37
3.3 Pengembangan Sumber Daya PGKM
Sebagai sebuah unit produksi maka Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan IX memiliki peranan yang penting dalam peningkatan keuntungan perusahaan. Faktor
ini tentu menjadi hal yang diperhitungkan dalam pengembangan pabrik itu sendiri dari berbagai sumber daya yang dimilikinya. Oleh sebab itu penanganan yang
profesional terhadap pengembangan sumber daya yang dimiliki oleh Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan IX menjadi takaran dalam eksistensinya sebagai salah
satu hasil realisasi dalam upaya mencapai swasembada gula. Di samping itu peranan masyarakat sekitar pabrik gula juga harus dilihat. Karena jika terjadi gesekan dengan
masyarakat tersebut tentu sedikit banyaknya akan mempengaruhi produktifitas Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan IX.
3.3.1 Lahan Perkebunan Tebu
Lahan perkebunan tebu memiliki peranan yang sangat penting bagi Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan IX. Selain areal perkebunan milik sendiri, Pabrik
Gula Kwala Madu PT. Perkebunan IX juga mendapatkan pasokan bahan baku dari Tebu Rakyat Bebas dan Tebu Rakyat Intensifikasi yang dimiliki oleh masyarakat.
Sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan antara perkebunan tebu dengan pabrik gula sebagai pengolah dari komoditi tersebut. Oleh sebab itu juga letak pabrik
gula selalu berdekatan dengan areal perkebunan tebu itu sendiri. Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan IX mengolah tebu dari areal
perkebunan berikut:
Universitas Sumatera Utara
38
TABEL 3.2 Areal Perkebunan Pabrik Gula Kwala Madu PT. Perkebunan IX
No. Perkebunan
Luas Ha
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
Kwala Begumit Kwala Bingei
Tanjung Jati Tandem Hilir
Tandem Bulu Cina
Klumpang Klambir Lima
1.831,41 1.698,80
687,39 782,41
1.040,85 1.065,00
600,00 728,67
Total 8.434,53
Sumber: Manajemen Pabrik Gula Kwala Madu PGKM PT. Perkebunan IX
3.3.2 Bahan Baku
Bahan baku menjadi hal terpenting dalam sebuah proses produksi. Walaupun dalam proses produksi tersebut tentu memerlukan bahan tambahan namun tanpa
adanya bahan baku maka pabrik dalam hal ini tidak akan dapat beroperasi. Adapun tahapan-tahapan yang dilalui untuk mendapatkan tebu sebagai bahan baku adalah
sebagai berikut : a.
Pembibitan Bibit tebu yang digunakan beberapa ruas batang tebu atau dapat pula
digunakan stek. Pembibitan bertujuan untuk menumbuhkan tunas. Pada saat
Universitas Sumatera Utara
39
pembibitan dibutuhkan kelembaban tanah yang cukup. Sesuai dengan masa tanam yang baik maka bibit yang telah bertunas dipindahkan ke lapangan.
b. Pemeliharaan
Setelah tebu dipindahkan pada umur 3-4 bulan akan membutuhkan air dalam jumlah besar. Hal ini harus dipenuhi melalui pengaturan masa tanam yang
sesuai sehingga didapatkan tebu yang kandungan gulanya tinggi. Pemeliharaan tanaman meliputi pemupukan, pembuatan aliran air dan
penimbunan pangkal batang tanah. Pupuk yang digunakan adalah :
1. Urea, untuk pemupukan I dan II ± 300 KgHa.
2. TSP, untuk pemupukan I ± 260 KgHa.
3. ZK, untuk pemupukan I dan II ± 72 KgHa.
4. MOP, untuk pemupukan I dan II ± 72 KgHa.
Pemberian pupuk I pada lahankebun yang siap untuk ditanami. Pemberian pupuk II setelah ditanam berumur 5-6 bulan di lahan dan tidak termasuk di
pembibitan. c.
Pemotongan Pemotongan tebu tergantung pada jenisnya. Tanaman tebu umumnya sudah
dipotongdipanen setelah berumur 8-12 bulan. Batang tebu yang sudah tua ditandai dengan tidak ada lagi pertumbuhan panjang batang. Pada keadaan ini
diperoleh kadar gula yang maksimum dan hampir merata di sepanjang batang.
Universitas Sumatera Utara
40
Kadar gula dalam batang tebu yang sudah terlalu tua akan berkurang akibat proses respirasi.
Cara penebangan dilakuka n dengan memotong batang tebu rata dengan tanah agar tidak ada batang yang tertinggal. Kemudian batang tersebut dibersihkan
dengan mengisik daun dan kotoran-kotoran lain. Batang bagian atas dipotong ± 20 cm, atau 3 mas dari pucuk terakhir. Potongan ini digunakan untuk bibit
atau makanan ternak. Batang tebu yang sudah bersih diangkut ke Pabrik Gula Kwala Madu dengan menggunakan truk container dan traktor container.
Selain itu bila dirasa kurang maka digunakan truk umum milik rakyat. Setelah tebu tiba di pabrik inilah kemudian proses produksi yang sebenarnya
akan dimulai. Tahap demi tahap akan dilakukan sehingga akhirnya akan dihasilkan gula. Jumlah gula yang dihasilkan tergantung dari jumlah rendemen tebu itu sendiri.
Oleh karena itu, tebu yang telah dipotong sedapat mungkin harus segera digiling. Penundaan terhadap penggilingan ini dapat mengurangi kadar gula yang akan
dihasilkan nantinya.
3.3.3 Modal