Hari-hari Besar di Meunasah Tanjong Beurunyong

51 6. menjadi hakim perdamaian bagi penduduk dalam gampong 7. mengajukan rencana reusam gampong kepada Tuha Peut gampong untuk mendapat pesetujuan dan ditetapkan menjadi reusam gampong Dari rangkaian tugas di atas jelas bahwa tugas seorang Keuchik tidak hanya bertanggung jawab dalam hal-hal adat, pemerintahan, birokrasi, hukum, dan agama. Sebagai seorang pemimpin tertinggi dalam gampong maka Keuchik juga berperan dalam membina kehidupan beragama di masyarakat sesuai dengan syariat Islam yang berlaku di Aceh. Selain itu Keuchik juga bertugas menjaga dan memelihara kebiasaan adat istiadat.

3.4. Hari-hari Besar di Meunasah Tanjong Beurunyong

Meunasah pada hari-hari biasa hanya digunakan untuk ibadah sholat ataupun mengaji yang di adakan pada setiap minggu, tetapi setiap tahun ada hari- hari tertentu terdapat perayaan-perayaan atau acara besar yang dirayakan secara besar oleh penduduk gampong. Di Gampong Tanjong Beurunyong perayaan- perayaan ini biasa dilaksanakan dalam bentuk khauri atau kenduri. Khauri, kenduri atau acara makan bersama merupakan kegiatan yang cukup sering dilakukan di meunasah. Bagi msyarakat Aceh ada banyak jenis kenduri yang dilaksanakan, selain untuk memperingati hari-hari tertentu bagi seseorang seperti peringatan kematian, nujuh hari, empatpuluh hari, seratus hari, dan sebagainya, juga ada yang bertujuan untuk dalam memperingati atau mensyukuri sesuatu. Kenduri jenis ini biasa tidak terlalu besar dan hanya dihadiri oleh beberapa orang kerabat atau yang diundang. Kenduri ini biasa dipersiapkan 52 hanya oleh keluarga yang memiliki hajat dalam acara tersebut dengan tujuan mendoakan kepada anggota keluarga yang telah meninggal dan mendoakan keluarga yang memiliki serta membuat kenduri. Selain itu juga terdapat kenduri-kenduri yang dirayakan secara besar- besaran, kenduri ini dirayakan oleh seluruh gampong karena dianggap penting dan dipersiapkan oleh seluruh penduduk gampong. Sebagai masarakat yang sangat menjunjung agama Islam Kenduri-kenduri ini biasa untuk merayakan hari-hari besar islam seperti Maulid Nabi, Isra’ Mi’maj, Nuzulul Qur’an. Selain itu juga terdapat peraayaan-perayaan adat yang dirayakan setiap tahunnya berdasarkan penanggalan Hijriah dan kalender Aceh atau Keununong seperti Khauri Boh Kayee kenduri buah kayu pada bulan Jumadil Akhir 3 , Khauri Apem kenduri apem pada bulan Rajab 4 , dan Khauri Bu kenduri nasi pada bulan Sya’ban 5 Di Gampong Tanjong Beurunyong sendiri tidak semua kenduri di atas dilaksanakan. Kenduri-kenduri yang memperingati hari-hari besar Islam masih dilakukan walaupun waktu pelaksanaan dan hari jatuhnya tidak selalu tepat. Seperti perayaan Maulid yang dilaksanakan pada bulan Rabi’ul Awal pada penanggalan Hijriah, akan dirayakan setelah Rab’iul Akhir sesuai jadwal panen masyararakat gampong Tanjong Beurunyong. Sedangkan khauri lain seperti khauri Apem yang dulu pernah ada sudah lama tidak dilaksanakan lagi. , dan Khauri Blang kenduri sawah saat akan turun ke sawah. 3 Bulan ke-enam dalam kalender Hijriah. 4 Bulan ke-tujuh dalam kalender Hijriah. 5 Bulan ke-delapan dalam kalender Hijriah. 53 Dalam sebuah kenduri yang peneliti ikuti yaitu pada Nuzulul Qur’an 6 Pada perayaan lain yaitu Maulid yang dirayakan pada malam ke-21 Ramadhan, beberapa warga khususnya para ibu telah menyiapkan hidangan untuk acara buka puasa bersama yang diadakan di meunasah. Hidangan yang disiapkan biasanya terdiri dari dua jenis, yaitu hidangan ringan untuk berbuka, umumnya merupakan kue-kue dan makanan yang rasanya manis, dan hidangan berat untuk makan malam bersama yang biasanya berupa masakan gulai daging dan nasi. Sedangkan menjelang magrib, laki-laki biasanya mulai membersihkan meunasah. Buka puasa bersama merayakan Nuzulul Qur’an ini diadakan di bagian atau lantai bawah meunasah yang dilanjutkan dengan sholat magrib berjamaah, zikir, dan doa bersama yang diadakan oleh masyarakat seluruh gampong. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan acara makan malam bersama menjelang sholat Isya dan Tarawih. 7 , makanan atau bentuk syukur yang dibagi-bagikan adalah ketan atau pulut bakar. Menurut Samsyarif dan Nurmala Informan, kegiatan ini biasanya diawali dengan kata-kata sambutan dari Keuchik, dan Teuku Imeum, kemudian pembacaan ayat Al-Quran, Zikir, dan doa yang dipimpin oleh teuku imeum, dan dilanjutkan dengan pembagian pulut bakar kepada seluruh undangan dan orang yang hadir. Tak jarang acara ini juga mendatangkan ulama dari luar gampong untuk memberikan ceramah agama, dan juga mengundang tokoh-tokoh di luar gampong, seperti Imeum Mukim, dan Camat. 6 Nuzulul Quran adalah hari dimana Alquran pertama kali diturunkan yang jatuh pada 17 Ramadhan. 7 Maulid, hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. 54

BAB 1V FUNGSI MEUNASAH