Profil Sekolah Indonesia di Luar Negeri

SAMBUTAN

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Alhamdulillah, mari kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT, dengan telah selesainya buku “Sekolah Indonesia Luar Negeri” ini, yang merupakan upaya pendokumentasian kita dalam rangka mencerdaskan anak bangsa kita yang sedang berada di luar negeri.

Buku yang dikerjakan secara bersama para pengelola Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) ini merupakan catatan sejarah langkah kita bersama untuk memberikan layanan prima kepada generasi muda kita. SILN merupakan wahana kita dalam memenuhi kewajiban kita dalam melayani siswa SILN untuk tumbuh dan berkembang secara optimal baik aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap, di tengah lingkungan yang asing dan seringkali berdampak kurang kondusif.

SILN juga berfungsi sebagai mercu suar bagi diplomasi budaya, atau sering dikenal sebagai sot power diplomacy, sehingga menjadi senjata ampuh bagi KBRI dalam menyebarkan budaya kita. Secara khusus, SILN juga berperan dalam pengajaran Bahasa Indonesia di luar negeri, seperti yang diamanatkan UU No 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, di mana disebutkan bahwa pemerintah diwajibkan secara bertahap, sistematis dan berkelanjutan untuk meningkatkan fungsinya menjadi Bahasa Internasional.

Buku ini mencatat bukan saja keadaan terkini dari SILN tetapi juga memuat dinamika pertumbuhan serta berbagai kendala yang dihadapi mereka sejak pertama kali didirikan. Berada di negeri asing, yang seringkali lebih maju dan/atau lingkungan yang sama sekali berbeda, menjadi tantangan tersendiri. Faktor jarak dan lebih beragamnya

Proil Singkat Sekolah Indonesia di Luar Negeri Proil Singkat Sekolah Indonesia di Luar Negeri

Untuk aspek ketersediaan, secara umum SILN mampu melayani siswa yang berkeinginan untuk bersekolah di sana. Bahkan di berbagai SILN menyediakan moda pendidikan jarak jauh untuk melayani siswa kita yang tinggal jauh dari sekolah tersebut. Demikian pula dengan keterjangkauan, meski pun sebagian besar tidak gratis, tetapi uang sekolah biasanya disesuaikan dengan penghasilan orang tua siswa.

Persoalan mutu merupakan tantangan yang tidak ringan. Penyediaan fasilitas gedung seringkali menjadi kendala bukan saja karena mahal, tetapi juga karena terbatasnya lahan serta kendala aturan setempat. Untuk fasilitas belajar mengajar, seperti buku, modul pembelajaran dan alat peraga pendidikan relatif tidak mengalami kendala berarti, karena dapat disediakan oleh SILN sendiri dan dibantu baik oleh Kemdikbud, KBRI, Badan Usaha Indonesia yang ada di sana, Warga setempat yang cinta Indonesia, serta masyarakat kita sendiri. Masalah tenaga guru yang berkualitas dan dalam jumlah yang memadai juga ditemui di berbagai SILN. Gaji dan fasilitas bagi guru seringkali kurang memadai untuk menarik minat guru untuk mengajar di sana. Di samping itu aturan Negara setempat kurang kondusif bagi upaya mendatangkan guru dalam jumlah yang memadai. Upaya peningkatan mutu guru menjadi perhatian kita, di tengah keterbatasan tersebut di atas. Berbagai pelatihan baik keilmuan dan ketrampilan serta manajemen sekolah terus dilakukan. Khusus untuk Kurikulum 2013, pelatihan dilakukan baik dilakukan di Indonesia mau pun dengan mendatangi beberapa SILN.

Dengan terbitnya buku ini, di samping sebagai releksi terhadap langkah-langkah pencapaian kita dalam mengembangkan SILN, juga sebagai tonggak bagi upaya-upaya peningkatan kinerja SILN di masa mendatang.

Saya berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu terwujudnya buku ini, terutama kepada para kontributor buku ini, yaitu para pengelola SILN, pada editor yang secara cermat dan sabar dalam

vi

Proil Singkat Sekolah Indonesia di Luar Negeri Proil Singkat Sekolah Indonesia di Luar Negeri

Jakarta, Oktober 2014 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Mohammad NUH

Proil Singkat Sekolah Indonesia di Luar Negeri

vii

The roots of education are bitter, but the fruit is sweet.

Aristotle

viii

Proil Singkat Sekolah Indonesia di Luar Negeri

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) merupakan wujud dari tanggung jawab Pemerintah RI dalam memberikan layanan pendidikan kepada WNI yang berada di luar negeri, terutama di kawasan yang memiliki jumlah WNI yang signiikan dan seringkali sulit mendapatkan layanan pendidikan dari pemerintah setempat, dengan berbagai alasan.

Hingga sekarang ada 14 SILN, yaitu Bangkok, Beograd, Davao, Jeddah, Kairo, Kota Kinabalu, Kuala Lumpur, Mekkah, Moskow, Netherland (Wassenaar), Riyadh, Singapura, Tokyo, dan Yangoon. Rata-rata SILN didirikan tahun 1960an, kecuali Riyadh (1985), Mekkah (2000) dan Kinabalu (2008).

Di samping melayani WNI yang berada di kota tersebut, seringkali SILN dapat melayani siswa dari kota bahkan luar domisili (termasuk luar negeri). Sebagai contoh, SI Kota Kinabalu mampu menjadi induk bagi seluruh lembaga pendidikan di Sabah Malaysia yang tergabung dengan Community Learning Center (CLC) sehingga menjangkau siswa- siswa yang orang tuanya menjadi buruh di perkebunan sawit. Sebanyak 5257 siswa berhasil lulus ujian nasional Paket A (2014). Di Beograd, meski pun siswa WNI di kota tersebut minim, tapi SI Beograd, dengan bantuan teknologi internet, mampu melayani siswa Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dari 15 kota di Eropa, 2 kota di Asia, dan 1 kota di Afrika. SI Yangoon bahkan bisa menjadi Sekolah Internasional, yang mampu bersaing dengan Sekolah Internasional lain di kota tersebut.

Di samping untuk pelayanan pendidikan WNI, SILN sangat berperan (bersama Persatuan Pelajar Indonesia, Dharma Wanita, dan WNI lainnya) dalam membantu KBRI dalam mengemban tugas menggunakan

Proil Singkat Sekolah Indonesia di Luar Negeri

ix ix

SILN biasanya berlokasi di dekat KBRI atau KJRI, dan pembiayaannya ditunjang baik dari Kemdikbud, Kemlu (melalui KBRI atau KJRI) di samping sumbangan masyarakat dan beberapa BUMN yang memiliki cabang di kota di mana SILN berada. Kepala Sekolah dikirim Kemdikbud dengan status home staf non diplomat. Pendidik ada yang dikirim oleh Kemdikbud, ada pula direkrut setempat baik dari mahasiswa kita, WNI mau pun penduduk setempat. Jumlah, kualitas dan kesejahteraan staf pendidik di banyak SILN perlu mendapat perhatian, agar mutunya bisa dipertahankan dan ditingkatkan.

Mengingat pentingnya peran SILN dalam perjuangan diplomasi bangsa kita, maka keberadaan dan kualitasnya harus senantiasa mendapat perhatian dari seluruh pemangku kepentingan, terutama Kemdikbud dan Kemlu.

Proil Singkat Sekolah Indonesia di Luar Negeri

DAFTAR ISI

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN v KEBUDAYAAN

RINGKASAN EKSEKUTIF ix DAFTAR ISI

xi

I Sekolah Indonesia Bangkok

oleh: Tjatur Prasetyawati, Wawan Erwan Budiana, dan Intan Nurhandayani

II Sekolah Indonesia Beograd

49 oleh: Ir. Busjra Sampono

III Sekolah Indonesia Davao

83 oleh: Setyo Wardoyo, S.Pd., M.Pd.

121 oleh: Masduki, S.Pd., M.Pd.

IV Sekolah Indonesia Jeddah

V Sekolah Indonesia Cairo

155 oleh: Drs. Sutrisno, M.Pd.

VI Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

183 oleh: Dadang Hermawan, M.Ed., Rahmadi

Dilliawan, S.Pd.

VII Sekolah Indonesia Kuala Lumpur

253 oleh: Drs. H. Banjir Sihite, M.Pd.

VIII Sekolah Indonesia Makkah 305 oleh: Ir. Sinsin Rosyidin

Proil Singkat Sekolah Indonesia di Luar Negeri

xi

IX Sekolah Indonesia Moskow

337 oleh: Sugiarto, Ph.D.

X Sekolah Indonesia Nederland

373 oleh: Budi Wahyu Rianto dan Gunaryadi

XI Sekolah Indonesia Riyadh

417 oleh: Drs. M. Ramli, M.Pd.

XII Sekolah Indonesia Singapura

449 oleh: Drs. Agus Triyanto, M.M.Pd.

XIII Sekolah Republik Indonesia Tokyo 475 oleh: Supardo

XIV Sekolah Internasional Indonesia Yangon 501 oleh: Drs. Sirdjanul Ghufron, M.Ed, S.T.

xii

Proil Singkat Sekolah Indonesia di Luar Negeri

Sekolah Indonesia Bangkok

Sumber foto: SI Bangkok

Oleh:

Tjatur Prasetyawati (Kepala SI Bangkok) Wawan Erwan Budiana (Wakil Kepala SI Bangkok) Intan Nurhandayani (Guru SI Bangkok)

Sekolah Indonesia Bangkok

Education is the movement from darkness to light.

Allan Bloom

2 Sekolah Indonesia Bangkok

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sekolah Indonesia Bangkok

ekolah Indonesia (SI) Bangkok yang berlokasi di lingkungan Kedutaan Besar Republik Indonesia Bangkok, berdiri pada 1962.

SI Bangkok menyelenggarakan pendidikan formal mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas.

SI Bangkok melaksanakan Kurikulum Nasional Indonesia yang disesuaikan dengan kondisi setempat, di mana kegiatan ekstrakurikuler ditujukan untuk peningkatan kompetensi lulusan.

Guru SI Bangkok berjumlah 18 orang, sebagian besar telah tersertiikasi dan minimal berlatar belakang pendidikan S-1, yang membimbing sebanyak 85 orang siswa. Para lulusan SI Bangkok selama ini tidak mengalami kesulitan untuk melanjutkan pendidikan di tanah air maupun kuliah keluar negeri. Siswa SI Bangkok sebagian besar berlatar belakang orang tuanya yang berprofesi diplomat dan staf lokal, ada juga yang berasal dari keluarga yang orang tuanya berprofesi pengusaha, tenaga ahli Indonesia yang bekerja di Bangkok, dan dosen-dosen yang sedang melanjutkan pendidikan di hailand.

SI Bangkok kerap mewakili KBRI Bangkok dalam pentas kesenian Indonesia di berbagai acara internasional. Hal ini sejalan dengan tujuanpendirian Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) yaitu mengemban misi sot diplomacy. Selain mengenyam ilmu pengetahuan, siswa juga mendapatkan pendidikan budi pekerti, keterampilan, dan

Sekolah Indonesia Bangkok Sekolah Indonesia Bangkok

4 Sekolah Indonesia Bangkok

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF

3 DAFTAR ISI

A. Proil Sekolah

B. Kurikulum

17 LAMPIRAN

C. Capaian Kinerja

Sekolah Indonesia Bangkok

Education is the key to unlock the golden door of freedom.

George Washington Carver

6 Sekolah Indonesia Bangkok

A Proil Sekolah

1. Lokasi Sekolah

Sekolah Indonesia (SI) Bangkok berdiri pada tanggal 18 September 1963 berdasarkan SK Mendikbud No. 93 tentang pembukaan Sekolah Indonesia (SI) di Bangkok. Status sekolahnya adalah swasta berbantuan, berkedudukan di Kompleks KBRI, Jalan Petchburi Nomor 600-602 Bangkok hailand.

Kedudukan sekolah yang menyatu dengan KBRI menyebabkan peran SI Bangkok menjadi sangat penting dalam kegiatan diplomasi melalui kegiatan yang bersifat people to people contact. SI Bangkok dipercaya oleh KBRI untuk turut andil dalam berbagai pelaksanaan pagelaran kesenian dan budaya.hal tersebut dapat difahami dikarenakan peran kota Bangkok sebagai pusat pemerintahan hailand juga tempat beradanya pusat pusat organisasi internasional atau multilateral seperti Sekretariat SEAMEO dan UNESCO kawasan Asia Pasiik.

Bangkok sebagai salah satu kota yang memiliki pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Pasiik juga merupakan salah satu kota pintar yang memberikan ruang untuk para siswa belajar dari lingkungannya sebagai sumber belajar. Kegiatan kehidupan dan aktiitas penduduknya yang membuka kemungkinan-kemungkinan baru untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi informasi. Bangkok secara infrastruktur di bidang teknologi informasi dapat dikategorikan sebagai kota pintar dunia yang dapat

Sekolah Indonesia Bangkok Sekolah Indonesia Bangkok

Pemerintah hailand melalui program One Tablet per Child yang memberikan secara gratis sebuah tablet yang berisi seluruh sotware buku wajib pelajaran siswa yang diberikan pada siswa kelas 1 SD dan

1 SMP menyebabkan kota Bangkok menjelma menjadi kota cyber yang penggunaan teknologi informasinya menjadi menarik untuk dipelajari. Tentunya kondisi tersebut sedikit banyak berdampak pada pola belajar dan pola berpikir siswa siswi SI Bangkok untuk menyelaraskan diri dengan pesatnya perkembangan kota Bangkok dalam mengadopsi Teknologi Informasi dalam pembelajaran.

2. Sejarah Sekolah

SI Bangkok mulai dibuka pada 6 Oktober 1962, dan sejak saat itu hingga kini terus berkiprah ikut serta mencerdaskan tunas-tunas bangsa, khususnya yang berada di Bangkok dan sekitarnya. Gambar 1 menunjukkan salah satu kegiatan pembinaan karakter bangsa melalui serangkaian kegiatan peringatan HUT RI. Pemerintah Indonesia mengakui keberadaannya dengan menerbitkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 93 tahun 1963 tanggal 18 September 1963 tentang Pembukaan Sekolah Indonesia di Bangkok yang waktunya bersamaan dengan kunjungan tim kepresidenan ke Bangkok setelah kunjungan lawatan dari Jepang dan Australia. Kemudian SI Bangkok kembali disahkan untuk kedua kalinya oleh Presiden Soekarno disaksikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Prijono. Tidak lama setelah itu, Departemen Pendidikan mengirimkan kepala sekolah baru untuk menggantikan Ibu Rosa Siddik yang merupakan kepala sekolah pertama.

8 Sekolah Indonesia Bangkok

Gambar 1. Pembinaan karakter siswa-siswi SI Bangkok melalui Peringatan HUT RI

Pada awal didirikan, SI Bangkok menjalankan pendidikan jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Pada 1 Januari 1964 mulai dibuka sekolah Taman Kanak-kanak. Dari tahun ke tahun, Sekolah Indonesia Bangkok mengalami pasang surut. Kini SI Bangkok menjalankan program pendidikan mulai jenjang Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas.

Gedung sekolah yang digunakan awalnya adalah bangunan yang disebut “Wisma SD/SMP Garuda” atau he House of Garuda. Sepanjang berdiri, sekolah ini mengabdi dan menunjukkan peran signiikannya di bawah naungan bersama Duta Besar yang terus berganti, yaitu Mr. B.M. Diah, Mr. Ahmad Yusuf, Mr. H.R. Dharsono, Mr. Soetarto Sigit, Mr. Kharis Suhud, Mr. Hasnan Habib, Mr. Soebambang, Mr. Aried Riyadi, Mr. Gatot Suwardi, dan Ibrahim Yusuf. SI Bangkok juga telah mengalami perbaikan dan penambahan bangunan baru, laboratorium, ruang keterampilan, dan bahan pengajaran berkualitas.

Di bawah kepemimpinan Duta Besar Mr. Mayor Jenderal Ahmad Yusuf, pada tahun 1967, dibangun ruang-ruang yang lebih memadai untuk proses belajar mengajar. Pembangunan disponsori oleh berbagai perusahaan besar seperti Tribhakti, Limex Co. Ltd., Mexim

Sekolah Indonesia Bangkok

& Co., Sidik N.U., Asia-Afrika/Topsinship, Kiio International Ltd., Fesco, Eastern Development Corp. Ltd., Asia Selatan Enterprises, P.T. Ramayana/Berdikari, Galoeh Trad. Coy, dan Panasia. Pada 1971, di bawah kepemimpinan Mr. H.R. Dharsono, ruang belajar diperluas dengan membangun gedung SD/SMP. Kemudian, pada 2010, di bawah kepemimpinan Mr. Mohammad Hatta, SIB telah direnovasi dengan pengecatan yang dibiayai dari DIPA Atdik tahun 2010.

Kepala Sekolah yang ditunjuk untuk memimpin SI Bangkok di antaranya Rosa Siddik dan Mr. Sugiarto, data beberapa kepala sekolah lain tidak bisa ditemukan. Kemudian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang selanjutnya berubah nama menjadi Departemen Pendidikan Nasional, dan Kementerian Pendidikan Nasional, dan terakhir Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengadakan seleksi Kepala SI Bangkok. Kepala Sekolah yang memimpin SIB adalah Drs. Yudha (1972-1975), Drs. Suwardi (1975-1979), Lalu Muhammad Saleh,

B.A. (1979-1984), Drs. Marsoediono (1984-1989), Hans Manusiwa,

B.A. (1989-1993), Drs. I Made Putra Samskerta (1993-1996), Drs. Sutrino (1996-2000), Drs. Moetiek Admadji (2000-2003), Drs. Abri Eko Noerjanto (2003-2007), Sri Woeryanti, S.Pd. (2007-2010), dan Dra. Does Ichnatun Dwi Soenoewati, M.Pd. (2010-2013), dan Tjatur Prasetyawati, M.Pd (2013 s.d. sekarang).

3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

SI Bangkok mengusung Visi: ”Terwujudnya warga sekolah yang berbudaya Indonesia, cerdas, dan kompetitif.”

Adapun misi SI Bangkok adalah sebagai berikut: • Melaksanakan ibadah sesuai agamanya masing-masing. • Menanamkan nilai-nilai ke-Indonesia-an dan membangun kerja

sama melalui pembelajaran intra maupun ekstrakurikuler, serta diskusi dan dinamika kelompok.

• Melaksanakan pembelajaran dan atau pengayaan yang efektif serta membentuk kelompok belajar untuk mengoptimalkan potensi akademik siswa.

• Membiasakan budaya kompetitif siswa dalam menghadapi

10 Sekolah Indonesia Bangkok 10 Sekolah Indonesia Bangkok

Sedangkan tujuan SI Bangkok adalah: • Mewujudkan insan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, memiliki budi pekerti luhur, nasionalisme, serta berbudaya Indonesia.

• Mewujudkan lulusan yang memiliki prestasi akademik maupun non-akademik yang unggul. • Mewujudkan peserta didik yang selalu siap untuk menghadapi persaingan global.

Diharapkan melalui pola pembelajaran dan pelayanan pendidikan yang bertumpu pada komitmen kuat melaksanakan tujuan lembaga, maka lulusan SIBangkok dapat bersaing dalam kompetisi selepas lulus pendidikan mereka.

4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Sekarang terdapat 18 orang guru baik berkewarganegaraan Indonesia maupun asing yang berpendidikan minimal S1 melayani peserta didik di SI Bangkok, serta dibantu oleh 2 orang tenaga administratif yang merangkap guru (lihat Lampiran-1).

Guru SI Bangkok sebagai pendidik memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian.Tugasnya tersebut adalah meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Selain itu tugas guru dalam bidang kemanusiaan adalah memposisikan dirinya sebagai orang tua ke dua. Dimana ia harus menarik simpati dan menjadi idola para siswanya. Adapun yang diberikan atau disampaikan guru dapat memotivasi hidupnya terutama dalam belajar. Bila seorang guru berlaku kurang menarik, maka kegagalan awal akan tertanam dalam diri siswa.

Sekolah Indonesia Bangkok

Agar supaya tugas-tugas yang diemban guru bisa berhasil, diperlukan upaya terus menerus untuk meningkatkan mutu melalui berbagai aktiitas seperti pelatihan (workshop), diskusi dan pembinaan. Gambar

2 dan Gambar 3 menunjukkan contoh kegiatan tersebut, yaitu pelatihan Kurikulum 2013 yang dilakukan P4TK dan Workshop Pemberdayaan IT dalam Pembelajaran yang disampaikan oleh Pustekkom dan BPMMP.

Gambar 2. Penataran Kurikulum 2013 oleh P4TK

Namun demikian tugas-tugas profesional guru seperti meneruskan atau transmisi ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak dan seharusnya diketahui oleh anak. Di samping itu, guru juga bertugas membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas-tugas utamanya sebagai manusia kelak dengan sebaik- baiknya. Tugas-tugas manusiawi itu adalah transformasi diri, identiikasi diri sendiri dan pengertian tentang diri sendiri menjadi perhatian yang utama dari para pendidik di SI Bangkok.

Guru SI Bangkok telah dan terus berupaya meyakinkan para siswanya bahwa manusia hidup dalam satu unit organik dalam keseluruhan integralitasnya seperti yang telah digambarkan di atas.Hal ini berarti bahwa tugas pertama dan kedua harus dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu. Para guru melalui pembelajaran terus membantu siswanya

12 Sekolah Indonesia Bangkok

Gambar 3. Workshop Permberdayaan IT dalam Pembelajaran oleh Pustekkom

dan BPMMP

untuk mengembangkan daya berpikir atau penalaran sedemikian rupa sehingga mampu untuk turut serta secara kreatif dalam proses transformasi kebudayaan ke arah keadaban demi perbaikan hidupnya sendiri dan kehidupan seluruh masyarakat di mana dia hidup.

Tenaga Administrasi yang juga merangkap sebagai guru memang tidaklah mudah karena harus membagi dua peran utama yang sangat penting. Selain berperan sebagai pendidik juga sebagai pelayan admistrasi bagi keberlangsungan proses belajar mengajar untuk guru dan siswa. Namun demikian Kepala Sekolah SI Bangkok telah banyak berupaya melakukan yang terbaik dalam memajukan sekolah sesuai peran tugas dan fungsi pejabat administrasi. Kepala Sekolah dituntut cakap sebagai manajer sekolah dalam bentuk: Menyusun perencanaan, mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan, melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan, menentukan kebijaksanaan, mengambil keputusan, mengatur proses belajar mengajar,mengatur administrasi ketatausahaan, siswa, ketenangan, sarana dan prasarana, keuangan / RAPBS, serta mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.

Sekolah Indonesia Bangkok

5. Peserta Didik

Jumlah peserta didik SI Bangkok cenderung mengalami luktuasi seiring dengan datang dan perginya para diplomat dan warga negara Indonesia yang bekerja di Bangkok. Oleh karena itu dapat diperhatikan pada Gambar 3 tentang jumlah peserta didik SI Bangkok perjenjang dari tahun pelajaran 2009/2010 s.d 2013/2014.

Jumlah peserta didik jenjang Taman Kanak-kanak mengalami peningkatan sebesar 32% dibanding tahun pelajaran 2012/2013. Jenjang Sekolah Dasar, peserta didik mengalami penurunan sebesar 11% pada tahun pelajaran 2013/2014. Jenjang SMP dan SMA mengalami pertambahan jumlah peserta didik masing-masing sebesar 32% dan 7% dibanding tahun ajaran 2012/2013. Secara keseluruhan dibanding tahun 2012/2013 peserta didik mengalami peningkatan jumlah yang signiikan yaitu sebesar 28%.

Gambar 3. Jumlah peserta didik SI Bangkok tahun pelajaran 2009/2010 s.d 2013/2014. (sumber: data administrasi SI Bangkok)

Sesuai dengan PP No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, SI Bangkok menerima peserta didik baru dengan tujuan untuk memberikan layanan bagi anak usia sekolah/lulusan RA/TK, MI/SD, MTs/SMP dan MA/SMA atau yang sederajat untuk memasuki SI Bangkok secara tertib, terarah, sistematis, transparan dan

14 Sekolah Indonesia Bangkok 14 Sekolah Indonesia Bangkok

6. Sarana Prasarana Sekolah

SI Bangkok selalu berupaya menyesuaikan dan melaksanakan Permendiknas No.24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan juga wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Untuk menfasilitasi proses belajar mengajar SI Bangkok memiliki

15 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, 1 Lab Komputer, 3 Lab IPA (Kimia,Fisika, Biologi), 1 Lapangan Olah Raga, dan 1 ruang Masjid. Sedangkan fasilitas ruangan untuk penyelenggaraan pelayanan keadministrasian adalah: 1 ruang Kepsek, 1 ruang guru, 1 ruang Tatausaha, dan 1 ruang serbaguna (RSG) yang menyatu dengan RSG KBRI.

Perpustakaan sekolah memiliki koleksi sebanyak 92 judul yang meliputi buku teks pelajaran, panduan guru, umum dan referensi yang kondisinya perlu diremajakan serta ditambah agar sesuai dengan standar sarana dan prasarana sekolah. Oleh karena itu melalui Bantuan Peningkatan Mutu SILN Bidang Dikdas dan Dikmen Kemdikbud,

Sekolah Indonesia Bangkok

SI Bangkok mengupayakan penambahan buku-buku. Sementara itu sekolah juga belum memiliki sarana laboratorium bahasa yang sangat dibutuhkan oleh siswa siswi untuk belajar bahasa.

Rincian lengkap tentang sarana dan prasana dapat dilihat pada lampiran 2A.

7. Akreditasi

Pada tahun 2011 telah dilaksanakan akreditasi untuk SI Bangkok. Hasil akreditasi diraih predikat untuk jenjang SD, SMP, dan SMA memperoleh predikat A, seperti terlihat pada Tabel1.

Tabel 1. Hasil akreditasi SI Bangkok

No Jenjang

Keterangan Pendidikan

B (baik)

A (amat baik)

A (amat baik)

A (amat baik)

8. Pendanaan Sekolah

Pendanaan sekolah berasal dari Datar Isian Pelaksanaan Anggaran Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Bangkok, Bantuan peningkatan Mutu SILN Bidang Dikdas dan Dikmen dari Kementerian Pendidikan dan Kebudyaaan, dan bantuan dari orang tua siswa melalui Komite Sekolah yang besarnya berdasarkan prosentase penghasilan orang tuanya, yaitu dari 1,5 % - 3 % dari penghasilan pokok orang tua, berdasarkan jenjang dan jumlah putra-putri yang bersekolah di SI Bangkok. Besarnya bantuan orang tua ditetapkan atas rapat orang tua, Komite Sekolah dan persetujuan Duta Besar KBRI Bangkok.

16 Sekolah Indonesia Bangkok

B Kurikulum

Kegiatan pendidikan yang diatur melalui kurikulum (kegiatan kurikuler) dibedakan atas kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan intrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya sudah diatur dalam kurikulum. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum.

Kegiatan intrakurikuler dituangkan dalam bentuk sejumlah mata pelajaran, sedangkan ekstrakurikuler dituangkan dalam bentuk sejumlah kegiatan di luar jam pelajaran.

Sebagaimana diketahui, tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik (Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional), kalau potensi peserta didik disebut sebagai kecerdasan, maka mengembangkan potensi itu berarti mengembangkan kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual dan kecerdasan sosial.

Kecerdasan intelektual akan banyak terfasiltasi pengembangannya melalui kegiatan intrakrikurikuler. Sedangkan kecerdasan sosial akan banyak terfasilitasi melalui kegiatan ekstrakurikuler. Sementara kecerdasan spiritual akan terfasilitasi melalui gabungan kegiatan intra dan ekstrakurikuler. Gambar 4 menunjukkan salah satu contoh kegiatan

Sekolah Indonesia Bangkok Sekolah Indonesia Bangkok

Gambar 4. Siswa-siswi SI Bangkok berpartisipasi dalam acara “Remarkable Indonesia Showcase 2013”

Kurikulum 2013 memberi ruang yang seimbang antara kegiatan intrakrikuler dengan ekstrakurikuler. Hal ini telihat dengan adanya pengaturan khusus tentang kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana tertuang dalam Permendikbud Nomor 81A tentang implementasi kurikulum 2013, lampiran iii.

Sebagaiman disebutkan pada bagian pendahuluan Permendikbud tersebut bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan sikap, kemampuan dan kreativitas.

Melalui partisipasinya dalam ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.

Oleh karena itu, SI Bangkok harus menyusun program dan rencana kegiatan kegiatan ekstrakurikuler untuk jenjang yang menjadi tanggung jawab dan kewenangannya dan dituangkan dalam kalender pendidikan.

18 Sekolah Indonesia Bangkok

Secara operasional kegiatan ekstrakurikuler dideinisikan sebagai kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan kurikulum.

Berdasarkan deinisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.

Dalam kurikulum 2013 dikenal dua jenis kegiatan ekstrakurikuler, yaitu kegiatan ekstrakuler wajib dan ektrakurikuler pilihan. Ekstra kurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

Sedangkan ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing. Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar (SD/MI) hingga sekolah menengah atas (SMA/SMK), dalam pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.

Kegiatan selain kepramukaan, seperti OSIS, UKS, dan PMR dikategorikan sebagai kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Begitu juga kegiatan ekstrakurikuer lain yang dikembangakan sejalan dengan mata pelajaran, seperti klub olah raga, kesenian dan bahasa, penelitian ilmiah, latihan kepemimpinan, kegiatan keagamaan, kegiatan pencinta alam dan lain-lain.Gambar 5 menunjukkan salah satu kegiatan SI Bangkok dalam pengembangan karakter dan kepemimpinan.

Sekolah sebagai satuan pendidikan harus mampu mengorganisir kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasannya.Semua itu harus dituangkan sekolah dalam sebuah buku panduan kegiatan ekstra kurikuler yang telah dibahas bersama oleh guru, orang tua siswa dan pihak terkat lainnya. Pembahasan bersama dengan orang tua (melalui Komite Sekolah) dan

Sekolah Indonesia Bangkok

Gambar 5. Kegiatan pengembangan karakter dan kepemimpinan

pihak terkait sangat penting dilakukan karena akan berkaitan dengan berbagai hal, seperti pembiayaan dan resiko lainnya. Hasil pembahasan itu dituangkan dalam bentuk persetujuan dari pihak Komite Sekolah dan SI Bangkok.

Pada tahap perencanaan, sekolah harus mampu menyiapkan tenaga pembimbing untuk kepramukaan, dan manginventarisasi tenaga pembimbing untuk ekstrakurikuler pilhan. Di antara banyak alternatif kegiatan ekstrakurikuler pilihan, tentu tidak semuanya bisa dilaksanakan oleh sekolah. Semua itu tergantung kepada kondisi dan potensi yang dimiliki sekolah.

Dalam pelaksanannya, kegiatan ekstrakurikuler harus mampu mencapai tujuan meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik serta mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.

Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler harus memerankan fungsi-fungsi memiliki fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir. Fungsi pengembangan, maksudnya, kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.

20 Sekolah Indonesia Bangkok

Sementara fungsi sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.

Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial. Sedangkan, fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan peserta didik.

Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehi- dupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta didik. Fungsi persiapan karir, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan kapasitas.

Sebagai sebuah kegiatan kurikuler yang terprogram, kegiatan ekstrakurikuler harus diakhiri dengan penilaian. Artinya, setiap kegiatan ekstrakurikler harus memiliki standar penilaian yang terukur dan dapat dipertanggung jawabkan.

Dalam Kurikulum 2013, setiap peserta didik wajib memperoleh nilai memuaskan pada kegiatan kepramukaan (ekstrakurikuler wajib). Dalam Permendikbud ditegaskan sebagai berikut. “Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai memuaskan pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester. Nilai yang diperoleh pada kegiatan ekstrakurikuler wajib Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Nilai di bawah memuaskan dalam dua semester atau satu tahun memberikan sanksi bahwa peserta didik tersebut harus mengikuti program khusus yang diselenggarakan bagi mereka.”

1. Intrakurikuler

Sekolah Indonesia Bangkok, seperti SILN yang lain, tetap menggunakan acuan kurikulum yang berlaku di Indonesia. Tentu saja harus disesuaikan dengan kebutuhan setempat, misalnya pemberian bahasa hai sebagai muatan lokal dan penguatan bahasa Inggris dengan mengundang penutur asli (native speaker). Mulai tahun pelajaran 2014/2015, SI Bangkok menerapkan Kurikulum

Sekolah Indonesia Bangkok

2013. Kegiatan pembelajaran mulai jenjang SD hingga SMA menggunakan sistem moving class. Rincian pembagian jam per hari sebagai berikut:

a. Sekolah Dasar (SD) Kelas I (30 Jam Pelajaran, JP) di mana untuk Senin dan Rabu 6 JP, Selasa dan Kamis 7 JP, dan Jumat 4 JP. Waktu efektif 5 hari per minggu dengan waktu belajar @ 30 menit. Kelas II (30 JP) di mana untuk Senin dan Rabu 6 JP, Selasa dan Kamis 7 JP, dan Jumat 4 JP. Waktu efektif 5 hari per minggu dengan waktu belajar @ 30 menit. Sedangkan Kelas III (32 JP), di mana untuk Senin dan Rabu 8 JP, Selasa dan Kamis 6 JP, dan jumat 4 JP. Waktu efektif 5 hari per minggu dengan waktu belajar @ 40 menit. Sementara itu untuk Kelas IV, V dan VI (37 JP), di mana untuk Senin s.d. Rabu 8 JP, Kamis 9 JP, dan Jumat 4 JP. Waktu efektif 5 hari per minggu dengan waktu belajar @ 40 menit.

b. Sekolah Menengah Pertama (SMP) (38 JP) Jumlah jam belajar hari Senin dan Rabu 8 JP, Selasa dan Kamis

9 JP, dan Jumat 4 JP. 5 hari per minggu dengan waktu belajar @

40 menit.

c. Sekolah Menengah Atas (SMA) (41 dan 40 JP) Untuk Kelas X (41 JP), Jumlah jam belajar dari hari Senin sampai kamis 9 JP, dan hari Jumat sebanyak 4 jam, dan waktu efektif 5 hari per minggu dengan waktu belajar @ 40 menit. Khusus untuk pelajaran Fisika @ 60 menit, sehingga waktu belajar menjadi 120 menit, identik dengan 3 JP. Sedangkan Kelas XI IPA/IPS dan XII IPA/IPS (40 JP), Jumlah jam belajar hari Senin - Kamis 9 JP dan hari Jumat sebanyak 4 jam, 5 hari per minggu dengan waktu belajar @ 40 menit.

2. Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler di SI Bangkok tersedia dalam jenis kegiatan: Gamelan, Tari, Membatik, Renang, Sepak bola, Tenis lapangan, Pramuka, Baca-tulis Al-Qur’an, dan Taekwondo. Gambar

6 menunjukkan kegiatan latihan kepramukaan dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Minggu).

22 Sekolah Indonesia Bangkok

Gambar 6. Kegiatan kepramukaan Persami Guna mendukung penguatan diri sebagai bangsa Indonesia, SI

Bangkok menyelenggarakan kegiatan bertema character building tiap hari Jumat, yaitu Jumat sehat, Jumat ‘Aku Cinta Indonesia’, dan Jumat Gotong-royong.

Sekolah Indonesia Bangkok

It is the mark of an educated mind to be able to entertain a thought without accepting it.

Aristotle

24 Sekolah Indonesia Bangkok

C Capaian Kinerja

Dalam Rencana Kinerja SI Bangkok mengandung unsur-unsur meliputi : sasaran, program, dan kegiatan. Dalam uraian sasaran dan kegiatan telah ditetapkan pula indikator keberhasilannya sebagai alat ukur untuk mengukur tingkat keberhasilan/kegagalan sasaran dan kegiatan yang telah direncanakan.

Untuk itulah maka Capaian Kinerja dapat dilihat berdasarkan pencapaian selama setahun sekolah berdasarkan rencana kinerja yang telah ditetapkan.

Berikut ini capaian kinerja SI Bangkok sebagai berikut:

1. Prestasi Intrakurikuler Dalam bidang Sains, siswa SI Bangkok langganan juara 1 untuk kejuaraan Sains SMP seluruh SILN yang diselenggarakan oleh Kemdikbud. Bidang Matematika juga demikian meraih juara

1 pada tahun 2009/ 2010 di ajang kompetisi apkres SILN yang diselenggarakan oleh Depdikbud. Hanya sayangnya kegiatan lomba bidang akademis ini untuk sementara waktu ditiadakan. Prestasi yang diraih oleh SI Bangkok dalam bidang intrakurikuler lainnya adalah tingkat kelulusan 100% dan lulusan jenjang SMA bias diterima di perguruan tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri, misalnya lulusan tahun pelajaran 2013/ 2014 yang baru saja ini 3 siswa diterima di UNPAD dan 1 siswa di ITB.

Sekolah Indonesia Bangkok

2. Prestasi Ekstrakurikuler Dalam bidang kompetisi olahraga, siswa SI Bangkok sering memperoleh juara 1, 2 dan 3 untuk kejuaraan Tae –Kwondo seluruh hai yang diselenggarakan oleh Pemerintah hai. Cabang olah raga Tenis meja memperoleh juara I , basket juara II, bowling juara III di tahun 2009 untuk SILN yang diselenggarakan oleh Depdikbud. Hanya sayangnya beberapa tahun terakhir ini kegiatan lomba bidang olahraga ditiadakan.

Bidang kepramukaan juga meraih kejuaraan. Kompetisi kreasi seni pun selalu merajai dengan meraih juara I menari berpasangan, berturut turut dari tahun pelajaran 2007/ 2008 – tahun 2009/ 2010 pada kompetisi Apresiasi dan Kreasi SILN yang diselenggarakan oleh Kemdikbud. Tahun 2014 dalam Ajang Apreasiasi dan Seni SILN yang diselenggarakan oleh Dikdas Kemdikbud, SI Bangkok memperoleh juara II Lomba menggambar bercerita. Selain lomba, dalam kreasi seni terutama tari, SI Bangkok seringkali mewakili KBRI Bangkok dalam berbagai event baik dalam kegiatan dengan pemerintah hai maupun perwakilan Negara lain. SI Bangkok berusaha menampilkan tari dari berbagai daerah di Indonesia tidak hanya Jawa. Hal ini untuk menunjukkan bahwa

Gambar 7. Siswa SI Bangkok tampil dalam acara penandatanganan kontrak pembelian pesawat CN 235 buatan IPTN

26 Sekolah Indonesia Bangkok

Indonesia memiliki keanekaragaman tetapi tetap bias dipersatukan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Gambar 7 menunjukkan pementasan SI Bangkok pada penanda tangan kontrak pembelian CN 235 antara PT Dirgantara Indonesia dan hai Aviation Industry pada tanggal 19 September 2014.

3. Kerja Sama dengan Lembaga Lain Sesuai dengan Lampiran Permendiknas No.19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan menjelaskan bahwa setiap sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan. Kemitraan sekolah dapat dilakukan dengan lembaga pemerintah maupun non- pemerintah seperti universitas, sekolah yang setara, dunia usaha, dan industri di lingkungan sekolahnya. Sekolah harus mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan masyarakat, dunia industri, dunia usaha, alumni, dan institusi pendidikan lainnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sampai saat ini, SI Bangkok telah menjalin kerja sama dengan beberapa sekolah dan atau lembaga lain yang relevan, antara lain dalam bidang akademik dengan Staya Sai School, Royal Chitralada Agricultural Project, ECC Siam Paragon, Yamaha Music Center, In Lingua Siam Paragon, dan Chockchai Farm. Dengan SEAMOLEC Jakarta dan Sai Nam Peung School telah dilaksanakan kegiatan bimbingan pelatihan Problem Based Learning. Hal serupa dilakukan dengan P4TK Bahasa, IPA dan Matematika, di mana dilaksanakan pelatihan Bimbingan Teknis Kurikulum 2013. STAIN Salatiga menjadikan SI Bangkok sebagai tempat untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan bagi calon guru-nya (lihat Gambar 7). SI Bangkok berusaha terus meningkatkan networking dengan sekolah-sekolah yang ada di Bangkok, baik Sekolah hai maupun International School, jenjang dasar maupun menengah. Sekolah- sekolah tersebut yaitu: Singaporean International School in Bangkok, Bangkok Business College, Sekolah Musik Gem-wad piano di Jakarta, dan akan dikembangkan dengan Debsirin School dan Ratchawinit School. Gambar 8a, b, c kegiatan School Gathering antara SI Bangkok,

Sekolah Indonesia Bangkok

Sai nampheung School, Crescent International School, Singaporean International School in Bangkok, Bangkok Business School, dan Gem- wad piano.

Gambar (8a)

(8b) (8c)

Gambar 8. School gathering antara SI Bangkok dengan sekolah internasional di

Bangkok

Di bidang ekstrakurikuler Olah Raga kerjasama dilaksanakan dengan Crescent International School, Chulalongkorn University, Toyota hai dan para mahasiswa Indonesia yang belajar di hai

28 Sekolah Indonesia Bangkok

(Permitha). Di bidang kesehatan SI Bangkok telah mengadakan kerjasama dengan Permitha, dan telah melaksanakan kegiatan antara penyuluhan kesehatan remaja, P3K, pemeriksaan kesehatan, dan direncanakan juga gigi

Kerjasama dengan STAIN Salatiga telah mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran 2013/ 2014 dengan memberi kesempatan pada mahasiswa untuk PPL di SI Bangkok (lihat Gambar 9).

Gambar 9. Praktek Lapangan oleh calon guru, mahasiswi STAIN Salatiga

Sekolah Indonesia Bangkok

My mother said I must always be intolerant of ignorance but understanding of illiteracy. That some people, unable to go to school, were more educated and more intelligent than college professors.

Maya Angelou

30 Sekolah Indonesia Bangkok

LAMPIRAN

L-1: Identitas

Nama Sekolah : Sekolah Indonesia Bangkok Alamat Sekolah

: C/O Indonesian Embassy 600-602 Petchburi

Road Bangkok

Telepon/Faks. : +6622523135 ext 143/+6622549412 E-mail

: sib_bangkok@hotmail.com Laman

: www.sib-bangkok.org

SK Pendirian : No. 93 tahun 1963 tanggal 18 September 1963 Surat Izin Operasional : Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 93 tahun 1963 tanggal 18 September 1963 tentang Pembukaan Sekolah Indonesia di Bangkok.

Status Sekolah

: Swasta Berbantuan

Sekolah Indonesia Bangkok

L amp

32 L-2: Data Pendidikdan Tenaga Kependidikan

Identitas Pendidik

Mata

Ijazah Terakhir

olah Indonesia Bangk

Nama

(L/P)

Program Tahun

Tanggal Lahir

Pendidikan M.Pd

April 1961

Inggris

2 Drs. Bekti

Kimia 1985 Nusantara

Ekonomi 2005 Nurhandayani,

S.Pd 4 Dra. Endang Sri P

Filsafat 1992 Sumartani

5 Didid Janu

Sejarah 1992 Dwiana, S.Pd

Bahasa 1995 Rahmawati,

Inggris S.Pd., M.A

Agustus 1968

Inggris

No

Ijazah Terakhir Nama

Identitas Pendidik

Mata

(L/P)

Program Tahun

Tanggal Lahir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 7 Muhamad Soleh, L

PPKn 2000 S.Pd

8 Rini Handayani, P

Bahasa S.Pd

Indonesia 9 Wawan Erwan

April 1972

Indonesia

Teknik 1999 Budiana, S.Pd

Mesin 10 Supriyadi, S.Pd

Seni Budaya S-1

olah Indonesia Bangk

Matematika 2009 S.Pd

11 Feny Hidayati,

Bandar

Matematika S-1

Lampung, 27 Februari 1972

2010 Fahri, S.Pd.I

12 Ayif Hilman

Agama Islam

ok

Islam

13 Wita Dwi

Jakarta, 17

Matematika S-2

Matematika

33 Maharani Putri,

Desember

L amp

M.Pd.

iran

L amp

34 No

Identitas Pendidik

Mata

Ijazah Terakhir

iran

Nama

(L/P)

Program Tahun

Tanggal Lahir

olah Indonesia Bangk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 14 Amaliah

Biologi Nurfajrianti,

M.Pd. 15 Prihanto, S.Pd

16 Sri Ernawati,

Kesenian 1996 S.Pd

Ponorogo, 24 -

Guru TK

S-1

Maret 1971

Kehutanan 2003 S.Pd

17 Sari Suharyo,

Bangkok, 4

Bahasa hai S-1

November 1978

18 Ms Sabahat

(BA) Karachi Education, 2013 Guyot

Science, English Literature

2. Tenaga Kependidikan

No

Identitas Pendidik

Ijazah Terakhir

Nama

(L/P) Tempat/Tanggal

Jenis Tenaga

Tingkat

Program Studi

Kepala Sekolah

M.Pd 2 Intan

Sek olah Indonesia Bangk

ok

L amp iran

L-3: Peserta Didik

Jumlah Siswa

Tahun TK

SMA Jumlah Pelajaran

L-4: Sarana Prasarana Sekolah

1. Ruangan No Luas

Jenis Jumlah

1 Ruang Kelas 15 56 Belajar-mengajar Kecil. Kurang memadai dalam perbandingan dari segi luas & jumlah siswa. Dinding hanya bersekat. Kondisi rusak sedang.

- Sekolah

2 Ruang Kepala 1 60 Kegiatan Kepala

Sekolah

3 Ruang Guru

Rapat, istirahat

para guru

4 Ruang Tata

Milik KBRI Serbaguna

Digabung dengan Perpustakaan

Bahasa Indonesia

7 Lab Bahasa -

Pembelajaran

TIK 8 Lab Komputer 1 56 Pembelajaran

Digabung dengan

TIK, Sosiologi,

kelas

dan KWN

36 Sekolah Indonesia Bangkok

Luas

No Jenis Jumlah

9 Lab Kimia

1 56 Pembelajaran

Digabung dengan

Kimia, Bahasa

kelas. Kondisi sudah

Indonesia dan

tua, rusak sedang

Geograi

10 Lab Fisika

1 56 Pembelajaran

Digabung dengan

kelas 11 Lab Biologi

Fisika

1 60 Pembelajaran

Digabung dengan

Biologi

kelas. Kondisi sudah tua, rusak sedang

Milik KBRI Olahraga

13 Tempat Ibadah 1

Praktik Agama

Milik KBRI

Islam dan sholat Dzuhur dan Jumat

2.Ruang Perpustakaan

Jenis dan Nama Kelengkapan Jumlah Keadaan

Buku: buku teks pelajaran, panduan pendidik, 92 Kurang relevan pengayaan, referensi

(up to date) & jumlah belum mencukupi

Perabot: rak buku, rak majalah, rak surat kabar, 27 Perlu meja baca, kursi baca, kursi kerja, meja kerja,

penggantian lemari katalog, lemari, papan pengumuman

(rak buku/ majalah)

Media Pendidikan: peralatan multimedia 1 Baik Perlengkapan lain : buku inventaris, tempat

7 Baik sampah, soket listrik, jam dinding

Ket: perlu perbaikan/ penambahan almari, rak buku, dan buku koleksi

3.Ruang Laboratorium Kimia

Jenis dan Nama Kelengkapan Jumlah Keadaan

Perabot: kursi, meja kerja, meja demonstrasi, meja 24 Sudah tua, butuh persiapan, lemari alat, lemari bahan, lemari asam,

perbaikan bak cuci

Sekolah Indonesia Bangkok

Jenis dan Nama Kelengkapan Jumlah Keadaan

Peralatan pendidikan: botol zat, pipet tes, batang 450 baik pengaduk, gelas beaker, labu erlenmeyer, labu takar, pipet volume, pipet seukuran, corong, mortar, botol semprot, gelas ukur, buret + klem, statif klem, kaca arloji, corong pisah, alat destilasi, neraca, pH meter, centrifuge, barometer, termometer, multimeter AC/DC, pembakar spiritus, kaki tiga alas kawat, stopwatch, kalorimeter tekanan tetap, tabung reaksi, rak tabung reaksi, sikat tabung reaksi, tabung centrifuge, tabel periodik unsur kimia, model molekul, manual percobaan

Media pendidikan: papan tulis 1 Baik Bahan Habis Pakai:

60 Memadai Perlengkapan Lain: alat pemadam kebakaran,

8 Baik soket listrik, peralatan P3K, tempat sampah, jam dinding

Keterangan: perlu perbaikan/ penambahan almari di dinding bahan-bahan kimia

4. Ruang Laboratorium Fisika

Jenis dan Nama Kelengkapan Jumlah Keadaan

Perabot: kursi, meja kerja, meja demonstrasi, meja 21 Cukup persiapan, lemari alat, lemari bahan, bak cuci

Peralatan pendidikan: bahan dan alat ukur dasar, 41 Baik mistar, rolmeter, jangka sorong, mikrometer, kubus massa, silinder massa, plat, beban bercelah, neraca, pegas, dynamometer, gelas ukur, stopwatch, termometer, gelas beaker, garputala, multimeter AC DC, kotak, osiloskop, generator frekuensi, pengeras suara, kabel penghubung, komponen, catu daya, transformator, magnet U

Media pendidikan: papan tulis 1 Baik Perlengkapan lain: soket listrik, alat pemadam

2 Baik kebakaran, peralatan P3K, tempat sampah, jam dinding

Keterangan: perlu perbaikan/penambahan alat- alat laboratorium

38 Sekolah Indonesia Bangkok

5. Ruang Laboratorium Biologi

Jenis dan Nama Kelengkapan Jumlah Keadaan

Perabot: kursi, meja kerja, meja demontrasi, meja 15 Baik persiapan, lemari alat, lemari bahan, bak cuci

Peralatan pendidikan: model kerangka manusia; model tubuh manusia; preparat mitosis; preparat meiosis; preparat anatomi tumbuhan; preparat anatomi hewan; gambar kromosom; gambar DNA; gambar RNA; gambar pewarisan Mendel; tumbuhan dari berbagai divisi dan ilum; sistem pencernaan manusia; sistem pernapasan manusia; sistem peredaran darah manusia; sistem pengeluaran manusia; sistem reproduksi manusia; sistem syaraf manusia; sistem pencernaan burung, reptil, amibi, ikan, dan cacing tanah; sistem pernapasan burung, reptil, amibi, ikan, dan cacing tanah; sistem peredaran darah burung, reptil, amibi, ikan, dan cacing tanah; sistem pengeluaran burung, reptil, amibi, ikan, dan cacing tanah; sistem reproduksi burung, reptil, amibi, ikan, dan cacing tanah; sistem syaraf burung, reptil, amibi, ikan, dan cacing tanah, gambar pohon evolusi

Alat dan bahan percobaan: mikroskop monokuler, mikroskop stereo binokuler, perangkat pemeliharan, gelas benda, gelas penutup, gelas arloji, cawan petri, gelas beaker, corong, pipet ukur, tabung reaksi

sikat tabung reaksi, penjepit tabung reaksi erlenmeyer, kotak preparat, lumpang dan alu, gelas ukur, stopwatch, kaki tiga, perangkat batang statif (panjang dan pendek), klem universal, bosshead (penjepit), pembakar spiritus, kasa

aquarium, neraca, sumbat karet 1 lubang,

Dapat dipakai sumbat karet 2 lubang, termometer, potometer, respirometer, perangkat bedah hewan, termometer suhu tanah, higrometer putar, kuadrat, manual percobaan

Media pendidikan: papan tulis 1 Baik Bahan habis pakai: asam sulfat 5, HCL,

13 Baik acetokarmin, eosin, etanol, glukosa, indikator universal, iodium, KOH, Mn SO4, NaOH, vaseline, kertas saring

Sekolah Indonesia Bangkok

Jenis dan Nama Kelengkapan Jumlah Keadaan

Perlengkapan lain: soket listrik, alat pemadam 6 Baik kebakaran, peralatan, P3K,tempat sampah, jam dinding

Keterangan: perlu perbaikan ruang dan penambahan alat-alat laboratorium

6. Ruang Laboratorium Komputer

Jenis dan Nama Kelengkapan Jumlah Keadaan

Perabot: kursi peserta didik, meja, kursi guru, meja 30 Baik guru

Peralatan pendidikan: komputer, printer, scanner, 22 Baik titik akses internet komputer, LAN, stabilizer, modul praktik

Media pendidikan: papan tulis 1 Baik Perlengkapan lain: soket listrik, tempat sampah,

3 Baik jam dinding

Keterangan: perlu penambahan komputer dengan bertambahnya jumlah siswa

7. Ruang Laboratorium Bahasa

Jenis dan Nama Kelengkapan Jumlah Keadaan

Perabot: kursi peserta didik, meja peserta didik, 20 Baik kursi guru, meja guru, lemari

Peralatan pendidikan: perangkat multimedia 3 Baik Media pendidikan: papan tulis

1 Baik Perlengkapan lain: soket listrik, tempat sampah,

3 Baik jam dinding

Keterangan: perlu perbaikan ruang dan penambahan komputer dengan bertambahnya jumlah siswa

40 Sekolah Indonesia Bangkok

L-5: Prestasi Peserta Didik

Tingkat

Tahun

No Nama siswa Nama Kegiatan Hasil

Pendidikan

Ajaran

1 Nur Lintang

2006/2007 Menari SD, Juara I Ariani

SD

Apresiasi dan Kreasi SILN

2006/2007 Kenetrailmuan Juara II Syahrul Dinata

2 Abdul Malik

SD/SMP

SD/SMP, Apresiasi dan Kreasi SILN

3 Hanif Noer

2007/2008 Menari SD, Juara I Fachrie

SD

Apresiasi dan Kreasi SILN

4 Novia Alverina

SD

2007/2008 Menari SD, Juara I Apresiasi dan Kreasi SILN

5 Nindyashinta

2007/2008 Menari SD, Juara I Maharani

SD

Apresiasi dan Kreasi SILN

6 Ngurah Taruna

2007/2008 Menari SD, Juara I Mandala

SD

Apresiasi dan Kreasi SILN

7 Maylia Selvi

2007/2008 Menari SD, Juara I Suswadi

SD

Apresiasi dan Kreasi SILN

8 Erlangga

2007/2008 Menari SD, Juara I Kristianto

SD

Apresiasi dan Kreasi SILN

2008/2009 Menyanyi SD, Juara I Tirka Pratiwi

9 Putu Deyana

SD

Apresiasi dan Kreasi SILN

10 Siti Fatimah

2008/2009 Badminton Juara II Kamila Kirana

SMP