61 sangat penting dalam metode penelitian ini.
“Pengumpulan riwayat hidup atau suatu strategi campuran, bahasa akan muncul dalam setiap
fase dalam proses penelitian ini.
D. Ethnografi Baru Generasi Kedua
Inilah metode penelitian hasil sintesis pemikiran Spardley yang dipaparkan dalam buku Metode Etnografi ini, Spardley 1999
mendefinisikan budaya sebagaiyang diamati dalam etnografi. Selain itu juga
sebagai proses
belajar yang
mereka gunakan
untuk megintepretasikan dunia sekeliling mereka dan menyusun strategi
perilaku untuk menghadapinya. Dalam pandangannya ini, Spardley tidak lagi menganggap etnografi sebagai metode untuk meneliti Otherculture
masyarakat kecil yang terisolasi, namun juga masyarakat kita sendiri, masyarakat multicultural diseluruh dunia.Pemikiran ini kemudian
dirangkum dalam “Alur Penelitian Maju Bertahap” yang terdiri atas lima
prinsip,yaitu:1 Peneliti dianjurkan hanya menggunakan satu teknik pengumpulan data; 2 Mengenali langkah-langkah pokok dalam teknik
tersebut, misalnya 12 langkah pokok dalam wawancara etnografi dari Spardley; 3 Setiap langkah pokok dijalankan secara berurutan; 4
Praktik dan latihan harus selalu dilakukan; 5 Memberikan problem solving sebagai tanggung jawab sosialnya, bukan lagi ilmu untuk ilmu.
Inti dari
“Etnografi Baru” Spardley ini adalah upaya memperhatikan makna tindakan dari kejadian yang menimpa orang
yang ingin kita pahami melaluikebudayaan mereka. Dalam melakukan kerja lapangan,etnografer membuat kesimpulan budaya manusia dari
tiga sumber: 1 dari hal yang dikatakan orang; 2 dari cara orang bertidak; 3 dari berbagai artefak yang digunakan. Namun dalam buku
ini Spradley memfokuskan secara khusus pembuatan keksimpulan dari apa yang dikatakan orang. Wawancara etnografi dianggap lebih
mampu menjelajah susunan pemikiran masyarakat yang sedang diamati.
Ciri-ciri penelitian Etnografi
62 Secara umum, ciri-ciri penelitian etnografi adalah analisis data yang dilakukan
secara menyeluruh holistis. Secara khusus, Menurut Hermanto, 2010 : 190- 191 ciri-ciri penelitian etnografi adalah sebagai berikut.
1. Sumber data bersifat ilmiah, peneliti harus memahami gejala empiris kenyataan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bersifat deskriptf, mencatat secara teliti fenomena budaya yang dilihat , dibaca melalui apapun, termasuk dokumen resmi kemudian
mengombinasikan, mengabstraksikan, dan menarik kesimpulan. 3. Saat di lapangan peneliti harus bertingkah laku sebagaimana masyarakat
yang ditelitinya 4. Menggunakan purposive sampling dalam hal pengumpulan data, bukan
menggunakan probabilitas statistik 5. Peneliti merupakan instrumen yang terpenting dalam pengumpulan data
6. Menggunakan data kuantitatif maupun kualitatif 7. Studi kasus digunakan untuk memahami bentuk-bentuk tertentu.
8. Titik berat perhatian harus pada pandangan emik. Artinya peneliti harus menaruh perhatian pada masalah penelitian yang diteiti, dan bukan etika.
9. Data dan informan harus berasal dari tangan pertama atau autentik 10. Analisis bersifat induktif
11. Kebenaran data harus dicek dengan data lain data lisan dicek dengan data tulis
12. Orang yang dijadikan subjek penelitian disebut partisipan termasuk buku, konsultan, serta teman sejawat.
Metode Observasi dan Wawancara
Metode penelitian ilmu-ilmu sosial yang paling tepat untuk penelitian etnografi adalah metode observasi dan wawancara. Dalam praktiknya, kedua
macam metode ini biasanya dilaksanakan bersama-sama.
1. M
etode Observasi
Metode observasi biasa juga disebut metode pengamatan lapangan. Ada empat macam metode observasi, yaitu pengamatan biasa,