Metode Penelitian Pabrik Gula Kwala Madu (PGKM) PT Perkebunan IX (1984-1996)

8 ini mengingat Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan IX berada di luar Pulau Jawa. Buku yang ditulis oleh Beddu Amang yang berjudul Kebijaksanaan Pemasaran Gula Di Indonesia dapat dijadikan panduan bagi penulis dalam menelaah pengaruh kebijakan gula nasional terhadap industri gula di Indonesia khususnya pada masa Orde Baru. Metodologi Sejarah yang ditulis oleh Kuntowijoyo menjadi referensi tambahan bagi penulis dalam mendapatkan pengetahuan dasar mengenai kajian sejarah ekonomi sehingga penulis lebih terarah dalam penelitian ini nantinya.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian sejarah lazim juga disebut metode sejarah. Metode itu sendiri berarti cara, jalan, atau petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis. Metode di sini dapat dibedakan dari metodologi, sebab metodologi adalah science of methods, yakni ilmu yang membicarakan jalan. 5 5 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999, hal. 43 Metode sejarah bertujuan untuk memastikan dan menganalisis serta mengungkapkan kembali fakta-fakta masa lampau. Sejumlah sistematika penulisan yang terangkum di dalam metode sejarah sangat membantu setiap peneliti di dalam merekonstruksi kejadian pada masa yang telah lalu. Istilah metode dalam arti metode sejarah hendaknya diartikan secara lebih luas, tidak hanya pelajaran mengenai analisa kritis saja, melainkan juga meliputi usaha sintesa dari data Universitas Sumatera Utara 9 yang ada sehingga menjadi penyajian dan kisah sejarah yang dapat dipercaya. 6 Heuristik merupakan suatu ketrampilan dalam menemukan, menangani, dan memerinci bibliografi, atau mengklasifikasi dan merawat catatan-catatan. Metode sejarah bertumpu pada empat langkah yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. 7 Metode kedua yaitu kritik sumber yang dilakukan untuk menyeleksi sumber- sumber yang telah didapatkan sebelumnya sehingga dihasilkan sumber-sumber yang paling objektif. Banyaknya sumber yang ditemukan tentu tidak seluruhnya digunakan oleh peneliti. Oleh karena itu, kritik sumber memainkan peran yang penting dalam metode sejarah. Metode ini terdiri dari dua jenis yaitu kritik intern yang merupakan penyeleksian terhadap isi dan kritik ekstern yang merupakan penyeleksian terhadap bahan. Metode ini dilakukan dengan cara studi kepustakaan, observasi lapangan, ataupun studi wawancara di mana keseluruhannya bertujuan untuk menemukan sumber-sumber yang diperlukan baik sumber primer maupun sumber skunder. Tidak ada batasan terhadap pengumpulan sumber selama sumber tersebut masih relevan dengan masalah penelitian. Sumber-sumber yang dimaksud diantaranya berupa buku-buku, arsip, data-data resmi yang dikeluarkan oleh Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan IX, laporan tahunan, surat kabar, peta lahan bahan baku tebu, dan sumber-sumber lain yang diambil dari berbagai dimensi persoalan penelitian. 6 Hugiono dan Poerwantana, Pengantar Ilmu Sejarah, Jakarta: Rineka Cipta, 1992, hal. 25 7 Dudung Abdurrahman, op cit., hal. 64 Universitas Sumatera Utara 10 Tahapan selanjutnya yaitu interpretasi yang berarti penafsiran ataupun analisis terhadap sumber atau data yang ditemukan. Hal ini dilakukan untuk meredam subjektifitas penulis dan menghasilkan fakta sejarah yang objektif. Walaupun subjektifitas dalam sejarah tidak dapat dihilangkan namun setidaknya hal ini dapat dikurangi porsinya sehingga lebih banyak ditemukan objektifitas di dalam sejarah itu sendiri. Metode keempat adalah historiografi di mana metode ini merupakan langkah terakhir di dalam metode sejarah. Historiografi merupakan cara penulisan, pemaparan, atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan. 8 Ketika sejarawan memasuki tahap menulis maka ia mengerahkan seluruh daya pikirannya, bukan saja ketrampilan teknis penggunaan kutipan-kutipan dan catatan-catatan, tetapi yang terutama penggunaan pikiran-pikiran kritis dan analisis sejarawan itu sendiri sehingga menghasilkan suatu penulisan yang utuh. 8 Dudung Abdurrahman, Ibid., hal. 67 Universitas Sumatera Utara 11 BAB II PABRIK GULA KWALA MADU PGKM SEBELUM TAHUN 1984

2.1 Latar Belakang Berdirinya PGKM