PKK, Posyandu, dan PAUD

71 agar mereka malu terhadap perempuan yang bukan muhrim mereka. Semakin dewasa mereka di berikan tanggung jawab di luar rumah dengan membantu di sawah atau bekerja, dan shalat lima waktu di Meunasah hingga tinggal disana. Kebiasaan menginap di Meunasah Tanjong Beureunyong pun sudah mulai berkurang. Para pemuda di Gampong Tanjong Beureunyong mulai sedikit yang terlihat menginap di meunasah pada hari-hari biasa, kecuali pada bulan Ramadhan jumlah pemuda yang tinggal di meunasah sedikit lebih ramai. Syamsarif selaku Keuchik tidak terlalu menyukai para pemuda yang menginap dan tidur di meunasah saat ini, karena menurutnya mereka adakalanya sesuka hati menggunakan karpet untuk sholat sebagai alas tidur mereka, dan juga para pemuda ini sangat susah dibanguni untuk shalat subuh.

4.3.4.3. PKK, Posyandu, dan PAUD

PKK Pembangunan Kesejahtraan Keluarga adalah salah satu program pemerintah yang pertama kali ibu Isriati Moenadi sebagai isteri Gubernur Jawa Tengah pada tahun 1967 sebagai gerakan masyarakat yang bertujuan “mewujudkan kesejahteraan keluarga, atas kesadaran dan kemampuan keluarga itu sendiri”. Pada tahun 1972 Menteri Dalam Negeri menginstruksikan kepada Gubernur di seluruh Indonesia, agar gerakan PKK dilaksanakan dan ditingkatkan di seluruh wilayah Indonesia. Tim Penggerak PKK dibentuk di semua tingkat administrasi : Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan, yang diketuai oleh isteri Pimpinan Daerah setempat http:tppkkpusat.orgindex.php?option=com_contentview=articleid=62Itmi d=69. 72 Salah satu program yang dikelola oleh PKK adalah program Posyandu. Desa-desa yang masih sederhana posyandu dan PKK hanya berupa tempat atau sebuah rutinitas tertentu, walaupun begitu posyandu ini tetap memiliki nama, nama posyandu Tanjuong Beureunyong adalah Posyandu Bungong Mawar. Didepan Pada Gampong Tanjong Buruyong Posyandu hanya sebuah kegiatan pemeriksaan bulanan yang dilaksanakan oleh Bidan Desa yang datang setiap bulan ke desa. Kegiatan Posyandu di Gampong Tanjong Beureunyong dilaksanakan pada hari jum’at minggu ketiga setiap bulannya. Kegiatan ini dilaksanakan di bagian bawah meunasah yang berbentuk rumah panggung atau rumah-rumah penduduk di sekitar meunasah. Posyandu bulanan ini merupakan kegiatan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak khususnya yang masih balita dan ibu hamil. Bidan desa yang melakukan tugas ini dibantu oleh Kader Posyandu yang merupakan penghubung antara Bidan Desa dan masyarakat. Paud Pendidikan Anak Usia Dini merupakan jenjang pendidikan informal untuk anak dibawah usia sekolah dasar. Pendidikan ini hampir sama dengan taman kanak-kanak yang mengajarkan pelajaran dasar sambil bermain. Paud merupakan salah satu kegiatan PKK Tanjong Beureunyong. Pendidikan di Paud sendiri biasanya mengajarkan pengenalan huruf, menghitung, ilmu agama dan juga permainan anak. Pelajaran ini biasa digabungkan dengan kegiatan bermain dan kreatifitas agar mudah diterima oleh anak. Tetapi kegiatan ini hanya bertahan selama setahun 2009-2010 karena kurangnya anggaran dana yang ada. 73 Gambar 7. Gotong royong yang dilakukan di meunasah Meunasah merupakan tempat berkumpul masyarakat hampir dalam segala kegiatan, baik itu kegiatan keagamaan, sosial, maupun dalam peristiwa sehari- hari. Dalam kegiatan gotong royong masyarakat, meunasah merupakan tempat semua masyarakat berkumpul. Dalam kegiatan gotong-royong pun meunasah menjadi prioritas masyarakat berkumpul untuk membersihkan setelah dusun masing-masing. Jika ada kegiatan-kegiatan atau acara tertentu di luar desapun, masyarakat akan berkumpul di meunasah sebelum berangkat. Meunasah dalam kehidupan sehari-hari merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat Aceh.

4.4. Perubahan di Gampong Tanjong Beurunyong