Pengujian Instalasi Perpipaan Air Bersih Pengujian Instalasi Perpipaan Air Kotor

RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN ME VI -40 1. Kemiringan perpipaan air kotorkotoran diusahakan agar air lancar dalam proses pembuangan, minimal kemiringan 1. 2. Pada saluran air kotorkotoran mendatar diluar gedung setiap panjang 6 meter, ditikungan atau pada pertemuan dipasang bak kontrol yang ditutup dengan plat beton. 3. Pada saluran air kotorkotoran mendatar didalam gedung setiap panjang 6 meter, ditikungan atau pada pertemuan dipasang clean out dari Stanles ditutup dengan dop dan tertanam dibawah lantai. 4. Lantai yang menutup clean out harus dapat dibuka dengan mudah. 5. Pipa saluran air kotorkotoran yang tegak melewati shaft harus dipasang pipa ventilasi menembus sampai keatas plafon, dengan diameter sesuai dengan rencanaspesifikasi. 6. Perpipaan air kotor kotoran pada tikungan harus menggunakan long elbow, sedang pada pertemuan 2 pipa atau clean outharus menggunakan TY 45. 7. Pada pemasangan pipa pembuangan dari lantai atas yang menembus beton yang berhubungan dengan alat plumbingsanitasi diatas lantai digunakan pipa dengan diameter sama. 8. Penyambungan dan pemasangan fitting PVC digunakan lem PVC. 9. Air Buangan dari Closed, Floor Drain dan Wastafel di tampung dalam septic tank yang disekat untuk pembagian Air Kotor dan Air Bekas, dimana Air kotor over flow di masukkan ke dalam sumur resapan, sedangkan untuk Air bekas di transfer menuju ke Ipal. 10. Sistem pembuangan Air Kotor dan Air Bekas ditampung pada masing-masing Septic Tank yang ditempakan area di sekitar gedung rumah sakit. 11. Pelaksanaan pengeleman setelah ujung-ujung yang akan dipasang alat sambungfitting dibersihkan dari kotoran dan minyak setelah dikasarkan permukaannya dengan ampelas. 12. Setelah bersih, dilem dioleskan pada fitting dan bagian yang akan disambung, kemudian dipasangkan sampai lem mengeras.

6.5.4 PENGUJIAN A.

Umum 1. Setelah pemasangan perpipaan dan alat plumbing selesai, maka sistem perpipaan harus dilakukan uji coba untuk mengetahui kelayakan operasi dan tidak bocornya perpipaan. 2. Pengujian perpipaan yang ditempel di dinding maupun dibawah lantai sebaiknya dilaksanakan sebelum ditutup dengan plester, tegel dan urugan. 3. Pengujian dilaksanakan oleh Pelaksana Ahli, dan disaksikan oleh pihak Proyek, Konsultan Managemen KonstruiksiSupervisor dan pihak yang berwenang. 4. Hasil pengujian dibuat Berita Acara Pengujian Perpipaan sebagai kelengkapan Penyerahan Pekerjaan yang pertama.

B. Pengujian Instalasi Perpipaan Air Bersih

RENCANA KERJA SYARAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA BOKING | PEKERJAAN ME VI -41 1. Instalasi perpipaan sebelum dilakukan pengujian, semua lubang-lubang yang berhubungan dengan titik instalasi berupa kran, stop kran dll ditutup sampai rapat. 2. Pengujian dilakukan dengan pompa tekan dengan tekanan 1,50 kali tekanan kerja selama 6 jam tanpa adanya penurunan tekanan pada manometer pengukur tekanan. 3. Apabila selama waktu pengujian terjadi penurunan tekanan pada manometer pengukur tekanan, maka jaringan pipa yang diuji terdapat kebocoran. 4. Apabila instalasi perpipaan masih dalam keadaan terbuka belum tertutup plester, lantai dan tanah, maka dapat dilakukan pengujian dengan pompa air listrik yang biasa untuk menaikan air dari sumur. 5. Pengujian dengan pompa adalah setelah semua titik kran dan stop kran ditutup dan satu ujungnya disambung dengan output pompa listrik yang untuk menguji dan pipa input dihubungkan dengan sumber air. 6. Setelah dilakukan penekanan dengan menyalurkan air kedalam instalasi perpipaan oleh pompa, maka apabila dalam instalasi perpipaan penuh dengan air pompa otomatis akan mati. Berarti tekanan didalam instalasi perpipaan sangat tinggi dan akan mematikan automatic switch. 7. Selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan instalasi perpipaan yang terbuka untuk melihat pipa yang bocor secara fisik. 8. Atau dengan mendeteksi nyala mati dari automatic switch. Apabila selama waktu pengujian automatic switch menyala setidak-tidaknya satu kali, maka dapat diperkirakan adanya kebocoran pada instalasi perpipaan. 9. Hal ini dengan menyalanya automatic switch disebabkan karena menurunnya tekanan pada intalasi perpipaan.

C. Pengujian Instalasi Perpipaan Air Kotor

1. Pengujian dilakukan setelah semua alat plumbing sanitasi terpasang, kemudian dioperasikan dengan mengisi dengan air. 2. Apabila air tidak mengalir, maka ditandai dengan air pada alat plumbingsanitasi tidak bergerak atau tetap pada keadaan semula. 3. Apabila air terhambat, maka ditandai dengan air pada alat plumbingsanitasi lamban gerak pengurasannya. 4. Instalasi perpipaan bocor apabila dalam pengoperasiannya akan keluar air pada tempat-tempat dimana air keluar.

D. Kegagalan Pengujian