RENCANA KERJA SYARAT
PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING
|
PEKERJAAN STRUKTUR
III -22
b.
Pihak Pelaksana diwajibkan untuk membuat shopdrawings. Untuk setiap perubahan bahandetail karena alasan tertentu harus diajukan ke Konsultan MK dan Konsultan
Perencana untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis. Semua perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya tambahan yang mempengaruhi
kontrak, kecuali untuk perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan tambah kurang.
c.
Sebaiknya sedapat mungkin bahan baja ringan untuk usuk dan reng difabrikasi di workshop, baik workshop permanen atau workshop sementara. Pelaksana
bertanggung jawab atas semua kesalahan detail, fabrikasi dan ketepatan pemasangan.
5 Syarat-syarat Pelaksanaan
a.
Kualitas pekerjaan harus bertaraf kelas satu yang hasilnya bebas dari puntiran, tekukan, dan hubungan-hubungan yang terbuka.
b.
Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat sehingga pelaksanaan pemasangan penutup atap tidak memerlukan ganjal-ganjal berupa pelat-pelat
pengisi, kecuali jika gambar-gambar detail rencana menunjukkan hal tersebut.
c.
Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan ketelitian dan keahlian yang tinggi serta pemasangannya dilakukan dengan hati-hati sehingga dihasilkan tampak
bidang atap yang rata , rapih dan tidak bergelombang.
d.
Pelaksana wajib mengambil ukuran-ukuran sesungguhnya di tempat pekerjaan dan tidak boleh menggantungkan diri pada gambar-gambar rencana yang ada supaya
dapat memasang pekerjaan logam non struktur tepat pada tempatnya, terutama pada detail-detail yang rumit atau bagian-bagian yang terhalang oleh benda-
benda lain.
e.
Konsultan MK berhak menolak setiap bagian pekerjaan yang dinilai buruk dan tidak rapi.
f.
Untuk mencegah proses pengkaratan, bagian-bagian baja ringan yang telah selesai dikerjakan permukaannya harus segera dibersihkan dan dilindungi terhadap
pengaruh luar dengan cara dicat.
g.
Sebelum pekerjaan logam untuk non struktur mulai dilaksanakan, Pelaksana wajib membuat gambar kerja shop drawing untuk memproses persetujuan tertulis dari
Konsultan MK.
3.6. PEKERJAAN JALAN
3.6.1. PEKERJAAN JALAN DENGAN LAPISAN MACADAM
Terdiri dari : 1 Pekerjaan Sub-base Course
a. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan sub-base adalah meliputi penyediaan, penghamparan dan pemadatan
material batu pecahan diantara subgrade dan base course, sesuai dengan
RENCANA KERJA SYARAT
PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING
|
PEKERJAAN STRUKTUR
III -23
Persyaratan Teknis ini sesuai dengan garis, kelandaian, ketebalan dan penampang melintang yang tertera dalam gambar pelaksanaan atau sesuai
dengan yang di tentukan oleh Konsultan MK.
b. Persyaratan Bahan Material sub-base adalah batu pecah crushed stone atau batu kerikil alami
atau batu kerikil pecah atau bouxit local, sesuai dengan persyaratan mutu menurut AASHO M 147. Kecuali bahwa abrasinya tidak melebihi 35
sebagaimana AASHTO T 96 menggunakan abrasive charge grading A. kualitas sub-base harus sesuai dengan kualitas klas A menurut AASHO M 147
dan angka susut agregatnya tidak lebih dari 10 bila diuji dengan test 5 siklus kekerasan sodium sulfat.
Bila menggunakan batu kerikil pecah, tidak kurang dari 50 berat material yang tertahan diatas saringan No 4, memiliki paling sedikit satu permukaan
yang merupakan kerikil pecah.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan Persiapan Subgrade
Subgrade harus dibuat, dipersiapkan dan diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan didalam buku Persaratan Teknis ini, sebelum dilakukan
penghamparan material sub-base. Ketebalan sub-base harus sesuai dengan yang tercantum dalam gambar pelaksanaan atau mengikuti instruksi Konsultan
Pengawas MK. Penghamparan
Metode penghamparaan material untuk sub-base harus disetujui oleh Konsultan Pengawas MK.
a
Bila Konsultan Pengawas MK tidak puas dengan metode penghamparan yang dilakukan Pelaksana, Konsultan Pengawas MK dapat memerintahkan
pemakaian spreader box tanpa ada biaya tambahan. Spreader box tersebut harus mempunyai penggerak roda sendiri atau kendaraan beroda
rantai tracked yang dapat diatur untuk menghamparkan lapisan material sub-base dengan ketebalan tertentu. Tanpa merusak subgrade yang sudah
selesai.
b Material kerikil untuk sub-base harus dihamparkan secara merata dan lapis
demi lapis sehingga ketebalannya setelah dipadatkan tidak lebih dari 12 cm per lapis atau sesuai Gambar Pelaksanaan.
Pemadatan a
Setelah dihamparkan dan diratakan, setiap lapisan harus segera dipadatkan memakai alat mesin gilas dengan roda yang halus, pneumatic-
tyred roller mesin gilas dengan ban angin atau alat pemadat lainnya yang telah disetujui. Penggilasan harus dilakukan bertahap dari titik yang
RENCANA KERJA SYARAT
PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING
|
PEKERJAAN STRUKTUR
III -24
rendah menuju titik yang tinggi dari penampang melintang jalan, dilakukan sejajar dengan sumbu jalan, sampai seluruh permukaan tergilas.
b Permukaan yang tidak rata atau amblas harus diperbaiki dengan
membongkar material pada tempat tersebut dan menambah atau menyingkirkan material yang tidak sesuai dan menggantinya sampai
permukaannya rata.
c Daerah-daerah yang tidak terjangkau mesin gilas harus dipadatkan
dengan stamper atau pemadat lain yang disetujui Konsultan Pengawas MK. Sampai lapisan sub-base betil-betul padat dan permukaannya rata.
Bila kerataan permukaan sub-base tidak sesuai dengan ketentuan toleransi, Pelaksana harus membongkar dan mengganti sub-base tersebut sesuai
dengan petunjuk Konsultan Pengawas MK, tanpa ada pembayaran tambahan.
d Material sub-base harus didapatkan sampai mancapai kepadatan tertentu
pada seluruh ketebalan lapisan, sekurang-kurangnya sampai 100 kepadatan maksimum menurut AASHTO T 180 Metoda D. Kepadatan sub-
base lapangan akan diuji sesuai test kepadatan AASHTO T 191. Konsultan Pengawas MK akan megadakan pengukuran pada lubang uji test holes
secara random selama pekerjaan berlangsung untuk menentukan kesesuaiannya dengan Persyaratan Teknis ini.
e CBR minimum yang harus dicapai untuk sub-base ini adalah sesuai dengan
yang tercantum didalam Gambar Pelaksanaan. f
Penggalian lubang uji test holes, pengurungannya kembali dengan material yang disetujui dan pemadatannya kembali harus dikerjakan
Pelaksana tanpa ada biaya tambahan.
Pekerjaan Base Course
1 Lingkup Pekerjaan Base Course adalah bagian dari perkerasan jalan terletak diantara sub-base dan
lapisan penutup. Lebarnya ditentukan sesuai yang tercantum dalam gambar pelaksanaan atau menurut ketentuan yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas
MK.
2 Persyaratan Bahan a Sumber Material
Pelaksana harus menentukan sendiri lokasi sumber material bahan base course baik yang dihasilkan oleh alam meupun hasil dari pemecahan batu, cara
pengambilan atau pengangkutannya dan lain-lain yang diperlukan sehubungan dengan pengadaan material tersebut.
Pelaksana harus mengajukan pernyataan, selambat-lambatnya 30 hari sebelum dilakukan pengambilan material base course, yang berisi tentang
tempat asal bahan, komposisi dan macam agregat serta sifat-sifat material. Ketentuan-ketentuan tersebut harus sesuai dengan persyaratan dibawah ini.
RENCANA KERJA SYARAT
PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING
|
PEKERJAAN STRUKTUR
III -25
b Pemeriksaan, pengujian dan persetujuan penggunaan material Untuk menetapkan sifat-sifat bahan yang akan dipakai, Pelaksana harus
menyerahkan kepada Konsultan Pengawas MK, sertifikat hasil pengujian dari Laboratorium yang diakui oleh Konsultan Pengawas MK. Sertifikat tersebut
harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas MK sebelum dimulainya pekerjaan penggalianpengambilan material tersebut.
Contoh-contoh material yang akan diuji harus diambil dengan dihadiri oleh Konsultan Pengawas MK atau wakil yang ditunjuk olehnya, dimana sebagian
akan disimpan oleh Konsultan Pengawas MK untuk keperluan perbandingan terhadap bahan-bahan yang didatangkan.
Semua sumber material harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas MK sebelum dimulai penggalian atau pengambilan
bahan. Sertifikat laboratorium sehubungan dengan material itu akan membantu Pelaksana dalam menentukan lokasi, batas-batas dan jumlah
material yang sifatnya memenuhi persyaratan sedemikian rupa sehingga tidak diperlukan pengujian-pengujian lagi.
Persetujuan Konsultan Pengawas MK dalam hal ini tidak boleh diartikan secara sempit kecuali bila bahan-bahan tersebut diambil diangkut atau
dikerjakan sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas MK. Seluruh material sebelum ditempatkandisimpan ditempat pekerjaan maupun
penyimpanannya terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas MK.
Bahan-bahan yang meragukan, bahan-bahan yang masih harus menunggu hasil pengujian laboratorium yang belum disetujui oleh Konsultan Pengawas
MK tidak diperbolehkan untuk ditempatkandisimpan berdekatan atau tercampur dengan material-material lain yang telah sepenuhnya mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas MK.
Bila gradasi dan mutu dari bahan yang didatangkan tidak sesuai dengan gradasi dan mutu dari hasil pengujian, atau batasan-batasan yang disebut
didalam persyaratan Teknis ini, Konsultan Pengawas MK berhak untuk menolaknya. Material-material yang telah ditolak, harus segera disingkirkan
dari tempat pekerjaan.
Pelaksana diharuskan untuk membantu menyediakan alat-alat yang diperlukan dan atau mengatur dengan pihak-pihak yang memproduksi material ini agar
dapat dilaksanakan dengan lancar.
c Penyimpanan Material Penyimpanan material harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada
dalam Persyaratan Teknis ini. Agregat untuk base course harus memenuhi persyaratan untuk bahan base
course kelas A. Semua agregat untuk base course harus terdiri dari bahan- bahan yang bersih, keras, awet, bersudut, tidak banyak tercampur dengan
material yang berbentuk pipih atau memanjang dan dalam batas tertentu
RENCANA KERJA SYARAT
PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING
|
PEKERJAAN STRUKTUR
III -26
tidak banyak mengandung batu-batu yang lunak, yang mudah hancur, kotoran atau bahan-bahan lain yang mudah membusuk atau tidak dikehendaki.
Kerikil pecah atau batu pecah untuk lapisan base course kelas A hendaknya terdiri dari hasil pemecahan kerikil atau batu Crushing Plant. Bila
dikehendaki oleh Konsultan Pengawas MK, bahan kerikil harus diayak terlebih dahulu sehingga agregat hasil dari pemecahan kerikil itu tidak kurang
dari 50 beratnya terdiri dari partikel yang mempunyai sekurang-kurangnya satu bidang pecahan.
Agregat base course harus menuruti penyaratan dibawah ini : Kekerasan Toughness ASTM 103 min 6
Kehilangan berat dengan percobaan sodium sulfate AASHO TI 04 max 10
Kehilngan berat dengan percobaan magnesium sulfate soundness Test AASHO T104 max 12
Kehilangan berat akibat abrasi sesudah 100 putaran AASHO T96 max 10
Kehilangan berat akibat abrasi sesudah 500 putaran AASHO T96 max 40
Prosentase berat partikel-partikel tipis, memanjang partikel lebih besar dari 1” dengan ketebalan kurang dari 15 panjang max 5
Gumpalan-gumpalan lengkung AASTHO T12 max 0,25 Material kelas A terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah yang menuruti
persyaratan dibawah ini : ASTM Standard Sieve
Prosentase berat butir yang lewat 2 ½ “
100 2”
90 - 100 1 ½ “
35 - 70 1”
0 - 15 ½ “
0 - 5 Material campuran untuk bahan kelas A ini harus terdiri dari material alam,
yang diayak halus atau pasir yang mempunyai daya ikat cukup menurut pendapat Konsultan Pengawas MK.
Material campuran harus bersih dari bahan organis, kotoran,gumpalan lempung atau bahan lain yang tidak dikehendaki dan harus menuruti
persyaratan gradasi dibawah ini :
ASTM Standard Sieve Prosentase berat butir yang lewat
38 “ 100
No. 4 85 - 100
No. 100 10 - 30
Index plastis AASHO T 91 Max - 6
Kapar Iempung AASHO T 176 Max - 10
RENCANA KERJA SYARAT
PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING
|
PEKERJAAN STRUKTUR
III -27
3 Syarat-syarat Pelaksanaan
a Pekerjaan pendahuluan pada permukaan sub-base Bila base course harus diletakan pada lapisan sub-base, maka permukaan sub
base tersebut harus sudah sempurna dikerjakan, dibentuk sesuai dengan gambar pelaksanaan dan dibersihkan dari segala bentuk kotoran atau
bahan-bahan yang tidak dikehendaki.
b Pencampuran dan pengerjaan Semua cara dan syarat yang disebut pada spesifikasi ini harus diikuti
CBR minimum yang harus dicapai untuk lapisan base-course adalah sebesar 60 atau sesuai dengan yang tercantum dalam gambar pelaksanaan,
atau sesuai petunjuk Konsultan MK.
6.1.3. Pekerjaan Lapisan Penutup Permukaan 1
Lingkup Pekerjaan Lapisan penutup permukaan jalan dengan aspal dilaksanakan pada bagian
permukaan jalan yang terhubung dengan jalan kota dan jalan lingkungan yang ada
2 Persyaratan Bahan
a. Agregat kasar untuk “Campuran Aspal” pada umumnya harus memenuhi
gradasi yang disyaratkan dibawah ini dan harus terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah atau campuran yang memadai dari batu pecah dengan kerikil
besi.
b. Agregat halus untuk campuran aspal berupa abu batu hasil pengayakan
batu pecah “crusher dust” untuk menghasilkan suatu campuran yang ekonomis dan memenuhi persyaratan campuran.
c. Dalam keadaan apapun, pasir alam yang kotor dan berdebu serta
mengandung partikel halus yang lolos dari ayakan No. 200 lebih besar dari 8 dan atau mempunyai nilai ekuivalen pasir kurang dari 50 menurut
AASHTO T 176, tidak boleh digunakan dalam campuran.
d. Bahan pengisi untuk Campuran Aspal AASTHO M 17
Bahan pengisi harus terdiri dari abu batu kapur limestone dust, Semen Portland, abu terbang, abu tanur semen atau bahan mineral non plastis
dari sumber yang disetujui oleh Konsultan Pengawas MK. Bahan tersebut harus bebas dari bahan lain yang tidak dikehendaki.
Harus kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan dan bila uji dengan pengayakan basah harus mengandung bahan yang lolos saringan 75
micron dengan jumlah tidak kurang dari 75 beratnya. e. Material aspal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Material aspal harus dari jenis AC-10 atau AC-20 aspal semen yang memenuhi persyaratan-persyaratan dalam AASHTO M 226-78
Untuk mencapai kekuatan campuran yang ditetapkan, lebih disukai penggunaan aspal yang lebih lunak AC-10.
3 Syarat-syarat Pelaksanaan
RENCANA KERJA SYARAT
PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING
|
PEKERJAAN STRUKTUR
III -28
a. Material aspal harus dipanaskan sampai temperature antara 140 C dan
160 C didalam tangki yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
mencegah terjadinya pemanasan setempat dan mampu mengalirkan bahan aspal secara berkesinambungan pada temperatur yang merata setiap saat
ke alat pencampur.
b. Campuran aspal tidak boleh dihampar pada material yang baru saja selesai digilas kecuali kalau tepinya tegak lurus atau telah dipotong tegak lurus.
Sapuanlaburan aspal untuk melekatkan kedua lapisan permukaan harus diberikan sesaat sebelum campuran tambahan dipasang diatas material
yang sebelumnya digilas.
c. Penghamparan aspal harus menggunakan mesin penghampar, segera setelah
campuran dihampar dan diratakan, permukaannya harus diperiksa dan setiap ketidak-rataan diperbaiki.
d. Setelah penghamparan aspal selanjutnya dilakukan penggilasan awal atau pemecahan dan penggilasan akhir atau penyelesaian harus seluruhnya
dilakukan dengan mesin gilas roda baja. e. Penggilasan harus berlangsung terus-menerus sebagaimana diperlukan untuk
memperoleh pemadatan yang merata sewaktu campuran masih dalam kondisi yang dapat dikerjakan dan hingga seluruh bekas tanda gilasan dan
ketidak-rataan hilang.
f. Untuk mencegah pelekatan campuran ke roda mesin gilas, roda-roda
tersebut harus dibasahi dengan air secara menerus, tetapi air yang berlebihan tidak diijinkan.
g. Permukaan perkerasan setelah pemadatan harus licin dan sesuai dengan bentuk dan ketinggian permukannya yang masih dalam batas-batas toleransi
yang dipersyaratkan. Tiap campuran yang lepas atau rusak atau tercampur dengan tanah, harus dibongkar dan diganti dengan campuran panas yang
baru, dan harus dipadatkan secepatnya agar sama dengan daerah sekitarnya.
h. Sewaktu lapisan permukaan sedang dipadatkan dan diselesaikan, Pelaksana
harus memotong tepi-tepi perkerasan agar bergaris rapi. Setiap material yang berlebihan harus dipotong tegak lurus setelah penggilasan akhir, dan
harus dibuang oleh Pelaksana ke suatu tempat diluar area proyek yang telah ditentukandan disetujui Konsultan MK.
RENCANA KERJA SYARAT
PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING
|
PEKERJAAN ARSITEKTUR
IV -1
BAB IV PEKERJAAN ARSITEKTUR
4.1. PEKERJAAN DINDING
4.1.1. PASANGAN DINDING BATA
LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
Pekerjaan pasangan bata ringan celkone ini meliputi seluruh detail yang disebutkan ditunjukkan dalam gambar .
PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN Pekerjaan Adukan dan Pasangan.
STANDAR Syarat mutu bahan yang tercantum didalam dokumen RKS, semua bahan yang
digunakan setara merek yang tertera Batu bata harus memenuhi NI-10
Semen Portland harus memenuhi NI-8. Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2.
Air harus memenuhi PVBI-1982 Pasal 9. BAHANPRODUK
Batu bata ringan yang digunakan bata ex. lokal dengan kualitas terbaik yang disetujui PerencanaKonsultan Management Konstruksi, siku dan sama ukurannya 12.5x20x60.
Plasteran acian dinding menggunakan MU-100 PELAKSANAAN
1. Pasangan batu bata ringan, dengan menggunakan aduk perekat MU-380. 2. Setelah bata terpasang dengan aduk, nadsiar-siar harus dikerok rata dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air. 3. Pasangan dinding
bata ringan
sebelum diplester dengan MU-100
harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.