29
2.2. Sarana dan Prasarana Gampong Tanjong Beurunyong
Secara umum keadaan demografi fisik Gampong Tanjong Beurunyong mayoritas merupakan dataran tinggi, dan sisanya merupakan daerah persawahan.
Gampong Tanjong Beurunyong juga memiliki memiliki areal persawahan yang cukup luas serta perkebunan masyarakat antara lain: coklat kakao, pisang,
pinang, durian, rambutan, kunyit, langsat, dan lain-lain. Pola penggunaan tanah di Gampong Tanjong Beurunyong sebagian besar
dimanfaatkan untuk pemukiman yaitu sekitar 21 Ha. Luas tanah ini tidak semata untuk bangunan, tetapi juga termaksud bagian halaman, dilanjutkan dengan tanah
persawahan pertanian padi sekitar delapan hektar, sedangkan sisanya untuk tanah kering sekitar lima hektar digunakan untuk tanaman palawija, pekebunan,
serta tujuh hektar pekarangan warga. Hal ini menjelaskan bahwa sebagian besar masyarakat Gampong Tanjong Beurunyong masih merupakan masyarakat petani
yang hidup dari sektor pertanian khususnya sawah dan palawija. Selain itu juga terdapat 0,5 setengah hektar tanah yang merupakan pekuburan umum
masyarakat yang telah ada sejak dahulu, dan terletak di depan meunasah. Sekitar 0,5 setengah hekar yang dimanfaatkan untuk prasarana umum.
Fasilitas sosial yang tersedia di Gampong Tanjong Beurunyong sangat ninim, hanya tersedia satu meunasah sebagai pusat aktifitas keagaamaan dan
sosial di gampong, dan tidak ada balai gampong dan kantor keuchik. Meskipun demikian kegiatan-kegiatan sosial seperti, wirid, majelis ta’lim, organisasi PKK,
Posyandu masih merupakan aktifitas rutin yang tetap di jalankan. Meunasah menjadi tempat dilaksanakannya hampir semua kegiatan –kegiatan sosial seperti
30 ibadah sholat, pengajian, Posyandu, musyawarah, dan dan banyak kegiatan lain.
Meunasah menjadi balai tempat berkumpul bagi acara ataupun aktifitas-aktifitas besar di masyarakat.
Prasarana yang lain yang menunjang kegiatan masyarakat terdapat jalan sepanjang 1000 meter yang merupakan akses menuju kecamatan. Jalan ini pun
masih merupakan jalan berbatu yang tidak rata dan tidak terlalu lebar, jalan ini hanya dapat dilalui oleh sebuah mobil, dan sangat sulit jika mobil berpapasan
dengan mobil lain untuk lewat. Jalan ini memanjang dari ibukota kecamatan sampai melewati desa di perbatasan Gampong Tanjong Beurunyong dan
Gampong Leuhong.
Gambar 1: Kondisi jalan Gampong Tanjong Beurunyong
Selain itu terdapat juga irigasi sepanjang 1000 meter yang mengairi seluruh persawahan di gampong. Irigasi ini akan dipenuhi air saat musim hujan
dan kering saat kemarau. Walaupun pintu air yang berada di Gampong Tanjong
31 Beurunyong telah rusak tetapi fungsinya dalam mengairi sawah-sawah yang ada
di gampong masih berjalan dengan baik.
2.3. Stratifikasi Sosial