A Proil Sekolah

A Proil Sekolah

1. Lokasi Sekolah

Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) berada di Kuala Lumpur yaitu Ibu Kota Negara Malaysia. SIKL berlokasi di No. 1 Lorong Tun Ismail Kuala Lumpur yang berada di antara kawasan Putra World Trade Center (PWTC) dan Bukit Tunku. SIKL memiliki lokasi yang sangat strategis karena bisa diakses dengan berbagai transportasi umum seperti kereta api, KTM, LRT, dan Mono rail, serta bus sehingga para pelajar dapat menggunakan transportasi umum dengan mudan dan eisien.

Secara umum SIKL dapat diakses dengan mudah oleh tamu yang ingin berkunjung baik dari Indonesia, Malaysia dan negara-negara lainnya karena berada di pusat Kota Kuala Lumpur dengan berbagai transportasi umum maupun pribadi.

Dengan lokasi yang stategis tersebut SIKL digunakan untuk kegiatan Pemilihan Umum serta kegiatan-kegiatan pembelajaran seperti Kursus untuk tenaga kerja Indonesia, Universitas Terbuka, dan Kejar Paket A,

B, dan C.

Sekolah Indonesia Kuala Lumpur

Gambar 1. Gerbang SIKL

2. Sejarah Sekolah

Sejarah berdirinya SIKL dimulai sejak dibukanya kembali Kantor Penghubung Republik Indonesia untuk Malaysia, 1967. SIKL dibuka untuk memenuhi keperluan pendidikan bagi putera-puteri pegawai KBRI Malaysia (lihat Gambar 1). Atase Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Bapak Bambang Sumadio menanggapi positif dan meskipun dengan sarana prasarana yang terbatas, cikal bakal SIKL sudah mulai dalam bentuk pembelajaran seminggu sekali, setiap Hari Sabtu, oleh hanya dua orang guru saat itu, Bapak Umar Rauf dan Bapak Rawi Hadis. Kegiatan belajar berlangsung tersendat dan sempat dihentikan karena mengalami kesulitan dalam pembiayaan.

Setelah Atase Pendidikan dan Kebudayaan diserahterimakan kepada Bapak Muhammad Alwi Oemry kegiatan belajar dibuka kembali. Prakarsa untuk mendirikan SIK itu memperoleh dukungan sepenuhnya dari Bapak Mayjen H. A. halib Gelar Deputi Santio Bawo, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Kerajaan Malaysia beserta jajarannya. SIK diresmikan pada 10 Juli 1969 dengan pengguntingan pita oleh Ibu Nurdjanah halib, istri Duta Besar LBBP, dan kata sambutan dari Yang Mulia Dato’ Haji Abdul Rachman Yakob, Menteri Pelajaran Malaysia pada saat itu. Atase Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Muhammad Alwi Oemry ditugaskan sebagai kepala SIKL yang pertama. Secara resmi

262 Sekolah Indonesia Kuala Lumpur 262 Sekolah Indonesia Kuala Lumpur

Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur dari tahun 1969 sampai dengan 2014 adalah sebagai berikut : 1. M. Alwi Oemry (1969- 1971), 2. Alex Rondonuwu, BA (1971-1973), 3. Tatang Kosasih Wira Mihadimadja (1973-1976), 4. Drs.Arief Medjiono (1976-1980), 5. Drs. Soeroso Darmo Atmodjo (1980-1983), 6. Drs. Soedijono (1983-1987),

7. Drs. H. Muhammad Isa (1987-1992), 8. Dra. Atjeu Tataningsih (1992- 1995), 9. Drs.Suparlan,M.Ed.(1995-2000), 10. Drs. Dardjis, M.Si (2000- 2003), 11. Drs. Achmad Aviv Nur (2003-2006), 12.H. Abdul Djawad, S.Pd. (2006-2009), 13. Elslee Y.A. Sheyoputri, M.Hum. (2009-2012) 14. Drs. H. Banjir Sihite, M.Pd. (2012 – sampai sekarang).

3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

Visi SIKL : “Mewujudkan SIKL sebagai institusi pendidikan yang bertaqwa, berbudi dan berbudaya, berprestasi serta berwawasan global.”

Misi SIKL :

1. Melaksanakan ibadah agama sesuai dengan agama masing-masing yang berlaku di Indonesia.

2. Memiliki nilai budi dan budaya sebagai jati diri generasi penerus bangsa.

3. Meraih prestasi di bidang akademik dan non-akademik.

4. Melaksanakan pembelajaran berdasarkan kurikulum nasionla dengan menyesuaikan pada tuntutan glonal.

Tujuan SIKL :

1. Mewujudkan insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

2. Mewujudkan genarasi yang memiliki nilai-nilai budi dan budaya sesuai dengan karakter bangsa

3. Mewujudkan insan yang berprestasi di bidang akademik dan non- akademik

Sekolah Indonesia Kuala Lumpur

4. Mewujudkan insan yang memiliki kemampuan berdaya saing ditingkat global.

Strategi SIKL :

1. Melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

2. Menyelenggarakan kegiatan seni dan budaya serta mengamalkan nilai-nilai karakter bangsa.

3. Melaksanakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan serta mngikuti lomba-lomba baik ditingkat nasional maupun internasional.

4. Berperan aktif dalam kegiatan akademik dan non-akademik sesuai dengan tuntutan global.

4. Struktur Organisasi SIKL

Secara keseluruhan, struktur SIKL tampak pada Gambar 2.

Gambar 2 Struktur SIKL

264 Sekolah Indonesia Kuala Lumpur

5. Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Gambar 3. Tenaga pendidik dan kependidikan SIKL

Pendidik merupakan unsur utama dalam menjalankan fungsi mendidik, membimbing, mengajar, serta melatih para peserta didik Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional secara umum dan tujuan pendidikan institusional/tujuan kurikuluer secara khusus. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut sebuah insitusi sekolah dibantu oleh tenaga kependidikan.

Di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, saat ini terdapat 38 orang tenaga pendidik (lihat Gambar 3). Dari jumlah tersebut, 11 orang di antaranya berstatus guru PNS dan 27 orang guru non PNS.

Dari 11 orang guru PNS tersebut 6 orang berjenis kelamin laki-laki dan 5 orang berjenis kelamin perempuan. Dari 27 orang guru non-PNS tersebut 16 orang guru berjenis kelamin laki-laki dan 11 orang berjenis kelamin perempuan. Jadi, dari 38 guru Sekolah Indonesia Kuala Lumpur terdapat 22 orang laki-laki dan 16 perempuan.

Keadaan guru di SIKL sangat dinamis, mengingat guru SIKL ada yang berstatus PNS, Non-PNS, guru setempat, guru THL, dan guru PNS titipan.

Guru PNS adalah guru bertatus pegawai negeri sipil yang sebelumnya bertugas sebagai guru di salah satu sekolah di Indonesia. Keberadaan mereka atas mekanisme seleksi yang diadakan Kemdikbud atas permintaan Kemlu (KBRI).

Sekolah Indonesia Kuala Lumpur

Guru Non-PNS adalah guru yang bukan pegawai negeri sipil yang sebelumnya bertugas sebagai guru di salah satu sekolah di Indonesia. Keberadaan mereka atas mekanisme seleksi yang diadakan Kemdikbud atas permintaan Kemlu (KBRI).

Guru setempat adalah guru yang langsung diangkat oleh KBRI mengingat kebutuhan di sekolah. Pengangatan mereka berdasarkan surat keputusan KBRI. Sedangkan guru tenaga harian lepas (THL) adalah guru yang diangkat oleh sekolah yang disetujui oleh KBRI.

Ketegori berikutnya adalah guru PNS titipan. Guru ini adalah PNS yang ditiipkan bekerja di SIKL, artinya penggajian guru PNS tersebut dibayar di tanah air tetapi mereka melaksanakan tugas mengajar di SIKL.

6. Peserta Didik

Gambar 4. Siswa SIKL

Siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur merupakan seluruh warna Negara Indonesia yang berada di Kuala Lumpur dan sekitarnya meliputi putra-putri Home Staf dan Lokal Staf KBRI KL, ekspatriat, dosen, mahasiswa dan juga masyarakat yang tinggal di Kuala Lumpur (lihat Gambar 4). Mengingat masa tugas yang relatif pendek sehingga setiap saat jumlah peserta didik bisa mengalami luktuasi seperti tertera pada graik pada Gambar 5 berikut ini. (Detalnya lihat Lampiran nomor 3)

266 Sekolah Indonesia Kuala Lumpur

Gambar 5. Jumlah peserta didik SIKL tahun pelajaran 2010/2011 s.d 2014/2015

7. Sarana Prasarana Sekolah

Status tanah dan gedung yang ditempati Sekolah Indonesia sekarang adalah milik Pemerintah R.I, dengan luas 4.304.703 meter persegi sesuai Surat tanah No. Hak milik 35450 Lot 60 Seksyen 71 Bandar Kuala Lumpur.

Sarana prasana SIKL sebagai penunjang proses pembelajaran dengan pembagian ruangan yang terdiri dari Gedung A s.d. Gedung E dengan rincian sebagai berikut (lihat Gambar 6).

Gedung A Bawah : Ruang Kepala Sekolah, Ruang Wakasek, Ruang Tata Usaha, Ruang Bimbingan Konseling, Ruang Peralatan Elektronik, Ruang Tamu, Ruang Fotokopi, Ruang Guru Utama, Ruang Makan, Dapur, Tilet Guru laki-laki, Toliet Guru Perempuan, dan Ruang Listrik.

Gedung A Atas : Ruang Guru, Ruang Angklung, Ruang Rapat, Ruang Gemelan, Ruang OSIS, dan Ruang ATK.

Gedung B Atas : Ruang Kelas 7-1 dan 7-2 SMP, Ruang Kelas 8-1 dan 8-2 SMP, Ruang Kelas 9-1 dan 9-2 SMP, Ruang kelas 6 SD, Toilet Siswa Laki-laki, dan Toliet Siswa Perempuan.

Gedung B Bawah : Ruang kelas TK, Ruang Kelas 1 SD, Ruang Kelas 2 SD, Ruang Kelas 3 SD, Ruang Kelas

Sekolah Indonesia Kuala Lumpur

4 SD, Ruang Kelas 5 SD, Koperasi Sekolah, Ruang UKS, Ruang Logistik, Tiolet Siswa Laki- laki dan Toliet Siswa Permpuan.

Gedung C lantai 2

: Belum Digunakan.

Gedung C Lantai 1 : Ruang Kelas 10-IPA dan 10 IPS, Ruang Kelas

11 IPA dan IPS, Ruang Kelas 12 IPA dan IPS, Laboratorium Komputer, Ruang Listrik, Tiolet Siswa Laki-laki dan Toilet Siswa Perempuan.

Gedung C Lt.Dasar : Perpustakaan, Laboratium IPA Basah dan Kering, Ruang Seni, Musholla, Ruang Listrik, Ruang Sound Sistem, Toilet Guru Laki-laki, Toilet Guru Perempuan, Toilet Siswa Laki-laki, dan Toilet Siswa perempuan.

Gedung D : Aula SIKL, Gedung E : Kantin A dan B, dan Gedung F : Pos Keamanan

Data lengkap sarana prasarana Sekolah Indonesia Kuala Lumpur dapat dilihat pada lampiran nomor 4.

Gambar 6. Sarana dan prasarana SIKL

268 Sekolah Indonesia Kuala Lumpur

8. Akreditasi

Pada tanggal 4-7 Desember 2012, SIKL telah diakreditasi oleh dua orang Asesor dari Badan Akreditasi Nasional (BAN), Dr. Jafriansen Damanik, M.Pd dan Dra. Hj. Ainun Salim, M.Ed.

Berdasarkan hasil Rapat Pleno Anggota Badan Akrditasi Nasioal Sekolah/Madrasah (BAN S/M) tentang Penetapan Hasil Akreditasi Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) yang dilaksanakan pada tanggal 19-20 Desember 2012 dan ditetapkan melalui keputusan Ketua BAN S/M No. 183/BAN-S/M/XII/2012. Hasil Akreditasi SIKL tampak pada Tabel 1 dan Piagam Hasil Akreditasi tampak pada Gambar 7.

Tabel 1. Hasil akreditasi SIKL

No Nama Sekolah dan

Peringkat domisili

Satuan

Nilai

Pendidikan Akreditasi Akreditasi

1 Sekolah Indonesia Kuala SD 92 A 2 Lumpur, Malaysia

Gambar 7. Piagam hasil akreditasi SIKL

8. Pendanaan Sekolah

Pendanaan SIKL berasal dari Datar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Kuala Lumpur, Blockgrant dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD dan SMP juga bersumber dai Kemdikbud,

Sekolah Indonesia Kuala Lumpur

Dana Masyarakat yang terdiri IPDB (Iuran Peserta Didik Baru) persekali masuk yaituTK@RM500, SD@RM1.000, SMP @RM1.500 dan SMA@ RM2.000. SPP TK@RM150, SD@RM90, SMP@RM140 dan SMA@ RM190 perbulan. Dan Biaya Naik Jenjang @RM500 untuk semua jenjang.

Besarnya pungutan IPDB dan SPP ditetapkan pada rapat kerja Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah (RAKS) pada bulan Juli 2014 di Seremban Negeri Sembilan (lihat Gambar 8) yang disetujui oleh Komite Sekolah, dan di ketahui oleh BPSIKL (Badan Pembina Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) di KBRI KL.

270 Sekolah Indonesia Kuala Lumpur