14 dari serangan suku bangsa asli, berbagai pemberontakan, cuaca yang
tidak cocok dan kendala lain. Untuk mencari kelemahan suku asli tersebut, mereka mulai mempelajari bahan-bahan etnografi suku-suku
bangsa di luar Eropa. Pada saat inilah ilmu antropologi menjadi ilmu praktis yang bertujuan untuk mempelajari masyarakat dan kebudayaan
suku-suku bangsa di luar Eropa, untuk kepentingan mereka.
d. Fase keempat Sesudah kira-kira 1930
Pada fase ini, antropologi mengalami perkembangan yang pesat. Pengaruh perang dunia ke-2 telah membawa perubahan pada kehidupan
manusia dan negara-negara di dunia, antara lain munculnya semangat nasionalis dari bangsa-bangsa yang dijajah Eropa untuk keluar dari
belenggu penjajah. Proses perubahan bangsa-bangsa yang terjajah menyebabkan perhatian ilmu antropologi tidak lagi ditujukan pada
penduduk pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepada suku bangsa di daerah pedalaman Eropa.
Jadi pada fase ini pokok tujuan dan ruang lingkup antropologi tidak lagi ditujukan pada suku-suku bangsa di luar Eropa, tetapi pada manusia
di daerah pedesaan pada umumnya. Dengan demikian, antropologi mempunyai tujuan baru, yaitu mencapai pengertian tentang manusia
pada umumnya dengan mempelajari keragaman bentuk fisik, masyarakat, dan kebudayaannya. Ilmu antropologi bersifat akademis sekaligus praktis
Kuntjaraningrat, 2002:26. Selain itu pada fase ini bahan pengetahuan yang diteliti semakin bertambah dan metode ilmiahnya semakin tajam.
2. Antropologi masa kini
Penggunaan aliran-aliran dalam antropologi dapat digolongkan berdasarkan atas berbagai universitas di beberapa negara tempat ilmu
antropologi berkembang. Koentjaraningrat 2009:6-8 mencoba mendiskripsikan penggolongan
penggunaan aliran antropologi berdasarkan perkembangan antropologi sebagai berikut:
15
Di Amerika Serikat, antropologi pada fase keempat telah berkembang
seluas-luasnya. Ilmu antropologi telah dipakai dengan mengintegrasikan seluruh warisan bahan dan metode dari semua fase perkembangan
antropologi, ditambah dengan berbagai spesialisasi yang telah dikembangkan secara khusus untuk mencapai pemahaman tentang dasar-
dasar dari keragaman bentuk masyarakat dan kebudayaan manusia yang tampak pada masa sekarang ini.
Di Inggris, di Eropa Tengah dan di Eropa Utara.
Metode antropologi yang telah dikembangkan di Amerika Serikat juga sudah mulai mempengaruhi berbagai lapangan penelitian para ahli
antropologi di Inggris.
Di Uni SovietRusia. Ilmu antropologi menunjukkan bidang yang praktis,
yaitu melakukan kegiatan besar dalam hal mengumpulkan bahan tentang keragaman bentuk masyarakat dan kebudayaan dari suku bangsa yang
merupakan penduduk wilayah Uni sovietRusia yang sangat luas. Dengan demikian ilmu itu dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengembangkan
saling pengertian antara suku bangsa yang beraneka ragam itu. Namun dikembangkan juga buku-buku ikhtisar tentang suku bangsa di benua-
benua lain di muka bumi.
Di India. Ilmu antropologi ini memiliki fungsi praktis dalam hal mencapai
pengertian keragaman kehidupan masyarakat di India dan guna kepentingan-kepentingan yang praktis dalam hubungan antara golongan-
golongan penduduk itu.
Di Indonesia. Penggunaan ilmu antropologi masih bebas untuk memilih
dan mengkombinasikan unsur-unsur dari berbagai aliran antropologi yang paling cocok atau yang dapat diselaraskan dengan masalah
kemasyarakatan di Indonesia. Penggunaan antropologi sebagai ilmu praktis untuk mengumpulkan data tentang kehidupan masyarakat dan
kebudayaan dari berbagai suku bangsa yang berbeda-beda sehingga dengan demikian timbul saling pengertian antara berbagai suku bangsa