Identifikasi Risiko Analisis Risiko Pengelolaan Risiko Selama Perubahan

7 URAIAN Dokumen Terkait

II. PENILAIAN RISIKO 1.

Penetapan Tujuan Instansi Pemerintah Secara Keseluruhan 35 Pimpinan IP sudah menetapkan tujuan Instansi pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan seperti tercantum dalam Renstra dan Renja tahunan, Memenuhi persyaratan program yang ditetapkan dengan peraturan dan memenuhi kriteria SMART serta dikomunikasikan dengan seluruh pegawai Renstra dan Renja tahunan 36 Pimpinan IP menetapkan strategi operasional yang konsisten dengan renstra dan rencana penilaian risiko, dengan mempertimbangkan sistem penganggaran antara lain alokasi, prioritas, rancangan secara rinci, asumsi dasar renstra dan anggaran konsisten saat ini dan sebelumnya. 37 Tujuan IP secara menyeluruh mempertimbangkan risiko ekstern dan intern, serta struktur pengendalian penanganan risiko 2. Penetapan tujuan pada tingkat kegiatan 38 Penetapan tujuan pada tingkat kegiatan dengan memperhatikan metode yang lazim, diantaranya adanya tujuan dan renstra IP entitas, keterkaitan, relevansi,kriteria pengukuran, sumber daya yang cukup dan partisipasi seluruh tingkatan pimpinan.

3. Identifikasi Risiko

39 Pimpinan IP menggunakan metodologi identifikasi risiko, baik metode kualitatif maupun kuantitatif yang sesuai dengan tujuan IP dan tujuan kegiatan dengan ditandai :  mempertimbangkan prakiraan rencana jangka pendek dan jangka panjang serta renstra  mempertimbangkan hasil dari temuan audit, hasil evaluasi atau penilaian lainnya,  risiko yang ada pada tingkat pegawai dan pimpinan tingkat menengah menjadi perhatian pimpinan yang lebih tinggi. 8 URAIAN Dokumen Terkait

II. PENILAIAN RISIKO

 Risiko IP secara keseluruhan dan pada setiap tingkatan kegiatan penting 40 Penggunaan metodologi tersebut harus dikomunikasikan dengan pegawai yang berkepentingan dan dibahas dengan jajaran pimpinan, 41 Risiko telah diidentifikasi dengan menggunakan mekanisme yang memadai, dengan mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis eksternal dan internal eksternal seperti perubahan peraturan, teknologi, bencana alam, dan internal seperti perubahan kebutuhan, pengurangan pegawai, kecurangan. 42 Penilaian atas faktor lain, yang dapat meningkatkan risiko telah dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang terjadi di masa lalu seperti kegagalan pencapaian misi, tujuan dan sasaran, pelanggaran penggunaan dana dan peraturan, serta risiko melekat pada misi dan program Kertas Kerja Identifikasi Risiko

4. Analisis Risiko

43 Analisis risiko dilaksanakan untuk menentukan dampak risiko terhadap pencapaian tujuan IP dengan memperhatikan metode, proses dan hasil:  Metode analisis risiko yang relevan dipergunakan ada kriteria klasifikasi, melibatkan pimpinan dan pegawai yang berkepentingan, menetapkan peringkat atau level  Pimpinan IP menetapkan proses formal dan informal untuk menganalisis risiko berdasarkan kegiatan sehari-hari  Risiko relevan dengan tujuan Kertas Kerja Analisis Risiko 44 Pimpinan IP menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menentukan tingkat risiko yang dapat diterima.

5. Pengelolaan Risiko Selama Perubahan

45 IP memiliki mekanisme antisipasi, identifikasi, dan reaksi terhadap perubahan-perubahan dalam pemerintahan, ekonomi, industri, peraturan, operasional, atau kondisi lain yang dapat mempengaruhi tercapainya maksud dan tujuan IP secara keseluruhan dan tujuan kegiatan. 9 URAIAN Dokumen Terkait Infrastruktur yang tersedia

III. KEGIATAN PENGENDALIAN 1. Penerapan Umum Kegiatan Pengendalian

46 Terdapat kegiatan pengendalian yang diselenggarakan oleh Pimpinan Instansi Pemerintah sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang bersangkutan. Not fits for all, setiap instansi memiliki kegiatan pengendalian yang tidak bisa disamaratakan dengan instansi lainnya Renstra, Renja, RKT, Peraturan per-uu-an sebagai landasan hukum instansi. 47 Penyelenggaraan kegiatan pengendalian telah diarahkan pada karakteristik sebagai berikut: - kegiatan pokok core business Instansi Pemerintah; - melalui proses penilaian risiko; - sifat khusus specific Instansi Pemerintah; - kebijakan dan prosedur harus ditetapkan secara tertulis terdapat dokumentasi; - prosedur dilaksanakan sesuai yang ditetapkan secara tertulis terdapat proses internalisasi dan implementasi di instansi yang bersangkutan; dan - kegiatan pengendalian dievaluasi secara teratur untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut masih sesuai dan berfungsi seperti yang diharapkan Peraturan per-uu-an sebagai landasan hukum instansi, SOP, Notulen Rapat, Laporan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan masing-masing instansi.

2. Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah yang bersangkutan