrett Score adalah kriteria untuk menilai keadaan umum pasien selama perawatan di ruang observasi sehingga pasien dapat dipindahkan ke ruang
rawat biasa setelah dilakukan tindakan anestesi.
3.9 Rencana Manajemen Dan Analisa Data