75 1980:1 bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang
dapat digunakan untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing
pembelajaran di kelas Atas dasar pengertian tersebut maka model dalam pembelajaran dapat
dipahami sebagai cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses
pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta
didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu. 3. Ciri-ciri Model Pembelajaran
Ada beberapa ciri-ciri model pembelajaran, diantaranya adalah: a. Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh pencipta atau
pengembangnya. b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar.
c. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: 1 urutan langkah- langkah pembelajaran syntax, 2 adanya prinsip-prinsip reaksi, 3
sistem sosial, dan 4 sistem pendukung. d. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran yang
meliputi dampak pembelajaran dan dampak pengiring. e. Membuat persiapan mengajar desain instruksional dengan pedoman
model pembelajaran yang dipilihnya f. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model pembelajaran
terpilih dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil. g. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
4. Model-Model Pembelajaran
Istilah model pembelajaran mengandung makna yang lebih luas dibandingkan dengan teknik atau strategi pembelajaran. Model
pembelajaran merujuk pada paradigma tertentu yang menjadi kerangka berpikir dan bertindak dalam pembelajarannya. Banyak model
pembelajaran yang telah dikembangkan oleh para ahli. Pengembangan
76 model tersebut didasarkan pada konsep teori yang selama ini
dikembangkan. Setiap model pembelajaran memiliki persyaratan-persyaratan tertentu
untuk dapat diimplementasikan secara sukses untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi
yang diajarkan. Usia peserta didik menjadi salah satu dasar pertimbangan dalam pemilihan model pengelolaan pembelajaran. Pada umumnya
tingkat perkembangan masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan holistik serta mampu memahami hubungan antara konsep
secara sederhana. Proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialami secara langsung.
Setiap anak memiliki cara tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya teori perkembangan kognitif.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diperhatikan mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta
kedalaman materi. Joyce dan Weil 2000 dalam http:Panduanguru.com mengatakan
ada empat kategori yang penting diperhatikan dalam model mengajar yaitu Model pemrosesan Informasi, model personal, model interaksi, dan
model tingkah laku. Model mengajar yang telah dikembangkan dan di tes keberlakuannya oleh para pakar pendidikan dengan mengklasifikasikan
model pembelajaran pada empat kelompok yaitu: 1 Model pemrosesan informasi, menjelaskan bagaimana cara individu
memberi respon yang datang dari lingkungannya dengan cara mengorganisasikan data, memformulasi masalah, membangun
konsep dan rencana pemecahan masalah serta penggunaan symbol- simbol verbal dan non verbal
Uno 2012:10 menjelasakan ada beberapa model yang termasuk dalam ke dalam pendekatan pembelajaran pemrosesan informasi,
diantaranya sebagai berikut: a Model perolehan konsep, tokohnya adalah Jerome Brunner.
b Model berpkir induktif, tokohnya Hilda taba. c Model inquiry training, tokohnya adalah Richard Suchman.
d Model scientific inquiry, tokohnya adlah Joseph J.Schwab.