4
inilah pabrik mulai melakukan produksi untuk pertama kalinya. Sementara tahun 1996 dipilih karena pada tahun ini PT. Perkebunan IX dan PT. Perkebunan II
melakukan merger.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam sebuah penelitian tentu diperlukan rumusan masalah agar peneliti dapat mengetahui batasan-batasan dalam penelitian yang dilakukannya. Oleh sebab
itu, permasalahan-permasalahan yang akan dibahas di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang melatarbelakangi berdirinya Pabrik Gula Kwala Madu PT.
Perkebunan IX? 2.
Bagaimana Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan IX selama tahun 1984- 1996?
3. Bagaimana dampak peleburan PT. Perkebunan IX dan PT. Perkebunan II
terhadap manajemen Pabrik Gula Kwala Madu?
Universitas Sumatera Utara
5
1.3 Tujuan dan Manfaat
Setiap penelitian tentu harus memiliki tujuan dan manfaat sebagai titik akhir dari penelitian itu sendiri. Berikut merupakan tujuan yang ingin dicapai di dalam
penelitian ini: 1.
Mengetahui latar belakang berdirinya Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan IX.
2. Mengetahui keadaan Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan IX selama
tahun 1984-1996. 3.
Mengetahui dampak peleburan PT. Perkebunan IX dan PT. Perkebunan II terhadap manajemen Pabrik Gula Kwala Madu.
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain: 1.
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang keberadaan Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan IX.
2. Sebagai referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian yang
berhubungan dengan Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan IX dan tidak menutup kemungkinan dilakukannya penelitian lanjutan bila ditemukan fakta
baru.
Universitas Sumatera Utara
6
1.4 Tinjauan Pustaka
Kepustakaan sangat diperlukan sebagai sumber pendukung penelitian sehingga hasil penelitian tersebut sesuai dengan yang diharapkan dan tidak keluar
dari rumusan masalah yang telah dibuat. Oleh sebab itu, relevansi literatur yang digunakan menjadi tuntutan dalam sebuah penelitian.
Di Bawah Asap Pabrik Gula: Masyarakat Desa di Pesisir Jawa Sepanjang Abad Ke-20 merupakan referensi penting dalam penelitian ini karena isinya
berkonsentrasi pada peranan pabrik gula di daerah Jawa Tengah sepanjang abad 20. Buku yang diredaksi oleh Hiroyosi Kano, dkk berisi tentang sejarah Pabrik Gula
Comal yang dibangun sejak masa kolonial Belanda. Tentu ini sangat membantu penulis dalam memahami seluk beluk pabrik gula. Studi gabungan yang terdapat di
dalam buku ini sangat membantu penulis dalam menggunakan pendekatan penelitian yang dilakukan.
Di dalam buku Ilmu Sejarah dan Historiografi: Arah dan Perspektif yang diredaksi oleh Taufik Abdullah dan Abdurrachman Surjomihardjo di mana salah satu
tulisan yang ditulis oleh Ralp W. Hidy menjelaskan bahwa sejarah perusahaan menekankan terutama pada elemen-elemen mikro ekonomi di masa lampau dan
memusatkan perhatian terutama pada proses perubahan dan sumber asal perusahaan.
4
4
Lebih jelas lihat Sejarah Perusahaan oleh Ralph W. Hidy dalam Taufik Abdullah dan Abdurrachman Surjomihardjo, Ilmu Sejarah dan Historiografi: Arah dan Perspektif, Jakarta: PT.
Gramedia, 1985, hal. 186
Hal ini memberi pijakan kepada penulis bahwa masalah fungsional dari
Universitas Sumatera Utara
7
perkembangan perusahaan, seperti lahan, nilai produksi, modal, pemasaran, pasar, keuntungan, kebijakan pemerintah serta tenaga kerja dapat menjadi kajian yang ingin
dituliskan dalam sejarah perusahaan. Selain itu, pendekatan yang dipilih menjadi ukuran dalam memandang pengusaha dan perusahaan di masa lampau. Walaupun
demikian, pendekatan apapun yang dipilih oleh penulis harus tetap berhubungan dengan masalah yang akan dibahas di dalam penelitian ini.
Selanjutnya buku yang ditulis oleh Haryono Semangun berjudul Penyakit- Penyakit Tanaman Perkebunan Di Indonesia di mana salah satu isinya membahas
tentang penyakit-penyakit yang menyerang tanaman tebu menjadi referensi bagi penulis untuk memahami lebih jauh mengenai seluk-beluk tanaman tebu. Tebu yang
notabenenya merupakan salah satu tanaman perkebunan sejak dulu telah diteliti agar dapat menghasilkan varietas unggul dan tentu berujung pada peningkatan hasil
produksi. Sedikit banyaknya pemahaman ini membantu penulis dalam masalah yang terdapat di dalam kualitas dan kuantitas produksi gula pasir karena tebu merupakan
bahan utama untuk menghasilkan gula pasir seperti yang diproduksi oleh Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan IX.
Kemudian Mubyarto dalam bukunya Masalah Industri Gula Di Indonesia menjadi acuan penting dalam penelitian ini. Walaupun buku tersebut lebih banyak
membahas tentang perjalanan industri gula di Pulau Jawa namun jika dilihat dari sejarah industri gula itu sendiri maka hal ini wajar terjadi. Kita tahu bahwa eksploitasi
perkebunan tebu untuk industri gula sejak dulu lebih dikembangkan di Pulau Jawa. Menurut penulis hal ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding dalam penelitian
Universitas Sumatera Utara
8
ini mengingat Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan IX berada di luar Pulau Jawa.
Buku yang ditulis oleh Beddu Amang yang berjudul Kebijaksanaan Pemasaran Gula Di Indonesia dapat dijadikan panduan bagi penulis dalam menelaah
pengaruh kebijakan gula nasional terhadap industri gula di Indonesia khususnya pada masa Orde Baru. Metodologi Sejarah yang ditulis oleh Kuntowijoyo menjadi
referensi tambahan bagi penulis dalam mendapatkan pengetahuan dasar mengenai kajian sejarah ekonomi sehingga penulis lebih terarah dalam penelitian ini nantinya.
1.5 Metode Penelitian