A Proil Sekolah

A Proil Sekolah

Gambar 1. Siswa SI Riyadh antusias menyambut kedatangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Bapak Prof. Dr.Ir.Muhammah Nuh, DEA

1. Lokasi Sekolah

Lokasi SI Riyadh berada di Ibukota Arab Saudi, di tengah-tengah kota Riyadh, tepatnya di lokasi Prince Amer NawafI bin Abdul Aziz Street, Um-Al HamamGharby, Riyadh. P.O. Box 94343 Riyadh, 11693 Arab Saudi,Telp. +966-14824814.

Sekolah Indonesia Riyadh

Status SI Riyadh, terakreditasi A, adalah Sekolah Swasta Berbantuan sesuai SK Mendikbud RI tanggal 10 April 1995 no. 077/O/ 1995 dan SK Pengakuan Pemerintah KSA melalui Dirjen Sekolah Internasional Arab Saudi tanggal 5/1/1415 H dengan nama International Indonesian School. Izin operasional dari Kementerian Arab Saudi No. J 064 14 – 04 1433 s.d. 01 -08 – 1435 Hbertepatan 07 – 03 – 2012 s.d. 30 – 05 – 2014 M.

Jenjang pendidikan yang diselenggarakan oleh SI Riyadh adalah jenjang Pra Sekolah (TK); jenjang Pendidikan DasarSD (nomor data : AA 1001 102, NPSN : 90101007) dan Pendidikan Dasar SMP (nomor data : AA 1001 202, NPSN : 90101008)), dan jenjang Pendidikan Menengah SMA (nomor data AA 1001 402, NPSN : 90101009).

2. Sejarah Sekolah

Sekolah Indonesia Riyadh (SI Riyadh) adalah salah satu dari 15 sekolah Indonesia di luar negeri yang berada di wilayah Kerajaan Arab Saudi. SI Riyadh pada hakekatnya merupakan bagian integral dari KBRI Riyadh, yang berfungsi untuk memberikan layanan pendidikan bagi putra-putri home staf maupun local staf serta putra-putri masyarakat Indonesia yang tinggal di Riyadh Arab Saudi. SI Riyadh didirikan pada tangga 01 Januari 1964 di Jeddah dengan nama Sekolah Indonesia Pancasila (SIP), seiring dengan perpindahan KBRI dari Jeddah ke Riyadh pada tanggal 24 September 1985 SIP terbagi menjadi dua yaitu Sekolah Indonesia Pancasila Jeddah dan Sekolah Indonesia Pancasila Riyadh, dan baru pada tanggal 02 Oktober 1985 SIP Riyadh menempati gedung sekolah untuk pertama kalinya, dan pada perkembangannya sejak tahun 1986 nama sekolah berubah menjadi Sekolah Indonesia Riyadh (SIRiyadh).

Sekolah Indonesia Riyadh, menurut versi Pemerintah Arab Saudi dianggap sebagai sekolah asing (International School) karena sekolah ini dikelola oleh bangsa asing (Indonesia), diakui oleh Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia melalui Dirjen Sekolah Internasional Arab Saudi Nomor 064 J pada tanggal 14-04-1433 Hijriyah dengan nama International Indonesian School. Dengan status ini, Sekolah Indonesia Riyadh ke

424 Sekolah Indonesia Riyadh 424 Sekolah Indonesia Riyadh

Sekolah Indonesia Riyadh menyelenggarakan pendidikan mulai dari tingkat pendidikan TK, SD, SMP dan SMA dengan segala kekurangan dan keunggulannya, sama dengan sekolah-sekolah di Indonesia pada umumnya, sedangkan kekhususan yang diunggulkan SIR adalah Penguasaan komunikasi Bahasa Inggris, Bahasa Arab serta penguasaan IT.

Dalam perkembangannya SIR mengalami naik turun dalam bidang prestasi dan reputasi sekolah, apalagi dari sisi jumlah peserta didik yang sangat bergantung kepada para pegawai KBRI dan juga orang tua WNI di Riyadh yang datang dan pergi, hal ini tidak dapat dicegah apalagi ditolak. Dari sisi guru yang mengajar multi level dan multi kelas sehingga beban tugas guru tidak ringan, namun karena tuntutan moral dan rasa tanggung jawab yang kuat semua ini dapat memotivasi tugas dan kewajibannya untuk mencerdaskan anak bangsa, sesuai dengan motto Sekolah Indonesia Riyadh” Siap melayani demi mencerdaskan generasi bangsa yang kita cintai bersama.”

Kepala Sekolah Indonesia Riyadh, selanjutnya disebut SI Riyadh, saat ini adalah Drs. Ramli, M.Pd. Sejak berdiri SI Riyadh telah mengalami

9 kali pergantian kepala sekolah, yakni: R. Wasis Joedoprawiro, B.A.(1983-1987), Mochamad Woeridin (1987-1992), Achmad Rohadi (1992-1995), Drs. Hartono (1995-1996), Drs. Bustan Djauharin (2000- 2004), Drs. Dasuki,M.M. (2004-2007), Drs. Masykur, Hs., M.Si.(2007- 2010), Burhanudin, S.Pd., M.M. (2010-2014), dan Drs. Ramli, M.Pd, (2014-sekarang).

Pendanaan SI Riyadh sepenuhnya berasal dari DIPA KBRI Riyadh, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dermawan, dan orang tua siswa yang telah disepakati dan diputuskan oleh Komite Sekolah.

Sekolah Indonesia Riyadh

3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

Pengembangan sekolah, tergambar secara jelas dalam visi dan misi sekolah, yang menunjukkan gambaran yang diinginkan sekolah di masa mendatang. Sedangkan misi sekolah, merupakan tindakan atau upaya mewujudkan visi sekolah yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, tujuan pengembangan sekolah, merupakan upaya yang ingin dicapai pada kurun waktu menengah, untuk 3-6 tahun.

Visi SI Riyadh ”Terbentuknya peserta didik yang berakhlaqul karimah, memiliki

kecerdasan spiritual, intelektual dan emosional dalam menguasai ilmu pengetahuan, keterampilan dan teknologi”.

Misi SI Riyadh: • Menjalankan Misi Teknis Edukatif, artinya sekolah sebagai wawasan

wiyata mandala, tempat anak belajar dan guru mengajar, mendidik dan melatih untuk meraih kecerdasan:spiritual, emosional, sosial, intelektual, kinestetis, secara berimbang sehingga menjadi manusia Indonesia seutuhnya.

• Menjalankan Misi ‘Sot Power Diplomacy’, artinya sekolah mampu memperkenalkan Indonesia, dengan keindahan dan keanekaragaman budaya, bangsa dan bahasa yang dimiliki kepada bangsa-bangsa lain di dunia.

Tujuan SI Riyadh adalah : • Melakukan pembinaan mental spiritual untuk membentuk insan

yang berakhlak mulia. • Melakukan pembelajaran untuk memperoleh ilmu pengetahuan

dan teknologi secara intensif • Melakukan pembinaan siswa sesuai dengan minat, bakat yang

dimilikinya untuk meraih prestasi • Ikut serta dalam kegiatan lomba-lomba baik akademik maupun

non akademik • Melakukan inovasi pendidikan untuk meraih prestasi dan reputasi

sekolah • Menanamkan cinta tanah air sehingga tumbuh menjadi pribadi

426 Sekolah Indonesia Riyadh 426 Sekolah Indonesia Riyadh

4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Gambar 2. Kepala Sekolah, Pendidik dan Tenaga Kependidikan SI Riyadh

SI Riyadh dalam mengelola ketenagaan baik pendidik maupun tenaga kependidikan selalu mempedomani analisis kebutuhan, rekruitmen, pengembangan, pemeliharaan dan perbaikan, serta pemberian hadiah. Termasuk di dalamnya, pemberian sanksi, hubungan kerja, dan evaluasi kinerja sekolah. Hal tersebut dilatarbelakangi asumsi bahwa sekolah yang paling tahu kebutuhan tenaga pengajar dan kebutuhan karyawannya. Dengan dengan demikian SI Riyadh dalam mengelola ketenagaan mulai dari perekrutan, proses seleksiakan dapat menentukan tenaga yang diperlukan untuk mengisi formasi ketenagaan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Tenaga Pendidik SI Riyadh sebanyak 16 orang guru dan 3 tenaga kependidikan yang kesemuanya adalah adalah warga negara Indonesia. Pendidik SI Riyadh sebagian besar telah memenuhi kualiikasi sebagai pendidik. Guru yang berpendidikan S2 berjumlah 4 orang, S1 berjumlah10 orang, dan Diploma-3 (sedang menyelesaikan S1)

Sekolah Indonesia Riyadh

3 orang adalah tamatan SLTA.Jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan tersebut 300 siswa.

Kepala sekolah SI Riyadh dituntut mampu memberdayaan stakeholder sekolah, dengan melibatkan masyarakat dalam kerangka kebijakan yang akan ditempuh sekolah. Kewenangan Kepala Sekolah dalam mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat diharapkan mampu memberikan peluang dan terobosan-terobosan dalam menetapkan program-program pendidikan dan berbagai kebijakan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan SI Riyadh.

Kepala sekolah SI Riyadh beserta stakeholder-nya, guru, pegawai, siswa, komite, dan pemerhati pendidikan, dituntut memiliki kompetensi mentransformasikan visi, misi dan tujuan sekolah menjadi realita dengan pemberdayaan stakeholder sekolah. Tuntutan untuk pengembangan sekolah adalah kebutuhan nyata yang harus dihadapi madrasah saat ini. Tantangan untuk mengintegrasikan afektif, kognitif, dan psikomotorik yang nantinya akan menghasilkan karakter yang utuh dan bulat, yang menggabungkan unsur-unsur yang berimbang. Tantangan inilah yang harus dijadikan peluang bagi kepala beserta guru untuk menjadikan SI Riyadh menjadi sekolah yang berkembang.

Berikut disajikan data pendidik SI Riyadh, seperti tampak pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SI Riyadh

NO NAMA

STATUS

PENDIDIKAN MAPEL

1 Ramli

S-2 Mag.Pend. B.Inggris 2 Fuad Asnawi Dalhar Guru PNS

KSI Riyadh

B.Indonesia 3 Dindin M.

S-2 MKPI

Kimia 4 Susi Herawati

Guru PNS

S-1 Kimia

S-2 Pend. Mat Matematika 5 Siti Yati S

Guru PNS

Seni Budaya 6 Idrus A C

Guru PNS

S-1 Seni

S-1 PA Islam Ag. Islam 7 Teguh K

Guru KBRI

Fisika 8 Hartono S

Guru KBRI

S-1 P.Fisika

Guru KBRI

S-1 P.Biologi

Biologi

428 Sekolah Indonesia Riyadh

NO NAMA

STATUS

PENDIDIKAN MAPEL

9 Mustaqim S

Guru kelas 10 Muchtar HT

Guru KBRI

S-1 SIP

S-1 B.Inggris B.Inggris 11 Jubedah

Guru KBRI

Volunteer KBRI S-1 PA Islam Ag. Islam 12 Zuraidah A

Guru TK B 13 Kiki Sakinatul F

Volunteer KBRI MAN

Guru Kelas 14 Anggraeni P

Volunteer KBRI S-2

Volunteer KBRI D-3 Sekretaris Perc. B.Ingg 15 Afaf Hamim

Guru TK A 16. Halia

Volunteer KBRI SMA

Guru Biologi 17 Amrul Khoiri

Guru Titipan

S-1 Biologi

Staf Adm 18 Moh. Hasyim

Pegawai KBRI

SMEA

Pramu Wisma 19 Hamim Aslan

Pegawai KBRI

SMA

Sopir Siswa 20 Abdullah Rasid

Pegawai KBRI

SMP

SMA

Kurir / Saudi

Sekolah Indonesia Riyadh mempunyai kendala terkait dengan status sekolah dengan tenaga pengajar di hadapan hukum dan peraturan Arab Saudi yang mengatur sekolah asing, dimana seharusnya Sekolah Indonesia Riyadh sesuai peraturan yang ada harus mengikuti semua ketentuan tanpa pengecualian, seperti terkait dengan kondisi prasyarat dan persyaratan gedung, pencampuran siswa dan siswi di sekolah, kurikulum, ijin tinggal dan ijin kerja guru, persentase guru berkewarganegaraan Arab Saudi. Informasi berupa peringatan/larangan oleh Kementerian Pendidikan Saudi menyangkut pengadaan guru, sarana dan prasarana, alokasi waktu kegiatan belaja.(terlampir).

5. Peserta Didik

Jumlah siswa SI Riyadh cenderung mengalami luktuasi seiring dengan datang dan perginya para diplomat dan warga negara Indonesia yang bekerja di wilayah Riyadh dan sekitarnya.Jumlah siswa jenjang TK kanak-kanak mengalami peningkatan sebesar 32% dibanding tahun pelajaran 2012/2013. Jenjang SD mengalami penurunan sebesar 11% pada tahun pelajaran 2013/2014. Jenjang SMP dan SMA mengalami pertambahan jumlah peserta didik sebesar 32% dan 7% dibanding

Sekolah Indonesia Riyadh

Tabel 2. Data Historis Jumlah Peserta Didik Keadaan Peserta Didik 5

tahun terakhir

JUMLAH TAHUN NO.

Σ Σ SISWA SISWA SISWA SISWA SISWA ROMBEL

Data tersebut di atas menunjukkan keadaan jumlah siswa dari tahun ke tahun mengalami peningkatan sementara sarana pendukung, tidak ada perluasan/penambahan bangunan maka siswa merasa tidak/kurang nyaman dalam kegiatan proses pembelajaran di ruang kelas.

SI Riyadh adalah bagian dari KBRI Riyadh yang memiliki fungsi perlindungan. Artinya, SI Riyadh harus menerima murid yang masuk atau keluarnya siswa sewaktu-waktu, sekolah tidak mungkin menolak orang tua yang hendak memasukkan anaknya ke sekolah, walau jumlah siswa di kelas itu sudah penuh sehingga yang terjadi siswa menjadi berdesak-desakkan. Selain itu, Anak yang harus mengikuti cuti orang tua (pulang ke Indonesia) sewaktu-waktu dalam jangka waktu lama bahkan ada yang sampai 6 bulan, memaksa sekolah harus member izin.

Mata pencaharian orangtua jumlah siswa yang ada, lebih dari 70% orang tua/ wali murid bekerja di sektor non formal (sopir dan PRT), berpenghasilan rendah/pas-pasan, mereka harus menanggung biaya sekolah, antar jemput ke sekolah, uang saku, dll sehingga dirasa terlalu berat untuk menjadikan anak pintar. Untuk itu sekolah mengusulkan biaya sekolah Rp 0 (nol rupiah).

430 Sekolah Indonesia Riyadh

6. Sarana Prasarana

Seiring dengan perkembangan jumlah siswa di Sekolah Indonesia Riyadh dari tahun ke tahun, maka perlu kiranya para murid mendapat perhatian lebih pada sarana dan prasarana pendidikan dan pengajaran, terutama gedung sekolah yang semakin tidak memadai.

Sementara itu, sekarang ini sekolah menempati gedung dengan luas tanah 39 x 25 = 975 m2 serta luas bangunan 576 m2. Tidak ada penambahan luas tanah maupun bangunan sejak tahun 1994 hingga sekarang. Sebaliknya, jumlah siswa kini meningkat lebih dari 100% darijumlah siswa pada tahun yang sama, dari sekitar 140-an siswa hingga sekarang tercatat sebanyak 298 siswa.

Dengan berkurangnya rasio kapasitas ruang per-siswa yang demikian drastis, tentunya sedikit banyak akan mempengaruhi kinerja dan proses belajar-mengajar yang sedang berjalan. Untuk itu, perlu kiranya diupayakan segenap langkah menyediakan tempat/gedung yang lebih luas dan lebih memadai demi terselenggaranya proses pembelajaran siswa yang lebih baik.

7. Pendanaan Sekolah

Pengelolaan pendanaaan sekolah berasal dari DIPA Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Riyadh, blockgrant dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, serta iuran SPP dari wali murid yang besarnya disepakati dan ditentukan oleh Komite Sekolah. Misalnya, besarnya iuran SPP untuk SI Riyadh, jenjang SD 145 SAR /bulan, SMP 195 SAR/bulan, dan SMA 245 SAR /bulan, dan OSIS 50 SAR/tahun.

Otonomi pengelolaan keuangan dari KBRI Riyadh kepada sekolah, merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan eisiensi manajemen sekolah. Komponen ini merupakan komponen penentu karena semua kegiatan sekolah disadari atau tidak memerlukan keuangan. Budgeting, merupakan hal yang sangat urgen dan karenanya kontrol terhadap kurikulum dan personalia sangat tergantung pada keuangan, yakni kurikulum bisa dikembangkan secara sempurna pada siswa jika didukung oleh sumber daya keuangan.

Sekolah Indonesia Riyadh

Dengan otonomi keuangan tersebut, sekolah dapat memanfaatkan kewenangan beserta stakeholder-nya untuk membahas program- program yang rasional untuk dikembangkan sebagai strategi pada upaya fund-raising, ‘pengumpulan uang’, yang sesuai kebijakan KBRI Riyadh yang dapat.

8. Akreditasi

Pada tahun 2011 SI Riyadh telah diakreditasi olehBadan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah dengan nilai TK (A/86), SD (A/97), SMP (A/95), dan SMA (A/92,94)

432 Sekolah Indonesia Riyadh