Pengamatan Terlibat Ethnografi Baru Generasi Kedua

64 hasil penelitiannya. Oleh sebab itu, metode pengamatan terlibat dikategorikan ke dalam tiga bentuk penelitian, yaitu keterlibtan pasif, keterlibatan medium, dan keterlibatan aktif. 1 Keterlibatan Pasif Dalam keterlibatan pasif, peneliti tidak mengadakan kontak langsung dengan para informan yang sedang diamatinya. Ia hanya berada di antara mereka yang sedang diamatinya. 2 Keterlibatan Medium atau Setengah Dalam keterlibatan medium, peneliti sudah masuk ke dalam struktur masyarakat yang diamatinya, tetapi di pihak lain ia membatasi diri sebagai “orang luar”. Ia mengadakan pengamatan dari sudut pandangnya sendiri scaa subjektif. 3 Keterlibatan Aktif Hampir sama dengan keterlibatan setengah, dalam keterlibatan aktif faktor subjektivitas peneliti masih dominan. Pada keterlibatan aktif, si peneliti terlibat secara aktif dalam aktivitas objek kegiatan yang sedang diamati itu. Contohnya, seorang peneliti kegiatan gotong royong di suatu desa, akan ikut serta bergotong royong bersama para informan yang sedang diamatinya. Dengan demikian, peneliti akan lebih memahami fenomena gotong royong di desa yang bersangkutan

4. Pengamatan Penuh

Pengamatan dikatakan lengkap atau penuh jika si peneliti mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang sedang ditelitinya. Ia sudah dinyatakan bukan sebagai “orang luar” melainkan sudah “diterima dan masuk” ke dalam struktur masyarakat yang diamatinya itu. Dalam kondisi itu, peneliti akan mudah bergaul dengan masyarakat setempat tanpa “dicurigai”. Ia akan mduah menagdakan kontak emosional dengan anggota masyarakat informan-nya. Untuk mencapai taraf sedemikian, pengamatan lengkap memerlukan beberapa persyaratan, antara lain sebagai berikut. 65 1 Unsur Peneliti Peneliti tidak boleh memiliki hubungan-hubungan tertentu, misalnya berasal dari suku bangsa atau kelompok masyarakat yang sama, atau memiliki hubungan keterkaitan tertentu, seperti hubungan antara guru dan murid atau majikan dan buruhnya. 2 Unsur Pelaku, Reponden, atau Informan Informan harus mengetahui betul masalah-masalah yang akan diamati oleh peneilti sehingga mudah memberikan informasi. 3 Faktor Tempat atau Ruang Setiap gejala atau fenomena yang akan diteliti, apakah orang, peristiwa, ataukah gejala sosial budaya, harus berada dalam daerah penelitian field tertentu yang sama. 4 Faktor Waktu Setiap penelitian harus berada dalam satu saat atau kurun waktu yang telah direncanakan 5 Peristiwa Rutin Kegiatan-kegiatan yang diamati harus merupakan kegiatan rutin. Bukan yang sifatnya insidentil atau tiba-tiba. 6 Faktor Ekspresi atau Kejiwaan Faktor-faktor ekspresi dan faktor-faktor kejiwaan lainnya yang melatarbelakangi sikap, perilaku, dan tindakan para infroman harus mendapat perhatian peneliti. 7 Faktor Tujuan Tujuan penelitian harus jelas agar menjadi fokus atau pusat penelitian. Jangan sampai penelitian melebar atau meluas pada hal-hal lain yang berada di luar tujuan utamanya.

2. Metode Wawancara

Metode wawancara atau interview dipakai untuk memperoleh data atau keterangan lebih jauh selain data yang diperoleh melalui observasi. Oleh sebab itu, untuk memperoleh tanggapan yang dikehendaki, wawancara harus dilakukan dengan teknik-teknik tertentu. Hal ini