Peta Kompetensi Profesional Ruang Lingkup Cara Penggunaan Modul

3 2. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang relevan, saudara dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari internet. 3. Mantapkan pemahaman anda dengan mengerjakan latihan dalam modul dan melalui kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan pendidik lainnya atau teman sejawat. 4. Cobalah menjawab soal-soal yang dituliskan pada setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah anda sudah memahami dengan benar isi yang terkandung dalam modul ini. Selamat belajar 4

BAGIAN 2: PEMBELAJARAN PENGANTAR ANTROPOLOGI

Pembelajaran 1: Antropologi Sebagai Ilmu dan Metode

A. Tujuan

Materi antropologi sebagai ilmu dan metode disajikan untuk membekali peserta diklat tentang dasar ilmu antropologi. Diharapkan setelah mempelajari materi ini peserta diklat mampu penggunakan ilmu antropologi untuk menganalisis fenomena budaya yang ada di masyarakat.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta diklat diharapkan dapat: 1. menjelaskan pengertian antropologi ; 2. menjelaskan objek, fungsi, tujuan, dan manfaat antropologi;

3. menjelaskan perkembangan antropologi sebagai ilmu 4. menjelaskan antropologi sebagai metode

C. Uraian Materi

Pengertian Antropologi Antropologi secara etimologis berasal dari kata Yunani, yaitu anthropos yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu. Jadi antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia. Namun demikian, antropologi bukan satu-satunya ilmu yang mempelajari manusia, karena pada kenyataannya banyak sekali ilmu yang menjadikan manusia sebagai kajiannya. Misalnya, biologi dan psikologi juga mempelajari manusia. Terdapat beberapa pandangan tentang antropologi, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. William A. Haviland mendefinisikan antropologi sebagai studi tentang umat manusia, yakni suatu studi yang berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia. Jadi Haviland memandang antropologi merupakan ilmu yang mencoba merumuskan hukum yang bersifat general umum tentang manusia dan perilakunya. 5 2. Berbeda dengan pendapat Haviland, adalah Clifford Geertz dalam Saeffudin, 2003: 295-296, yang memandang objek kajian antropologi adalah symbol yang terdapat kebudayaa manusia. Jadi menurut Geertz, antropologi seharusnya bergeser dari ilmu ekplanatif menjadi ilmu yang berorientasi pada studi untuk menemukan makna yang terdapat dalam kebudayaan manusia. 3. Frank Robert Vivelo mendefinisikan antropologi sebagai ilmu mengenai manusia, yang menelaah baik secara budaya, biologi, meliputi asal- usulnya, evolusi maupun keberadaannya pada masa sekarang Vivelo, 1978:4. 4. Sementara itu, Simon Coleman dan Helen Watson mendefinisikan antropologi sebagai” kajian tentang manusia dan masyarakat, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, yang sedang berkembang maupun yang sudah punah” Coleman Watson, 1992:8. Dari ke-tiga ahli yang terakhir tersebut, memandang bahwa antropologi mempunyai sifat unik yaitu menggabungkan aspek biologi maupun aspek sosial-budaya manusia. 5. Alfred L. Kroeber melihat bahwa antropologi adalah ilmu yang paling humanis dan humaniora yang paling ilmiah. Antropologi menggunakan metode penyelidikan ilmiah dan prinsip-prinsip analisis ilmiah dan penalaran serta merangkul dimensi artistic, ekspresif, dan simbolik perilaku manusia. Semua antropolog berusaha untuk mendapatkan apresiasi yang lebiuh luas dan pemahaman tentang apa artinya menjadi “manusia” Kun Maryati. 2013:17. 6. Sementara Bapak Antropologi Indonesia, Koentjaraningrat menyatakan, bahwa antropologi adalah ilmu yang mempelajari: 1 masalah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai mahluk social, 2 masalah sejarah terjadinya aneka warna mahluk manusia dipandang dari sudut cirri-ciri tubuhnya, 3 masalah penyebaran dan terjadinya aneka warna bahasa yang diucapkan manusia di seluruh dunia, 4 masalah perkembangan, penyebaran, dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia di seluruh dunia, 5 masalah dasar-dasar dan aneka warna kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat dan suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi.