PEKERJAAN TAPAK RKS RS PRATAMA BOKING (revisi) (1)

RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -1

BAB V PEKERJAAN TAPAK

PEKERJAAN TAPAK PRASARANA LUAR BANGUNAN LINGKUP PEKERJAAN a. Pekerjaan Paving b. Pekerjaan pengaspalan jalan c. Pekerjaan drainase d. Pekerjaan taman e. Pekerjaan lampu SYARAT PEKERJAAN 5. 1. PEKERJAAN PAVING 1. Lingkup Pekerjaan : a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan material, peralatan, dan alat bantu lainnya sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna. b. Meliputi persiapan pelaksanaan perkerasan serta pengadaan dan pemasangan material perkerasan pada area Parkir sesuai yang ditunjukkan dalam gambar rencana. 2. Material persiapan area perkerasan : a. CTSB dari campuran tanah, semen dan bahan additive untuk peningkatan elastisitas tanah. Tebal lapisan CTSB adalah 20 cm b. Rabat Beton 1 Pc : 3Ps : 5 Kr, tebal 5 cm atau tergantung kebutuhan. c. Pasir Beton dilaksanakan pada lapisan dibawah paving yang di dalam gambar rencana dinyatakan sebagai lapisan pasir sesuai spesifikasi dan gambar. d. Syarat mutu bahan yang tercantum didalam dokumen RKS, semua bahan yang digunakan setara merek yang tertera 3. Material perkerasan area : a. Paving Block 10 x 20 x 8 cm, K-300 eks lokal b. Kanstein Beton 15 x 30 x 60 cm, K-300 eks : lokal

5. 2. PEKERJAAN PENGASPALAN

1. UMUM RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -2 Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan pemasangan material aspal dari AMP sampai pada permukaan yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk penghamparan Pelaburan Aspal atau Lapisan Campuran aspal. Pada umumnya lapis Resap Pengikat harus digunakan pada permukaan bukan beraspal lapis pondasi agregatbatu pecahan, sedangkan Lapis Perekat harus digunakan pada permukaan yang beraspal lapis Aspal beton AC, ATB, dll. Untuk pekerjaan ini, pengaspalan dimaksudkan untuk pekerjaan pengaspalan lapisan Hotmix setebal 3 cm diatas CTSB yang telah dipadatkan. 2. STANDAR UNTUK RUJUKAN ASSHTO M 81-75 Aspal yang dilarutkan cut-back Asphalt – tipe yang pengeringannya cepat ASSHTO M 82-75 Aspal yang dilarutkan cut-back Asphalt - tipe yang pengeringannya sedang. ASSHTO M 140-70 Aspal emulsi aspal yang diemulsi dengan air ASSHTO M 208-72 Aspal emulsi tipe Kationik ASSHTO M 226-80 Viskositas Aspal semen ASSHTO T 179-76 Pengaruh dari panas dan udara pada material aspal Pengujian lapisan tipis aspal dalam oven. B.S. 3403 Tachometer industry 3. PERSIAPAN 1 Pekerjaan Pengukuran Kontraktor Pelaksana diwajibkan melakukan pengukuran sbb : a. Titik awal Proyek Titik tetap yang dipasang pada awal survei yang berfungsi sebagai titik awal pada route survei ditandai dengan Sta 0+000 Pada titik awal proyek ini juga harus dipasang BM ganda yang mengapit titik awal proyek, titik referensinya diambil dari BM yang telah ditentukan dalam gambar. b. Titik akhir Proyek Titik tetap yang dipasang pada akhir survei yang berfungsi sebagai titik akhir pada route survei ditandai dengan Sta …………. Pada titik akhir proyek ini juga harus dipasang BM ganda yang mengapit titik akhir proyek Pengukuran penampang melintang Bentuk penampang melintang cross section, yang mana dapat dipakai sebagai batasan ≥ 150 m masing-masing 75 m ke arah kiri dan kanan sumbu jalan rencana pada jalan lurus Karena lokasi rencana trase jalan yang akan disurvei pada umunya berupa semak, maka perlu dilakukan perintisan agar titik-titik bantu yang akan dipasang mudah terlihat. Dalam melakukan perintisan ini sekaligus melakukan penandaan jarak dengan patok-patok kayu sesuai dengan kebutuhan. Jarak antara patok ini maksimal 50 m RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -3 Alat ukur yang digunakan menggunakan T0 dengan ketelitian yang diijinkan ± 10º 2 Drainase Cakupan pekerjaan ini adalah pembuatan saluran tepi side ditch dan saluran penangkap catch ditch , gorong²culvert, yang merupakan drainase permukaan dibuat untuk mengendalikan air limpasan permukaan akibat hujan. Yang perlu diperhatikan dalam membuat saluran sbb : a. Ketinggian akhir dari dasar selokan harus tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm dari yang dipersyaratkan atau disetujui pada tiap titik, dan harus cukup halus dan merata untuk menjamin aliran yang bebas dari air tanpa tergenang pada saat aliran yang kecil. b. Bahan yang digunakan :  Batu Kali  Semen Portland Jenis I  Pasir Pasang  Campuran spesi yang digunakan 1Pc : 4 Ps 3 Pekerjaan Pemadatan Tanah Dasar Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3 kurang dari kadar air optimum sampai 1 lebih dari kadar air optimum, dimana kadar air optimum adalah seperti yang ditetapkan oleh kepadatan kering maximum”modified” yang ditentukan oleh AASHTO T180. Metoda D. a. Operasi penggilasan harus dimulai sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber- “super elevasi”, penggilasan harus dimulai pada bagian rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah bagian yang tinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas mesin gilas menjadi tak tampak dan lapis tersebut terpadatkan merata b. Bahan dan Alat : a. Sheep Foot roller atau vibration roller Compactor b. Water tank truck c. Dump Truck 4 Pembatasan oleh Cuaca dan Musim. Lapisan Resap Pengikat harus dipasang hanya pada permukaan yang kering atau sedikit lembab, dan lapis perekat harus dipasang hanya pada permukaan yang benar-benar kering. Pemasangan Lapis Resap Pengikat atau Lapis perekat harus tidak dilaksanakan waktu angin kencang, hujan atau akan turun hujan, kecuali mendapat persetujuan lain dari Pengawas proyek pekerjaan pemasangan Lapisan Resap Pengikat harus dilakukan selama musim kering RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -4 5 Kwalitas Pekerjaan dan perbaikan dari Pekerjaan yang tidak memuaskan. a. Lapisan yang telah selesai harus menutup keseluruhan permukaan yang dilapis dan tampak merata, tanpa lokasi yang tidak tertutup atau beralur atau berlebihan aspalnya. b. Dalam hal lapis perekat permukaan harus mempunyai daya lekat yang cukup pada waktu pengerjaan, pelapisan ulang. Untuk penampilan yang kelihatan bintik-bintik timbul dari bahan pengikat yang didistribusi sebagai butir-butir tersendiri boleh diterima untuk lapis perekat yang lebih ringan asalkan penampilannya kelihatan rata dan keseluruhan takaran pemakaiannya benar. c. Dalam hal lapis resap pengikat, setelah pengeringan selama empat hingga 6 jam, bahan pengikat harus telah meresap kedalam lapis pondasi, meninggalkan sebagai bahan pengikat untuk menunjukkan bahwa permukaannya berwarna hitam atau abu-abu tua yang merata dan tidak poous. Tekstur untuk permukaan lapis pondasi agregat, harus rapi dan harus tidak ada genangan atau lapisan tipis bahan pengikat atau bahan pengikat yang bercampur dengan agregat halus yang cukup tebal harus dikikis dengan pisau. d. Perbaikan dari lapis resap pengikat dan lapis perekat yang tidak memuaskan harus seperti diperintahkan oleh Pengawas proyek dan termasuk pembuangan bahan lebihan, penggunaan agregat penutup, atau pengeringan pelapisan tambahan seperlunya. Lubang kecil dari lapis resap harus ditutup dengan segera menurut Pengawas proyek mungkin memerintahkan lubang yang besar atau kerusakan lain dibongkar dengan penggaruk dan dipadatkan kembali atau penggantian lapisan pondasi diikuti oleh pengerjaan kembali lapis resap pengikat. 4. MATERIAL Bahan-bahan untuk lapis perekat. Bahan aspal untuk lapis perekat harus salah satu dari yang dibawah ini, seperti yang ditentukan oleh Pengawas proyek.Salah satu jenis aspal semen AC-10 atau AC-20 yang memenuhi AASHTO M226-80, diencerkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal. 5. PERALATAN : 1. Asphalt distributor 2. Compressor 3. Asphalt pen 6070 setara Pertamina 4. Alat bantu 5. Laboratorium lapangan 6. PELAKSANAAN PEKERJAAN. 1 Penyiapan Permukaan yang akan disemprot Aspal. RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -5 a. Apabila pekerjaan lapis perekat akan dilaksanakan pada perkerasan jalan yang ada atau permukaan bahu, semua kerusakan perkerasan atau bahu harus diperbaiki menurut spesifikasi ini. b. Apabila pekerjaan lapis perekat akan dilaksanakan pada perkerasan jalan atau permukaan bahu yang baru, perkerasan atau bahu itu harus telah selesai dikerjakan sepenuhnya, yang sesuai dengan lokasi dan jenis permukaan baru itu. c. Permukaan yang akan dilapisi itu harus dipelihara menurut standar-standar a dan b di atas sehingga pekerjaan pelapisan di laksanakan. d. Sebelum penyemprotan aspal dimulai, debu dan bahan kotoran lainnya harus disingkirkan terlebih dahulu dari permukaan dengan memakai sikat mekanis atau semprotan angin atau kombinasi kedua-duanya. Jika pemakaian alat ini tidak menghasilkan permukaan bersih yang rata maka bagian-bagian yang belum bersih harus dibersihkan lagi dengan sapu ijuk. e. Pembersihan harus dilanjutkanmelewati 20 cm dari tepi bidang yang akan disemprot. f. Tonjolan yang disebabkan oleh benda-benda asing lainnya harus disingkirkan dari permukaan memakai penggaruk baja atau dengan cara lainnya yang telah disetujui atau sesuai dengan perintah Pengawas proyek dan bagian yang telah digaruk tersebut harus dicuci dengan air dan disapu. g. Untuk pelaksana lapis resap pengikat di atas lapis pondasi agregat kelas A, permukaan akhir yang telah disapu harus rata, rapat, bermosaik agregat kasar dan halus, permukaan yang hanya mengandung agregat kasar dan halus, permukaan yang hanya mengandung agregat halus tidak akan diterima. h. Pekerjaan pengaspalan tak dapat sama sekali dimulai, sebelum perkerasan benar-benar telah dipersiapkan sampai memuaskan Pengawas proyek. 2 Takaran dan Temperatur Pemakaian dari Material Aspal. a Kontraktor harus melakukan percobaan lapangan di bawah pengawasan Pengawas proyek untuk mendapatkan tingkat takaran yang tepat dan percobaan tersebut akan diulangi, sebagaimana diperintahkan oleh Pengawas proyek, bila tipe dari permukaan yang akan dilapis, atau jenis dari material aspal berubah. Biasanya, takaran pemakaian yang didapatkan akan berada dalam batas-batas sebagai berikut : Lapis resap Pengikat : 0.4 sampai 1.3 liter per meter persegi untuk pondasi Agregat Kelas A, dan 0.2 sampai 1.0 liter per meter persegi untuk pondasi Tanah Semen. Lapis resap : Sesuai dengan jenis permukaan yang akan RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -6 menerima pelapisan dan jenis bahan pengikat yang akan dipakai. Lihat Tabel untuk jenis takaran pemakaian Lapis pengikat. 7. Standar untuk rujukan AASTHO T 49 – 76 : Penetrasi dari material aspal. T 50 – 76 : Pengujian daya apung dari material aspal T 96 – 77 : Daya tahan terhadap gerusan dari agregat kasar berukuran kecil dengan menggunakan Mesin Los Angeles. T 104 – 77 : Kelapukan Agregat menggunakan Sodium Sulfat atau Magnesium Sulfat. T 164 – 76 : Quantitative Extraction dari Aspal dalam Campuran Perkerasan Aspal. T 165 – 77 : Pengaruh dari air pada kohesi campuran aspal yang dipadatkan. T 176 – 73 : Plastisitas Partikel Halus Agregat bergradasi dan tanah menggunakan pengujian Ekivalen pasir. T 166 – 78 : Berat isi dari campuran aspal yang dipadatkan. T 168 – 55 : Pengambilan campuran perkerasan aspal. T 170 – 73 : Memperoleh kembali aspal dari larutan dengan metode Abson. T 179 – 76 : Pengaruh panas dan udara pada material aspal pengujian lapisan tipis dengan oven tungku . T 182 – 70 : Penyelaputan dan pengelupasan aspal pada campuran agregat. T 209 – 74 : Berat jenis maksimum dari campuran perkerasan Aspal. T 245 – 78 : Daya tahan terhadap leleh flow plastis dari campuran aspal menggunakan peralatan Marshall. M 17 – 77 : Bahan pengisi filler mineral untuk campuran perkerasan aspal. M 20 – 70 : Tingkat penetrasi Aspal Semen. M 226 – 78 : Tingkat kekentalan viscosity aspal. 8. Bahan dan alat yang digunakan : a Asphalt Pen 6070, EX. Pertamina, atau yang setara b AMP c Dump Truck d Finisher e Pneumatic Tired Roller f Tandem Roller g Laboratorium lapangan 9. Pelaporan Kontraktor harus melengkapi Pengawas proyek dengan : RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -7  Contoh dari seluruh material-material yang disetujui untuk digunakan, yang akan disimpan oleh Pengawas proyek selama periode kontrak untuk keperluan rujukan;  Laporan tertulis yang memberikan sifat-sifat hasil pengujian dari seluruh material, seperti dipersyaratkan dalam spesifiksi ini;  Formula campuran kerja dan data uji yang mendukungnya; seperti yang dipersyaratkan dalam spesifiksi ini dalam bentuk laporan tertulis;  Pengukuran pengujian permukaan seperti yang dipersyaratkan dalam spesifiksi ini Dalam bentuk laporan tertulis;  Laporan tertulis mengenai kerapatan density dari campuran-campuran yang dihampar, seperti yang dipersyaratkan dalam spesifiksi ini  Data uji laboratorium dan lapangan seperti yang dipersyaratkan dalam spesifiksi ini untuk pengendalian harian dari takaran campuran dan kwalitas campuran, dalam bentuk laporan tertulis;  Catatan-catatan harian dari seluruh truk yang ditimbang pada alat penimbang, seperti yang dipersyaratkan dalam spesifiksi ini  Catatan-catatan tertulis dari pengukuran tebal lapisan-lapisan dan dimensi perkerasan seperti yang dipersyaratkan dalam spesifiksi ini  Untuk setiap material aspal yang diusulkan kontraktor untuk digunakan, pernyataan asal sumbernya, bersama dengan data uji yang memberikan sifat-sifatnya, baik sebelum maupun sesudah pengujian lapisan tipis dalam oven Thin Film Oven test AASHTO T 179, meliputi: a Penetrasi pada 25 o C. b Penetrasi pada 35 o C c “Ring and Ball Softening Point” d Kekentalan pada 60 o C. e Kekentalan pada 135 o C. 10. Pembatasan oleh Cuaca. a. Campuran hanya bisa dihampar bila permukaannya kering, bila tidak akan hujan dan bila dengan Persyaratan Sifat Campuran Aspal. b. Campuran aspal harus memenuhi persyaratan yang ditentukan.

5. 3. PEKERJAAN TAMAN

1. PERSYARATAN PEKERJAAN TAMAN Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan serta meneliti kebenaran ukuran di lapangan. Perbedaan antara gambar dengan keadaan lapangan harus dilaporkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi Pengawas dan atau Pemberi Tugas untuk diambil keputusan pemecahan perihal perbedaan tersebut. RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -8 a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti semua petunjuk gambar, Uraian dan Syarat Pekerjaan serta petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi Pengawas dan atau Pemberi Tugas. b. Sebelum pekerjaan Site Development dilaksanakan, Kontraktor harus menunjukan ijin kerja sehingga dapat dilakukan koordinasi kerja dengan pekerjaan lain agar tidak terjadi kerusakan terhadap pekerjaan yang sudah terpasang atau sedang berjalan di tempat tersebut. c. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus terlebih dahulu mengajukan contoh dari daftar tanaman yang akan ditanam dan harus mendapat persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi Pengawas dan atau Pemberi Tugas. d. Pekerjaan pertamanan harus dilaksanakan oleh tenaga – tenaga yang terampil dan berpengalaman serta diawasi oleh seorang tenaga ahli yang berpengalaman dalam bidang ini. e. Pemasangan patok-patok berikut dengan keterangan koordinat posisi perlu dilaksanakan terutama untuk patokan penanaman awal setiap jenis tanaman. Patokan diambil berdasarkan pengukuran yang ditarik dari as-as bangunan yang terdekat patokan-patokan yang ada dalam site. f. Penyediaan kebutuhan air dan listrik : Kontraktor harus menyediakan air yang dibutuhkan untuk penyiraman. Air harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak serta bahan kimia lainnya yang dapat menyebabkan tanaman mati serta rusaknya pekerjaan hard material. g. Kontraktor diwajibkan mengajukan shop-drawing dengan mengikuti ukuran, bentuk dan peletakan sesuai Gambar Perencanaan. h. Kontraktor harus mengadakan Nursery sementara di lapangan guna adaptasi lingkungan bagi tanamannya. 2. PELAKSANAAN PEKERJAAN SITE DEVELOPMENT a. Semua jenis material yang dipakai harus disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi Pengawas dan atau Pemberi Tugas sesuai dengan petunjuk gambar dan mengikuti semua persyaratan tertulis, Uraian dan Syarat Pekerjaan. b. Material yang dipilih baik hard material maupun soft material harus sesuai dengan gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi Pengawas dan atau Pemberi Tugas atas saran Perencana. 3. PEKERJAAN SOFT MATERIAL Pekerjaan soft material meliputi pekerjaan pengolahan lahan, penanaman dan pemeliharaan.

A. Pengukuran dan pembentukan lahan

RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -9 I. Patok sebagai titik penanaman pohon ditentukan sesuai dengan gambar rencana yang disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi Pengawas dan atau Pemberi Tugas II. Apabila ada rencana perbedaan tinggi permukaan tanah, Kontraktor diharuskan membuat patok-patok kontur sebelum membentuk perbedaan permukaan tanah sesuai dengan rencana grading kawasan. III. Perbedaan gambar dengan keadaan lapangan, harus dilaporkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi Pengawas dan atau Pemberi Tugas untuk dicari pemecahannya dan Kontraktor tidak dibenarkan membetulkan perbedaan tersebut tanpa persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi Pengawas dan atau Pemberi Tugas.

B. Pengolahan Lahan dan Galian Lubang

I. Pengolahan lahan untuk penanaman pohon dan semak terdiri dari penggalian lubang tanam, mengisi kembali dengan tanah yang subur dan mencampur mengaduk top soil dengan bahan organik. II. Perlu diperhatikan dalam membuat lubang tanaman adalah lapisan tanah top soil dan sub soil. III. Ukuran lubang minimal harus lebih besar dari “root ball” masing-masing tanaman, untuk itu perlu diketahui spesifikasi root ball masing-masing tanaman. IV. Lubang tanaman dibiarkan selama 3 tiga hari, kemudian diisi kembali dengan top soil dan pupuk kandang yang matang terdekomposisi dengan perbandingan 2 : 1.

C. Kriteria dan Kualitas Tanaman

I. Tanaman yang akan ditanam harus berasal dari pembibitan tampungan, dengan kualitas yang baik dan dalam kondisi telah tumbuh. II. Seluruh pohon dan tanaman yang diambil dari Nursery Supplier tanaman perlu diadaptasikan dengan lingkungannya dengan cara menempatkan pada Nursery di lapangan. III. Tanaman yang akan ditanam harus sesuai ukuran dan species standar sesuai dengan yang tercantum dalam spesifikasi. Sebelum ditanam, tanaman harus diperiksa oleh pengawas lapangan yang akan memberi persetujuan atau penolakan. IV. Penggantian species jenis tanaman tidak diijinkan terkecuali bila dapat dibuktikan bahwa species yang diminta tersebut tidak tersedia di pasaran. Permohonan penggantian tanaman harus secara tertulis kepada Pemberi Tugas. V. Kriteria kualitas tanaman. 1 Tanaman Penutup Tanah. RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -10 - R u m p u t  Tanaman rumput yang ditanam adalah dalam bentuk lempeng.  Daun dalam kondisi baik, tidak layu dan kering.  Pada lempengan rumput tersebut tidak terdapat hama rayap atau penyakit.  Mudah dalam pemeliharaan. -Tanaman Penutup Tanah  Ada beberapa jenis tanaman penutup tanah yang mempunyai ketinggian antara +- 10 – 30 cm.  Tanaman penutup tanah yang akan ditanam adalah tanaman tampungan  Kondisi tanaman baik, daun tidak layu dan kering.  Struktur perakaran baik, tidak terserang hama dan penyakit baik daun maupun akarnya  Mudah dalam pemeliharaan - Tanaman semak  Tanaman semak adalah tanaman yang tidak mengandung zat kayu  Tanaman semak yang akan ditanam adalah tanaman tampungan yang siap untuk ditanam  Tinggi tanaman +- 30 – 75 cm  Kondisi tanaman baik, daun tidak layu dan kering.  Struktur perakaran baik, tidak terserang hama dan penyakit baik daun maupun akarnya  Mudah dalam pemeliharaan - Tanaman perdu  Tanaman perdu adalah tanaman yang mengandung zat kayu, tetapi bukan pohon  Tanaman perdu yang akan ditanam adalah tanaman tampungan yang siap untuk ditanam  Tinggi tanaman +- 75 - 150 cm  Kondisi tanaman baik, daun tidak layu dan kering.  Struktur perakaran baik, tidak terserang hama dan penyakit baik daun maupun akarnya  Batang tanaman kuat dan tidak mudah patah  Daun tidak mudah rontok RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -11  Bunga yang berkembang dalam keadaan segar, tidak layu dan kering - Tanaman Pohon  Tanaman perdu yang akan ditanam adalah tanaman tampungan yang siap untuk ditanam  Tinggi tanaman +- 150 - 300 cm  Kondisi tanaman baik, daun tidak layu dan kering.  Struktur perakaran baik, tidak terserang hama dan penyakit baik daun maupun akarnya.  Batang tanaman kuat dan tidak mudah patah  Daun tidak mudah rontok  Bunga yang berkembang dalam keadaan segar, tidak layu dan kering

D. Metoda Penanaman

a. Penanaman Pohon 1 Pohon yang ditanam adalah pohon dari hasil tampungan, dalam kondisi hidup, baik dan segar. 2 Setelah pekerjaan galian lubang tanaman dan media tanam siap, penanaman dapat dilaksanakan dengan teknis dan cara sebagai berikut : - Tanaman dimasukkan ke dalam lubang yang tersedia dengan kondisi tetap dalam pembungkus akar menggunakan karung goni. Bila pembungkus terbuat dari bahan lain agar pembungkus dibuka terlebih dahulu. - Setelah ditanam, lubang diisi kembali sampai melebihi batas permukaan tanah, tetapi tidak melebihi leher akar, kemudian dibentuk cekungan di sekelilingnya untuk menampung air agar tidak melimpah keluar. - Segera dipancangkan penguat tanaman steger dan diikat kuat. Untuk pohon besar digunakan dolken atau bambu berdiameter besar sebagai penguatnya. Untuk tanaman lainnya cukup dengan kayu atau bambu berdiameter optimal. Cara pemasangan sesuai dengan gambar rencana. b. Penanaman Perdu, Semak dan Penutup Tanah Penanaman semak, perdu dan tanaman penutup tanah harus benar-benar sesuai dengan pola Design Gambar detail serta sesuai dengan ukuran dan jarak tanamnya. Tanaman harus dalam keadaan baik dan segar sehat dan dari pindahan pot tampungan. Perakaran harus tertanam penuh sebatas leher akar, yang tertimbun dalam tanah gembur yang telah dicampur dengan pupuk organik. Setelah penyiraman, bila posisi tanaman berubah menjadi miring harus ditegakkan atau diperbaiki kembali. RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -12 Sistem penanaman dapat dilihat pada gambar. c. Penanaman Rumput Penanaman rumput dilakukan dengan sistem lempeng, setelah penanaman, permukaan rumput dipadatkan atau dipukul-pukul dengan potongan balok untuk merapikan permukaan dan pertemuan antara lempeng ditabur dengan pasir secukupnya, setelah itu disiram. Penanaman tanaman harus memperhatikan sistem perembesan dan pengaliran air dalam tanah. d. Penanaman didalam Bak Tanaman 1 Bak tanaman yang telah besih dari debu – debu dan bongkaran puing – puing pekerjaan bangunan, diisi dengan lapisan batu koral batu apung dan ijuk di bagian bawahnya, lalu dilapisi lagi campuran tanah top soil dan kompos steril hingga rata sampai batas 5 cm dibawah bibir bak tanaman. 2 Campuran tersebut dibiarkan terbuka selama 2 hari untuk membantu perkolasi udara, baru kemudian siap ditanami. 3 Tanaman harus ditempatkan sesuai pola yang ditentukan dalam Gambar Rencana, dan ditanam hingga leher akar sejajar dengan permukaan tanah. 4 Posisi tanaman harus dikokohkan dengan cara memadatkan tanah diseputar tanaman dan disiram air secukupnya. e. Pemupukan Digunakan pupuk kandang yang bermutu baik, yang telah melalui masa penimbunan selama minimum 6 enam bulan, sebagai campuran tanah gembur dengan penggunaan sebagai berikut : untuk 1 satu pohon digunakan 0.128 M 3 pupuk kandang dan untuk semak, perdu, penutup tanah digunakan 0.2 M 3 per m 2 dan untuk rumput digunakan 0,1 M3 per M 2 . f. Penyiraman Jasa penyiraman tanaman dan transport, mulai dari penyediaan kendaraan, alat dan peralatan bantu sampai tenaga penyiraman, menjadi tanggung jawab Kontraktor. Sumber dan material Air yang diperlukan, sampai dengan tercukupinya kebutuhan, disediakan oleh Pemberi Tugas. Untuk penyiraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan-bahan organik lainnya.

E. Klasifikasi Tanaman dan Penggunaan

RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -13 a. Tanaman penutup tanah digunakan sebagai komposisi tanaman antara perdu dan semak pada area – area tertentu. b. Tanaman semak, perdu. Berfungsi sebagai tanaman pagar, sebagai aksen yang mempunyai nilai estetis baik daun maupun bunganya. c. Tanaman pohon  Pohon tersebut berfungsi sebagai pemberi ciri, peneduh, pengarah, serta sebagai penyeimbang antara bangunan dan ruang luar.  Sebagai pemberi ciri adalah pohon dengan struktur vertikal dan ditanam pada area depan.  Pohon yang berfungsi sebagai penyeimbang antara bangunan dengan ruang luar ditanam di tempat parkir.  Pohon yang berfungsi sebagai peneduh adalah pohon dengan struktur cabang memayung dengan masa daun cukup padat.

F. Spesifikasi Tanaman

Spesifikasi dan jenis tanaman dapat dilihat pada Lampiran.

G. Pemeliharaan Tanaman

a. Lingkup Pekerjaan 1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. 2 Pekerjaan ini adalah semua pekerjaan yang dilaksanakan untuk memelihara dan merawat semua tanaman yang telah selesai ditanam maupun yang belum tertanam masih di tempat penampungan sementara dari segala macam kerusakan untuk mendapatkan pertumbuhan dan bentuk yang baik seperti yang dipersyaratkan sampai jangka waktu pemeliharaan berakhir. 3 Pekerjaan pemeliharaan ini meliputi : - Penyiraman - Penyiangan - Penggantian pohon tanaman - Pemangkasan - Pemupukan - Pemberantasan hama penyakit - Penyulaman RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -14 b. Persyaratan Pekerjaan Pemeliharaan Tanaman 1 Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti semua petunjuk gambar, Uraian dan Syarat Pekerjaan, serta petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi Pengawas dan atau Pemberi Tugas. 2 Pemeliharaan tanaman sangat perlu perhatian Kontraktor setelah selesai penanaman. Ikatan kontrak masa pemeliharaan ini berlangsung selama tiga bulan 90 hari maksimum terhitung setelah pekerjaan selesai 100 atau serah terima pertama pekerjaan. 3 Selama masa itu Kontraktor diwajibkan secara teratur memelihara tanaman yang rusak atau mati. Semua penggantian tanaman yang rusak mati dengan tanaman yang baru adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor. 4 Pemeliharaan tanaman disesuaikan dengan sifat dan jenis tanaman yang tertanam. 5 Untuk penyiraman air bagi tanaman, dipasang kran air pada tempat-tempat tertentu sesuai dengan gambar. 6 Perbaikan : - Apabila suatu pekerjaan sudah selesai dikerjakan dan hasilnya bertentangan dengan permintaan Direksi Lapangan dan bila dikehendaki oleh Direksi, pekerjaan tersebut harus dibongkar kembali dengan biaya ditanggung oleh Kontraktor. - Kontraktor harus memperbaiki semua pekerjaan yang ditolak oleh Direksi Lapangan karena tidak sesuai dengan Dokumen Kontrak atau permintaan Direksi Lapangan baik hal ini diketahui sebelum Serah Terima Pertama ataupun sesudahnya, baik disengaja atau tidak. Kontraktor diharuskan menanggung semua biaya yang ditimbulkan oleh perbaikan ini termasuk biaya tambahan pekerjaan Direksi Lapangan.

H. Pengamanan :

Pekerjaan pemeliharaan lansekap diproyek ini terbagi 2 dua yaitu : - Pemeliharaan didalam masa pelaksanaan proyek yang menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Kontraktor. - Pemeliharaan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai, yaitu :  Selama 3 tiga bulan setelah Serah terima Kesatu dan yang menjadi tanggung jawab Kontraktor sesuai dengan Dokumen Kontrak.  Pemeliharaan setelah Serah terima Kedua, yaitu pada saat berakhirnya masa pemeliharaan yang disebutkan dalam Dokumen Kontrak dan menjadi tanggung jawab Pemilik. Bahan Material RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -15 1 Bahan dan peralatan yang dipergunakan dalam setiap jenis pekerjaan pemeliharaan ini harus benar-benar baik, memenuhi persyaratan kerja yang dibutuhkan dan tidak merusak tanaman. 2 Demikian juga pupuk maupun obat anti hama yang dipergunakan sesuai dengan Uraian dan Syarat yang tertulis dalam bab selanjutnya. 3 Penggantian tanaman harus sesuai jenis bentuk warna daun dan bunga dengan apa yang telah ditentukan dalam spesifikasi dan tertanam. Pekerjaan pemeliharaan 1 Penyiraman - Penyiraman dilakukan dengan air bersih, bebas dari segala bahan organik zat kimia bahan-bahan lain yang dapat mengganggu dan merusak pertumbuhan tanaman. - Penyiraman dilakukan dengan menggunakan kran air berkualitas baik. - Penyiraman dilakukan :  Dua kali sehari secara teratur bagi semua jenis tanaman yang baru ditanam dan semua jenis tanaman dalam penyimpanan sementara sebelum ditanam, yaitu pada waktu pagi hari sebelum pukul 10.00 dan sore hari sesudah pukul 15.30, sampai tanaman- tanaman tersebut tumbuh sehat dan kuat.  Untuk semua tanaman hias yang sudah terlihat tumbuh baik dan kuat disiram satu kali sehari pada sore hari setelah pukul 15.30. - Banyaknya air penyiraman harus cukup sampai membasahinya di bawah permukaan tanah. Bagi tanaman yang masih terlihat cukup basah tanahnya pada sore hari untuk penyiraman pada saat itu tak perlu dilakukan. - Tidak diperkenankan tanah bekas siraman terlihat tergenang air, air harus dapat terserap baik oleh tanah di sekitar tanaman. 2 Penyiangan - Penyiangan ini dilakukan secara teratur tiap satu bulan sekali bagi tanaman semak dan perdu yang tertanam. - Tanaman liar dan rumput di sekitar semak perdu dicabut dan dibersihkan sampai akarnya dari sekeliling semak perdu. - Untuk tanaman hias, penyiangan dilakukan secara teratur setiap 2 minggu sekali, dengan mencabut segala tanaman liar dan jenis rumput yang berada di sekitar dan di bawahnya, serta tanahnya digemburkan. Hindarkan jangan sampai merusak tanaman tersebut. Alat yang dipakai adalah pancong atau garpu kecil. 3 Penggantian tanaman RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -16 - Kontraktor wajib mengganti setiap kali ada tanaman yang rusak atau mati. Semua penggantian tanaman ini dengan tanaman yang baru adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor sampai masa pemeliharaan yang ditentukan berakhir. - Penggantian tanaman harus sesuai jenis bentuk warna daun dan bunga serta ukuran yang sama dengan apa yang telah ditentukan dan tertanam. - Penggantian tanaman dilaksanakan dengan sebaik mungkin jangan sampai merusak tanaman lain di sekitarnya pada saat mencabut dan menanam yang baru. - Penggantian tanaman dilakukan pada sore hari antara pukul 15.00 – 18.00, atau pagi hari 08.00 – 10.00 dan sesudah dilakukan penanaman baru harus segera disiram. 4 Pemangkasan - Pemangkasan dilakukan pada cabang ranting yang tumbuh tidak teratur liar atau untuk mendapatkan mempertahankan bentuk pertumbuhan cabang yang diinginkan. - Membuang ranting dan cabang yang sakit dengan cara memotongnya. - Semua pekerjaan pemangkasan dilakukan dengan gunting pangkas, dengan cara memangkas cabang atau ranting arah miring dari bawah ke atas dengan sudut 30 o – 50 o . - Untuk bekas pemotongan cabang yang permukaannya terpotong lebar, penampang yang terpotong tersebut ditutup ter aspal. - Pemangkasan ini dilakukan secara teratur tiap satu bulan sekali. - Pemangkasan pada tanaman hias untuk pemeliharaan bentuk dilakukan bilamana ketinggian komposisi kelompok tanaman tidak lagi beraturan dan dipotong sesuai petunjuk ketinggian yang diminta dalam gambar. - Pada tanaman rambat pemangkasan dilakukan untuk cabang yang tumbuh tidak teratur arahnya dan yang menutupi tanaman-tanaman hias sekelilingnya. 5 Pemupukan Jenis pupuk Pupuk Buatan : a. Pupuk N, misalnya : Za, Urea ZA = Zwavelzure Ammonis - penggunaannya :  25 gram ZA untuk setiap m 2 luas tanah  14 gram Urea untuk setiap m 2 luas tanah - kegunaannya : RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -17  mempercepat pertumbuhan  menyuburkan daun - penggunaan pada lokasi :  rumput, dengan ditabur-taburkan sesuai dosis diatas  kelompok tanaman hias, di seputar tanah-tanah gundukan ditanam sedalam 10 cm ditimbun, disiram air secukupnya. b. Pupuk P, misalnya : DS, TSP DS = Double super pospat - penggunaannya :  12 gram DS untuk setiap m 2 luas tanah  10 gram TSP untuk setiap m 2 luas tanah - kegunaannya :  merangsang pembentukan akar  pembungaan dan pembuahan - penggunaan pada lokasi :  bak bunga, pada kelompok tanaman hias c. Pupuk K, misalnya : Za - penggunaannya :  10 gram untuk setiap m 2 luas tanah - kegunaannya :  menambah daya tahan tanah terhadap beberapa penyakit - penggunaan pada lokasi :  untuk tanaman keras d. Pupuk Kandang terdiri dari : Kotoran ayam, kambing, kuda, kelinci, sapi dengan catatan bahwa pupuk kandang tersebut sudah membusuk menjadi tanah kompos sudah matang. - Pemakaian adalah 2 – 4 kgm 2 Jadwal pemupukan - Pemupukan tanaman dijadwalkan setiap interval 1 bulan sekali dengan diselang penggunaannya yaitu pupuk kandang, pupuk buatan. Pupuk buatan, NPK dengan komposisi khususnya untuk tanaman keras ditanam di sekeliling tanaman kemudian disiram dengan air secukupnya supaya cepat meresap dalam tanah. RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -18 Tanaman sasaran - Untuk pohon : dipakai pupuk kandang yang telah matang dan steril - Untuk pemupukan pohon didalam bak memakai pupuk alam dari tanaman jasad renik compound fertilizer - Untuk perdu semak yang dinikmati daunnya dipakai pupuk NPK dengan konsentrasi N yang lebih besar, mis : 20 – 10 – 15 - Untuk perdu tanaman berbunga yang dinikmati bunganya dipakai pupuk NPK dengan konsentrasi P yang lebih besar, mis : 8 – 10 – 6 - Untuk rumput yang diperlukan daun dan batangnya, dipakai pupuk Urea A. Cara pemberian pupuk - Untuk Pohon a. Dibuat lubang mengelilingi pohon pada radius 50 – 100 cm dari batang pohon dengan lebar dan kedalaman 10 – 20 cm. Pada pohon didalam pot dan bak, radius lubang disesuakan dengan daerah penyiangan bebas penanaman. b. Pupuk dimasukan kedalam lubang, kemudian ditutup lagi c. Banyaknya pupuk tergantung besarnya pohon, lebih kurang 0.10 sd 0.2 kg per pohon d. Pupuk kandang yang dipakai harus yang sudah masak dalam arti sudah didiamkan dan dianginkan selama 3 bulan dan sudah tidak berasap. e. Kemudian lubang tersebut ditutupi diatasnya dengan humus steril kemudian disiram air secukupnya. - Untuk Perdu dan Semak a. Tanah disekitar perdu dibersihkan dari rumput – rumput liar atau tanaman yang tidak diinginkan b. Kemudian tanah digali dengan lebar dan kedalaman 10 cm pada ujung daun yang paling luar. c. Pupuk dicampur dengan tanah dan dimasukan kedalam lubang tersebut. Banyaknya pupuk lebih kurang 10 tanah: 1 pupuk per M2 – nya. d. Setiap sesudah pemupukan diakhiri dengan penyiraman Untuk Rumput a. Pupuk dilarutkan dicampurkan dengan air dengan perbandingan 1 sendok makan pupuk urea untuk setiap 4 liter air. b. Larutan tersebut disiramkan secara merata diatas permukaan rumput. RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -19 6 Penyulaman Untuk tanaman yang mati dan rusak harus dilakukan penyulaman dalam arti penggantian tanaman dengan yang baru dan segar. Jenis tanaman yang diganti harus sama jenisnya, ukuran serta kualitas yang baik dan harus disetujui Direksi Konsultan Manajemen Konstruksi Pengawas dan atau Pemberi Tugas 7 Pemberantasan Hama Penyakit - Ulat dan serangga, dengan Supracide Diazinon Bayrusil, dosis 1 – 2 cc liter air segar, disemprotkan dengan sprayer. - Jamur, panu pada batang tanaman-tanaman keras, dengan Dithan M 45, Fungisida dosis – 3 gramliter air segar, disemprotkan dengan sprayer. - Siput darat yang bersarang di bak-bak bunga tanaman hias dengan Metadex yang disebarkan disekitar tanaman tersebut, dengan dosis 50 gram m2 luas tanah. - Kutu-kutu bunga buah, kumbang diberantas dengan Fosforeno, dengan dosis 1 – 2 ccliter air segar, disemprotkan dengan sprayer bertekanan.

5. 4. PEKERJAAN LAMPU PJU

1. Lingkup Pekerjaan. Meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, perlengkapan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini, untuk mendapatkan hasil yang baik. - Lampu 1 Dipasang berjajar sepanjang sisi kiri atau kanan jalan di dalam tapak, yang merupakan lampu 1 satu cabang dengan pipa Galvanis di cat warna perak, dan pada bagian alas menggunakan plat besi dicor setempat. - Lampu 2 Dipasang pada area taman tinggi 150 cm over all.  Lampu 3 Berupa lampu sorot 2. Persyaratan Bahan. - Bahan yang digunakan haruslah bahan yang berkualitas baik dan tahan lama, sesuai gambar rencana. 3. Syarat-Syarat Pelaksanaan. - Perletakan peneranganlampu sesuai dengan Petunjuk Direksi Lapangan setelah Kontraktor mengajukan “Shop Drawing” dari penerangan lampu tersebut. RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN TAPAK V -20 SYARAT PENERIMAAN Pekerjaan pertamanan ini sudah dapat diterima, apabila 100 hasilnya merupakan pekerjaan yang sempurna dan berfungsi dengan baik, sesuai persyaratan teknis jenis tanaman dan sIstem penanamannya. RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN ME VI -1

BAB VI PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL