C Capaian Kinerja

C Capaian Kinerja

1. Intrakurikuler

Prestasi yang telah berhasil ditorehkan oleh Sekolah Indonesia Kota Kinabalu baik sebagai induk bagi pendidikan di Sabah, maupun sebagai bagian dari Sekolah Indonesia Luar Negeri adalah cukup prestisius.

SIKK telah berhasil menyelenggarakan ujian nasional untuk SD SIKK dan CLC SD sebanyak 5 kali, dan SMP SIKK / CLC SMP Terbuka sebanyak 2 kali, tingkat kelulusannya untuk SIKK 100% dan untuk CLC baik tingkat SD maupun SMP berkisar 90% - 99.25%. Capaian untuk kegiatan akademik ini dianggap cukup prestisius memandang berbagai keterbatasan yang dihadapi oleh pengelola CLC di tiap daerah, dimulai dari perijinan lembaga, dokumen siswa, bahwa minimnya jumlah guru yang tersedia di setiap CLC sungguh tidak membuat mereka pesimis tetapi dengan bermodalkan usaha dan kerja keras telah menghasilkan prestasi yang sangat dibanggakan. Bahkan ditahun 2014 perwakilan CLC Borneo Samudera salah satu CLC binaan SIKK telah berhasil menjadi juara 2 Tingkat Nasional untuk Cerdas Cermat Tingkat SMP Terbuka.

SIKK juga telah berhasil mengirimkan siswa-siswa terbaiknya untuk mendapatkan beasiswa belajar di Indonesia. Program beasiswa ini dimulai pada tahun 2013 dimana 12 siswa terbaik dari SIKK dan CLC mendapatkan beasiswa di Permata Insani Islamic School dan 10 siswa mendapatkan beasiswa dari Pertamina Foundation. Sedangkan pada tahun 2014 SIKK berhasil mengirim kembali 10 siswa terbaik untuk

Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

Setelah mendapatkan hasil yang baik dalam Ujian Nasional tingkat SMP 2013, sejumlah siswa diperkenankan untuk melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya di tanah air. Bukan hanya itu selain secara otomatis terdatar di beberapa sekolah setingkat SMA yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, 22 Siswa SMP di Sabah telah mendapatkan beasiswa penuh untuk belajar selama 3 tahun. Gambar 17 menunjukkan sebagian penerima beasiswa yang diterima oleh Konsul Jenderal Kota Kinabalu menjelang keberangkatannya ke tanah air.

Gambar 17. Penerima beasiswa berfoto bersama Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu menjelang keberangkatan ke tanah air

Dua belas orang berkesempatan untuk melanjutkan studi ke SMA Permata Insani Islamic School dengan orang tua asuh Direktur Pembinaan SMP, mereka adalah Dewi Susilawati, Nurhayati Bte Laguna, Ika Kartika (SIKK), Sabariah (CLC Tomnggong), Ardiferdy (CLC Sabah Mas), Irwan (CLC Ribu Bonus), Hasdar (CLC Mostyn), Jamilah, Darniati (CLC Merotai), Salina Safri (CLC Ladang Sapi 2), Sabry Herman (CLC

222 Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

Kota Kinabalu), dan Suharmin A Paokuma (CLC Keningau). Adapun sepuluh siswa telah mendapatkan beasiswa dari Pertamina

Foundation yaitu : Agnes, Maria Yovintha (SIKK) ditempatkan di SMA Negeri 5 Denpasar-Bali, Alfred, Maradona, Herlina (SIKK), Elly Markus (CLC Keningau) ditempatkan di SMA Negeri 10 Malang dan Zurayana (SIKK), Roslan Sudirman (CLC Merotai), Juswandi (CLC Ladang Sapi 2), Syahril (CLC Tomanggong) ditempatkan di SMKN 1 Probolinggo.

Program beasiswa ini diharapkan akan menjadi pemantik bagi orang tua dan siswa di Sabah untuk terus meningkatkan prestasinya baik dibidang akademik maupun non akademik. SIKK sebagai sekolah induk terus mengupayakan agar siswa-siswa yang berprestasi dapat memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih layak di tanah air. Hal ini sesuai dengan semangat pemerintah Indonesia untuk mengembalikan putera puteri terbaik yang ada di Sabah, kepangkuan bumi pertiwi.

2. Ekstrakurikuler

Prestasi SIKK pada bidang ekstrakurikuler lebih dibanggakan hal ini mengingat SIKK merupakan sekolah Indonesia di luar negeri yang paling muda dibandingkan dengan SILN lainnya. Dalam usia yang relatif muda itu berbagai prestasi sudah diraih oleh peserta didik di antaranya :

a. Apresiasi dan Kreasi SILN di Makasar tahun 2009 Pada acara lomba, apresiasi dan kreasi SILN yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2009, SIKK ikut menjadi peserta dengan menampilkan peserta didik kelas IV SD. Lomba yang diikuti meliputi bidang seni (menyanyi), membuat puisi dan matematika. Keikutsertaan SIKK ini adalah yang pertama kali, berbeda dengan SILN lain yang telah mempunyai pengalaman lebih banyak di ajang APKRES SILN. Meskipun merupakan penampilan perdana, prestasi membanggakan telah dicapai oleh anak-anak SIKK dalam Apresiasi dan Kreasi SILN.SIKK menjadi juara II untuk lomba menyanyi jenjang SD dan menjadi juara ketiga lomba membaca puisi. Ini prestasi yang

Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

b. Apresiasi dan Kreasi SILN di Bali Tahun 2012

Gambar 18. Senyum dan Tawa Gembira Menjadi yang Terbaik di Bidang Menari

Apresiasi dan KreasiSekolah Indonesia Luar Negeri tahun 2012 di Bali merupakan ajang kompetisi kedua yang diikuti SIKK. Pada kompetisi ini, SIKK akan bertemu dengan sekolah-sekolah Indonesia luar negeri lain di seluruh dunia (lihat Gambar 18).

Penampilan anak-anak SIKK pada acara ini yang terdiri dari

1) Herryanto (tari), 2) Rosmaini (tari), 3) Titiek (tari), 4) Lorenzo

224 Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

(menyanyi), 5) Nurul Ayuni (Menyanyi), 6) Alya (pidato), 7) Zaenal (matematika), dan 8) Maria Jovinta (story telling). Adalah dengan semangat harus meraih prestasi, karena itulah Dadang memacu mereka berlatih siang dan malam tanpa mengenal kata lelah (lihat Gambar 19).

Gambar 19. Kontingen SIKK Menampilkan Yel-yel dengan Semangat di Bali

Pada ajang Apkres kali ini SIKK berhasil menjadi juara I untuk lomba tari berpasangan tingkat SMP. Ini menjadi kebanggaan tersendiri dikarenakan tari ini merupakan lomba favourit bagi setiap peserta. Kami bangga dikarenakan dengan kerja keras dan semangat yang luar biasa anak-anak TKI pun mampu berprestasi. Prestasi anak-anak kami diperoleh tak lain dari proses latihan yang tidak mengenal lelah dari Kepala Sekolah, Pembina Bapak Dwi Kristiyanto dan Ibu Sriningsih, serta guru-guru pendukung yang selalu setia mengantar anak-anak latihan sampai menjelang pagi, dan tentu saja karena kegigihan anak- anak peserta lomba.

Mereka berhasil meraih sebuah prestasi mengagumkan dalam Lomba Sekolah Indonesia Luar Negeri kali ini, sebuah prestasi yang tak pernah diimpikan sebelumnya. Sebuah tantangan baru telah berada di

Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

c. Apresiasi dan Kreasi SILN di Palembang Tahun 2014 (SIKK sebagai Juara Umum)

Sebuah tinta emas kembali digoreskan oleh para anak-anak Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK). Anak-anak para Tenaga Kerja Indonesia yang menyandag status sebagai “Anak Ladang” itu kini berhasil tampil sebagai bintang. SIKK berhasil dinobatkan sebagai Juara Umum Lomba Apresiasi dan Kreasi Sekolah Indonesia Luar Negari (APKRES SILN). Acara yang diselenggarakan secara rutin setiap dua tahun sekali ini mempertemukan seluruh sekolah Indonesia yang tersebar di 11 negara

Gambar 20. Agustinus seorang anak tukang cuci piring, telah berhasil meraih juara 1 lomba pidato dan sebagai Finalis FLS2N tingkat Nasional di Semarang

tahun 2014

di seluruh dunia. Pada tahun 2014 ini sejumlah 13 sekolah Indonesia luar negeri berkumpul di Kota Palembang untuk mengikuti 6 mata lomba; 1) Tari Kelompok (SMP), 2) Menyanyi (SD), 3) Menyanyi (SMP), 4) Story Telling (SMP), 5) Menggambar Bercerita (SD), dan 6) Pidato. Sekolah Indonesia Kota Kinabalu memberangkatkan 8 Siswa terbaiknya yaitu

226 Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

Misael Marthen, Aswan, Adam Malik (Tari Kelompok SMP), Yuliana Peturos (Story Telling SMP), Yeremias Mangu (Gambar Bercerita SD), Maria Aviana (Menyanyi SMP), Nirwana Bt. David (Menyanyi SD), dan Agustinus (Pidato SD) (lihat Gambar 20 dan 21).

Gambar 21. Peserta dari SIKK, selalu bersemangat

Ajang yang digelar pada tanggal 21-26 April 2014 di Palembang oleh Direktorat Pendidikan Dasar Kemendikbud ini menjadi wahana khusus bagi anak-anak Indonesia di tanah rantau untuk saling bersilaturahmi dan saling menunjukkan kebolehannya. Pada Malam Anugerah APKRES SILN di Hotel Swarna Dwipa Palembang, diumumkan bahwa siswa-siswi SIKK mampu membawa pulang 3 emas dan 1 perunggu. Siswa SIKK yang dinyatakan menjadi yang terbaik (Juara I) adalah Nirwana untuk

Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

d. Juara Nasional Tata Busana dalam ajang LOMOJARI 2012 Lagi-lagi para anak-anak TKI di Sabah membuat kejutan, setelah

beberapa bulan yang lalu mereka yang tergabung dalam tim SILN Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) mengukir prestasi sebagai Juara Pertama Lomba Tari antar Sekolah Indonesia Luar Negeri. Kali ini giliran Sekolah Menengah Pertama Tebuka (SMPT) Sabah di bawah binaan SIKK yang mengukir prestasi di dalam Lomba Motivasi Belajar Mandiri (Lomojari) 2012 kategori Tata Busana yang dselenggarakan pada awal Juli 2012 di Jakarta, tak tanggung-tanggung mereka mampu menyabet gelar Juara Pertama tingkat nasional dalam lomba kategori ini.

Gambar 22. Peserta Lomojari dari SIKK diwawancara sesaat setelah dinobatkan sebagi yang terbaik di tingkat nasional

228 Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

Berbeda dengan SMP Terbuka lain yang produk tata busananya adalah busana-busana berprestise tinggi seperti Batik dan Kebaya, SMP Terbuka Sabah hanya memproduksi seragam sekolah, sehingga menjadi sebuah petanyaan sendiri di pihak panitia. Nur Haidha seorang siswa SMPT Sabah yang ikut serta dalam lomba kali ini mengungkapkan “Seragam merupakan sebuah hal biasa di Indonesia, Anda semua dapat menemukan seragam di pasar-pasar yang ada di dekat rumah Anda, tapi tidak dengan di Sabah”. Memang seragam sekolah tidak didapatkan dengan mudah di Sabah, siswa-siswa Malaysia biasanya mendapatkan seragam dari sekolah masing-masing, lalu bagaimana dengan seragam untuk siswa-siswa Indonesia? “tidak ada toko yang menjual seragam sekolah Indonesia di sini, kalau pun ingin membuat harganya cukup mahal, berkisar antara RM40 – RM100” tambahnya. Inisiatif SMP Terbuka Sabah dibawah Pembinaan Kepala SIKK Bapak Dadang Hermawan dengan guru binanya Bapak Sugianto dan Ibu Yuli Astutik Mudiono mengadakan pembelajaran keterampilan menjahit khususnya seragam, adalah dengan harapan akan mampu membantu siswa-siswa Indonesia di Sabah yang belum memiliki seragam sekolah (lihat Gambar 22).

Yang membanggakan dari anak-anak di Sabah adalah semangat juang yang luar biasa untuk menorehkan prestasi agar dapat mengangkat harkat dan martabat anak-anak TKI, mereka bahkan belajar tidak mengenal lelah sampai harus merelakan waktu libur serta pernah praktik menjahit sampai jam 3 pagi hari.

e. Mendapat Penghargaan dalam Sabah International Folklore Festival (SIFF) 2013

Sebuah prestasi membanggakan berhasil diraih oleh para anak-anak yang bersekolah di SIKKdalam acara “8th Sabah International Folklore Festival (SIFF) 2013”, yang dilaksanakan pada 26 -27 Juni 2013. Acara yang diselenggarakan rutin setiap tahun oleh Lembaga Kebudayaan Negeri Sabah (LKS) ini setiap peserta diharuskan mempersembahkan dua buah tarian; tari tradisi dan tari kreasi. Untuk kategori tari tradisi, para laskar remaja Indonesia ini mempersembahkan sebuah tarian dari Minangkabau Sumatera Barat yaitu Tari Piring, sedangkan untuk kategori

Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

Gambar 23. Perjuangan Siswa-siswi SIKK dalam Sabah International Folklore

Festival 2013

Sebuah pencapaian yang bukan mudah karena memerlukan perjuangan luar biasa dari pelatih, siswa, dan seluruh masyarakat SIKK. Demi mewujudkan prestasi yang optimal baik di bidang akademik maupun ekstrakurikuler, para siswa dan pelatih meluangkan waktu untuk berlatih setelah jam pembelajaran sekolah berakhir.

Latihan dimulai pukul 17.00 hingga tengah malam, hal itu dilakukan 230 Sekolah Indonesia Kota Kinabalu Latihan dimulai pukul 17.00 hingga tengah malam, hal itu dilakukan 230 Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

f. Mendapat Penghargaan Medali Emas dalam SIFF Tahun 2014 Sabah International Folklore Festival (SIFF) 2014 merupakan sebuah

ajang yang diselenggarakan oleh Lembaga Kebudayaan Sabah Malaysia yang bertujuan untuk mempetemukan berbagai macam bangsa untuk saling menampilkan kesenian rakyat dari daerah masing-masing. SIFF 2014 merupakan keikutsertaan kedua Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) pada ajang tari internasional ini, setelah pada tahun sebelumnya ikut serta dalam ajang SIFF 2013. Dengan berbekal kemenangan SIKK mendapatkan Anugerah Menteri Pelancongan Sabah pada tahun 2013, SIKK berniat mengulang sukses bahkan mengupgrade dengan prestasi yang lebih tinggi pada tahun 2014 ini.

Sedikit berbeda dengan ajang pada tahun sebelumnya yang hanya mengharuskan setiap tim menampilkan dua buah karya tari, SIFF pada tahun ini mewajibkan para peserta lomba untuk dapat mempertunjukkan

4 buah tarian dengan ketentuan yang berbeda, yaitu tari tunggal, tari berpasangan, tari kreasi, dan tari tradisi.

Dwi Kristiyanto selaku pembina tari di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu sengaja memilih tari Reog Ponorogo untuk ditampilkan di ajang kali ini. Reog Ponorogo yang perkara asal-usulnya sempat menjadi perbincangan hangat antar negara Indonesia-Malaysia beberapa tahun yang lalu ini ditampilkan di hadapan warga Internasional di Sabah- Malaysia oleh siswa SIKK (lihat Gambar 24). Hal ini dimaksudkan agar memperkuat bukti bahwa asal-usul Reog yang memang dari Indonesia.

Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

231

Gambar 24. Pelajar SIKK berhasil meraih medali emas dalam ajang SIFF 2014 Berdasarkan laporan penulis, kemenangan SIKK pada ajang SIFF

2014 ini merupakan kerja keras dari anak-anak para Tenaga Kerja Indonesia untuk memberikan yang terbaik bagi bangsanya. Para siswa SIKK yang berasal dari berbagai suku (Tana Toraja, Bugis, Makassar, Timor) mempelajari sebuah tari yang berasal dari tanah Jawa ketika menjalani pemusatan latihan selama 5 bulan (Januari-Mei 2014). Mereka berlatih tiap malam bahkan sampai menjelang pagi. Tim SIKK yang terdiri dari tujuh perempuan (Erna, Nancy, Asmira, Citra, Rika, Sri Anggreni, dan Misael) dan delapan laki-laki (Harianto, Heriyanto, Risman, Yulius, Supardi, Haemudin, Aswan, dan Adam) ini mampu tampil secara maksimal dan mengundang decak kagum seluruh penonton yang hadir memenuhi Auditorium Menara Tun Fuad Yayasan Sabah; tempat diselenggarakannya SIFF 2014.

Dari tiga medali emas yang dipertandingkan SIKK berhasil meraih satu medali emas dan salah seorang penari SIKK yang bernama Heriyanto berhasil dinobatkan sebagai penari laki-laki terbaik SIFF 2014. Dadang Hermawan selaku Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu mengatakan

232 Sekolah Indonesia Kota Kinabalu 232 Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

3. Kerjasama Dengan Lembaga Lain

Sekolah Indonesia Kota Kinabalu telah berhasil menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga baik dari dalam negeri maupun lembaga pemerintah di Sabah, Malaysia, seperti : • Angkatan Tentara Malaysia, Tahun 2010 menyelenggarakan

kegiatan sunatan masal. • Ikatan Alumni UGM, Tahun 2011 menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan gigi siswa SIKK. • Jabatan Pendidikan Negeri Sabah, Tahun 2012 SIKK diperbolehkan mengikuti PORSENI resmi Negeri Sabah yang diikuti oleh seluruh sekolah Negeri dan Swasta yang berada di Sabah, Malaysia.

• Pengakap (Pramuka Negeri Sabah), Tahun 2011 SIKK diundang mengikuti kegiatan perkemahan bersama di Tamparuli. • EZ Money, Tahun 2013-2014 SIKK selalu mendapatkan bantuan yang tidak mengikat dalam berbagai kegiatan. • Universiti Malaysia Sabah, Tahun 2013-2014 SIKK diundang dalam berbagai pentas seni. • Pusat Kebudayaan Sabah, Tahun 2013-2014 SIKK diundang untuk mengikuti kegiatan seni yang diadakan oleh Pusat Kebudayaan Sabah.

• Pertamina Foundation, Tahun 2013 program beasiswa pendidikan

Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

pendidikan SMA, sebanyak 22 siswa telah mengambil program beasiswa.

• SMA Lazuardi Jakarta, Tahun 2014 melalui program beasiswa bagi siswa SIKK, 1 siswa mendapatkan kesempatan belajar di SMA Lazuardi Jakarta.

Keistimewaan SIKK berbanding SILN lain yaitu SIKK ditunjuk oleh pemerintah kita sebagai center point pendidikan di Negeri Sabah, hal ini mengingat banyaknya anak-anak Indonesia yang tersebar diseluruh pelosok negeri Sabah yang belum mendapatkan pendidikan. Melalui sebuah perjuangan yang sangat panjang dan berliku, maka saat ini SIKK berhasil menjadi induk bagi seluruh layanan pendidikan di Negeri Sabah, baik untuk tingkat SD, SMP maupun SMA.Saat ini SIKK menjadi induk bagi 60 CLC SD dan 36 CLC SMP Terbuka yang memiliki lebih dari 100 TKB yang kegiatan pembelajarannya merupakan bagian dari 28 CLC di atas, tetapi dikarenakan di Malaysia tidak dikenal yang namanya TKB, maka (TKB dikenal dengan istilah CLC) yang tersebar diseluruh pelosok ladang-ladang sawit. Peserta didik SD dan SMP berjumlah lebih dari 9.000 telah berhasil dilayani pendidikannya oleh SIKK. Perjuangan SIKK, KJRI dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan ditingkat teknis dan Pemerintah Indonesia melalui Annual Meeting antara Presiden dengan Perdana Menteri Kota Kinabalu dari tahun 2008 s.d. 2011 akhirnya membuahkan hasil CLC telah mendapat ijin resmi dari pemerintah Malaysia terhitung 25 November 2011 khususnya untuk CLC yang berada di Ladang Sawit.

Sekolah Indonesia Kota Kinabalu merupakan satu-satunya sekolah formal yang diakui di Sabah Malaysia, meskipun begitu satu sekolah formal dirasa tidak cukup untuk memfasilitasi pendidikan anak Indonesia di Sabah dengan jumlah yang sangat banyak, oleh karena itu SIKK dengan bimbingan dan arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu berinisiatif memperlebar layanan pendidikan untuk warga negara Indonesia melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau Community Learning Center (CLC). Hampir di seluruh Sabah telah

234 Sekolah Indonesia Kota Kinabalu 234 Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

Beberapa tempat tersebut adalah Pantai Barat, Keningau, Sandakan, Kinabatangan, Lahadatu, Tawau. Untuk memudahkan koordinasi dan, memantapkan keberlangsungan CLC ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadikan SIKK sebagai induk CLC. Menjadikan SIKK sebagai induk CLC membawa konsekuensi tersendiri pula bagi kepala sekolah dan tenaga pendidik SIKK, karena mereka harus menyediakan waktu untuk mengunjungi dan mengajar di CLC-CLC tersebut.Bukan hanya itu, tanggung jawab kurikulum seluruh CLC se-Sabah merupakan tanggung jawab SIKK, sehingga pengadaan Ujian Sekolah, Ujian Nasional, Ujian Kejar Paket, Penyebaran Beasiswa, Pengadaan Modul, Pengadaan Fasilitas CLC, Pengurusan Legalitas CLC, dsb. menjadi beban yang harus ditanggung oleh SIKK.

Selama ini semuanya berlangsung secara baik dan kondusif. Ketersediaan bahan materi pembelajaran di CLC dapat dipenuhi, peserta pendidikannya juga antusias dan terus bertambah.. Menurut Kepala SIKK, Dadang sebaran CLC-CLC di kebun-kebuh kelapa sawit ini masih diperlukan. Masih banyak anak-anak usia belajar yang mestinya dapat diikutsertakan di CLC-CLC.

Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

Any man who reads too much and uses his own brain too little falls into lazy habits of thinking.

Albert Einstein

236 Sekolah Indonesia Kota Kinabalu