Prinsip-prinsip terjemahan yang setia kepada pembaca teks BSa

3.2 Prinsip-prinsip terjemahan yang setia kepada pembaca teks BSa

Untuk penerjemahan yang setia kepada pembaca/teks BSa, prinsip-prinsip berikut bisa dipedomani.

1. Terjemahan harus memberikan ide teks BSu, dan tidak perlu kata-

katanya,

2. kalau dibaca, terjemahan harus terasa seperti teks asli dalam hal keluwesannya

3. Terjemahan harus memiliki gayanya sendiri

4. Terjemahan harus menggambarkan waktu saat teks BSu itu diterjemahkan.

5. Terjemahan boleh menambah atau mengurangi teks Bsu.

6. Terjemahan tidak harus mempertahankan genrenya. Jadi, menurut prinsip-prinsip ini, terjemahan harus bisa menyampaikan ide teks BSu dengan luwes dan mudah dimengerti pembacanya. Keberpihakan pada pembaca membuat terjemahan ini tidak harus mengikuti gaya bahasa teks BSu dan bahkan boleh menambah dan mengurangi elemen yang tidak begitu penting. Khusus untuk prinsip 6, ada beberapa pihak yang merasa keberatan. Mereka berpendapat sebuah cerpen hendaknya diterjemahkan menjadi cerpen, puisi menjadi puisi, dan drama menjadi drama. Hal ini bisa dimengerti. Dengan kebebasan yang diberikan dalam prinsip 1 sampai 5, penerjemah tentunya bisa menyampaikan ide teks BSu dengan memadai dengan tidak perlu mengubah genre teks BSu.

Jenis terjemahan yang sedikit banyak memakai prinsip-prinsip ini adalah terjemahan dinamis, idiomatik, dan komunikatif. Tidak seperti seperangkat prinsip yang pertama, seperangkat prinsip ini bisa diikuti semuanya. Perhatikan contoh berikut:

Teks BSu:

A recent explosion of interest in trust has generated a large and rapidly expanding body of literature, demonstrating trust's importance to economic life. Trust seems to be a good markets and firms can't get enough of: it helps facilitate cooperation, lowers agency and transaction costs, promote smooth and efficient market exchanges, and improves firms' ability to adapt to complexity and change. (Wicks et. al. in Academy of Management Review, 1999, Vol

24, No. 1., p. 99)

Teks BSa:

Perkembangan minat yang besar pada masalah kepercayaan (trust) telah melahirkan literatur yang banyak dan berkembang pesat. Literatur ini menunjukkan betapa pentingnya peran kepercayaan terhadap kehidupan ekonomi. Kepercayaan sepertinya menjadi barang yang tidak bisa diperoleh oleh pasar dan perusahaan dalam Perkembangan minat yang besar pada masalah kepercayaan (trust) telah melahirkan literatur yang banyak dan berkembang pesat. Literatur ini menunjukkan betapa pentingnya peran kepercayaan terhadap kehidupan ekonomi. Kepercayaan sepertinya menjadi barang yang tidak bisa diperoleh oleh pasar dan perusahaan dalam

Dari contoh di atas bisa dilihat bahwa sering kali penerjemah memecah satu kalimat menjadi dua, dan beberapa katanya tidak diterjemahkan secara harfiah. Kata explosion diterjemahkan menjadi peningkatan, bukan ledakan. Kata body of dihilangkan, sehingga yang diterjemahkan hanya literaturenya saja.

Perhatikan juga contoh berikut. Teks BSu-nya adalah bab 14 novel Eric Segal yang berjudul Love Story dan terjemahannya yang diterbitkan oleh Gramedia pada tahun 1995.

Teks asli:

We finished in that order. I mean, Erwin, Bella and myself were the top three in the Law School graduating class. The time for triumph was at hand. Job interviews. Offers. Pleas. Snow jobs. Everywhere I turned somebody seemed to be waving a flag that read: "Work for us, Barret!"

But I followed only the green flags. I mean, I wasn't totally crass, but I eliminated the prestige alternatives, like clerking for a judge, and the public service alternatives, like Department of Justice, in favor of a lucrative job that would get dirty word "scrounge" out of our goddamn vocabulary.

Third though I was, I enjoyed one inestimable advantage in competing for the best legal spots. I was the only guy in the top ten who wasn't Jewish. (And anyone who says it doesn't matter is full of it.) Christ, there are dozens of firms who will kiss the ass of a WASP who can merely pass the bar. Consider the case of yours truly: Law Review, All-Ivy, Harvard and you know what else. Hordes of people were fighting to get my name and numeral onto their stationery. I felt like a bonus baby--and I loved every minute of it.

There was one especially intriguing offer from a firm in Los Angeles. The recruiter, Mr. ______ (why risk a lawsuit?), kept telling me: "Barret baby, in our territory we get it all the time. Day and night.I mean, we can even have it sent up to the office!" Not that we were interested in California, but I'd still like to know There was one especially intriguing offer from a firm in Los Angeles. The recruiter, Mr. ______ (why risk a lawsuit?), kept telling me: "Barret baby, in our territory we get it all the time. Day and night.I mean, we can even have it sent up to the office!" Not that we were interested in California, but I'd still like to know

Actually, we had made up our minds to stay on the East Cost. At it turned out, we still had dozens of fantastic offers from Boston, New York and Washington. Jenny at one time thought D.C. might be good ("You could check out the White House, Ol"), but I leaned toward New York. And so, with my wife's blessing, I finally said yes to the firm of Jonas and Marsh,

a prestigious office (Marsh was a former Attorney General) that was very civil-liberties oriented ("You can do good and make good at once," said Jenny). Also, they really snowed me. I mean, old man Jonas came up to Boston, took us to dinner at Pier Four and sent Jenny flowers the next day.

Jenny went around for a week sort of singing a jingle that went "Jonas, Marsh and Barret." I told her not so fast and she told me to go screw because I was probably singing the same tune in my head. I don't have to tell you she was right.

Allow me to mention, however, that Jonas and Marsh paid Oliver Barret IV $11,800, the absolute highest salary received by any member of our graduating class.

So you see I was only third academically.

Teks BSa:

Urutannya memang seperti itu. Erwin, Bella, dan aku sendiri merupakan lulusan terbaik di sekolah

hukum. Kini tiba waktunya untuk menikmati jerih payah kami. Wawancara untuk mengisi lowongan. Tawaran kerja. Permohonan. Sanjungan. Rasanya ke mana pun aku menoleh, aku melihat seseorang mengibarkan bendera dengan tulisan: "Bekerjalah untuk kami, Barret!"

Tapi aku hanya mengikuti bendera-bendera hijau. Maksudnya, aku tidak bodoh. Sejak pertama aku mengabaikan alternatif-alternatif bergengsi, seperti menjadi asisten hakim, serta alternatif-alternatif pengabdian masyarakat, seperti Departemen Kehakiman. Yang kuincar adalah pekerjaan "basah", yang akan menghapus istilah "pas-pasan" dari perbendaharaan kata kami.

Meski hanya menduduki peringkat ketiga, aku memiliki satu keuntungan tak ternilai dalam perebutan posisi-posisi terbaik dalam bidang hukum. Aku satu-satunya orang dalam sepuluh besar yang bukan Yahudi. (Dan siapa pun yang berkata itu tidak berpengaruh, sebaiknya diam saja.) Ada lusinan biro hukum yang mau berbuat apa saja untuk Meski hanya menduduki peringkat ketiga, aku memiliki satu keuntungan tak ternilai dalam perebutan posisi-posisi terbaik dalam bidang hukum. Aku satu-satunya orang dalam sepuluh besar yang bukan Yahudi. (Dan siapa pun yang berkata itu tidak berpengaruh, sebaiknya diam saja.) Ada lusinan biro hukum yang mau berbuat apa saja untuk

Aku menerima satu tawaran yang sangat menarik dari biro hukum di Los Angeles. Orang yang ditugaskan merekrut aku, Mr. X (untuk apa harus mengambil risiko dituntut?), terus mendesakku, "Barret, Baby. Di tempat kami, kami bisa mendapatkannya kapan saja. Siang dan malam. Bahkan bisa diantar ke ruang kerja!"

Terus terang, aku kurang tertarik pada California, tapi aku penasaran apa persisnya yang dimaksudkan Mr. X. Jenny dan aku memikirkan beberapa kemungkinan yang cukup seru, namun untuk ukuran L.A. tentu masih kurang seru. (Akhirnya aku terpaksa memberitahu Mr. X bahwa aku tidak berminat untuk "mendapatkannya", sekedar agar ia berhenti mendesak-desakku. Ia tampak kecewa sekali.)

Sebenarnya kami sudah memutuskan untuk tetap di Pantai Timur. Dan ternyata masih ada lusinan tawaran dari Boston, New York, dan Washington. Jenny cenderung memilih D.C. ("Kau bisa lihat-lihat Gedung Putih. Ol."), tapi aku condong ke New York. Dan karena itu, dengan restu istriku, aku akhirnya menerima tawaran Biro Hukum Jonas & Marsh, sebuah biro bergengsi (Marsh mantan Kepala Departemen Kehakiman) yang berorientasi pada kebebasan perorangan. ("Kau bisa berbuat baik sekaligus menikmati penghasilan yang baik," kata Jenny.) Mereka benar- benar membuatku merasa tersanjung. Bayangkan saja, Mr. Jonas sendiri yang datang ke Boston, mengajak kami makan malam di Pier Four, lalu mengirim bunga untuk Jenny keesokan harinya.

Selama kira-kira satu mingu Jenny sibuk membayangkan "Jonas, Marsh & Barret". Aku mengingatkannya agar jangan terburu-buru, dan ia menyahut persetan denganku sebab ia yakin aku pun diam-diam membayangkannya. Dan ia benar.

Ijinkanlah aku menambahkan bahwa Jonas & Marsh membayar Oliver Barrett IV 11.800 dolar, gaji tertinggi di antara semua yang lulus seangkatan denganku.

Jadi, aku memang nomor tiga, tapi hanya dari segi akademik.

Dari contoh di atas, bisa di kemukakan hal-hal berikut. Pertama, secara keseluruhan terjemahan tersebut adalah contoh untuk prinsip keempat, terjemahan menggambarkan kurun waktu saat dilakukannya Dari contoh di atas, bisa di kemukakan hal-hal berikut. Pertama, secara keseluruhan terjemahan tersebut adalah contoh untuk prinsip keempat, terjemahan menggambarkan kurun waktu saat dilakukannya

Kata snow job dihilangkan di dalam BSa. Kata tersebut artinya pekerjaan yang menyenangkan. Di bagian lain, kata Sejak pertama ditambahkan di dalam BSa (paragraf 2). Sebenarnya sedikit terjadi kesalahpengertian oleh penerjemah. Kata public service sebenarnya berarti jabatan pegawai negeri. Tetapi kata ini diterjemahkan menjadi pengabdian masyarakat. Meskipun begitu, secara keseluruhan masih bisa diterima.

Penerjemah ternyata juga melakukan penyesuaian agar ekspresinya tidak terlalu kasar di dalam bahasa Indonesia. Sebagai contoh adalah ekspressi kiss the ass (par. 4) yang diterjemahkan ke dalam mau berbuat apa saja. Sebenarnya ada terjemahan yang lebih dekat yakni menjilat pantat, tetapi mungkin penerjemahnya memandang terlalu kasar.

Disamping itu, penerjemah juga menyederhanakan beberapa ekspresi yang cukup sulit. Contohnya adalah ekspresi consider the case of yours trully (par. 4). Yours trully ini merujuk pada penulisan surat, yaitu salam penutup. Di dalam bahasa Indonesia tentu saja, hormat kami. Setelah salam penutup ini tentu diikuti tanda tangan dan nama lengkap beserta gelar. Dari nama dan gelar ini akan tampak jelas siapa pengirimnya dan kualifikasinya. Ekspresi ini disederhanakan menjadi Aku sendiri misalnya.

Contoh penyederhanaan yang lainnya adalah saat Jenny sort of singing a jingle that went 'Jonas, Marsh and Barret' (par. 9). Sebenarnya di sini Jenny menyenandungkan lagu yang populer sekitar Pearn Dunia II yang berjudul Roll out the barrel. Hanya saja liriknya diganti menjadi Jonas, Marsh and Barret. Dan ini semua diterjemahkan menjadi membayangkan 'Jonas, Marsh & Barret'. Ekspresi yang lainnya adalah to go screw (par. 9), Sebenarnya ekspresi ini berarti mengatakan tidak, tetapi hatinya ingin. Dalam BSa ekspresi ini diterjemahkan menjadi persetan denganku. Dan ekspresi I don't have to tell you she was right (par. 9) cukup diterjemahkan menjadi Dan ia benar. Secara umum hal ini bisa diterima. Inilah salah satu ciri penerjemahan yang berpihak pada pembaca.

Meskipun begitu, kami juga mencatat bahwa terjemahan ini masih bisa ditingkatkan kualitasnya dengan memperhatikan hal-hal berikut.

WASP (par. 4) dipungut begitu saja ke dalam BSa (bahasa Indonesia). Karena banyak pembaca yang mungkin tidak tahu makna WASP. maka lebih baik singkatan itu diterjemahkan atau paling tidak diberi penjelasan orang kulit putih, asli Inggris, dan beragama Kristen. Barret, Baby (par. 6) lebih baik diterjemahkan Nak Barret karena baby ini memang padanannya nak dalam konteks tersebut. Yang terakhir, Attorney General (par. 8) seharusnya tidak diterjemahkan menjadi mantan Kepala Departemen Kehakiman, tetapi menjadi mantan Jaksa Agung karena memang itulah yang benar.

Di depan telah dikemukakan bahwa memang tidak ada aturan khusus mengenai pemilihan prinsip ini. Tetapi perlu diperhatikan adanya jenis-jenis teks yang mencerminkan posisi penulis terhadap isi tulisannya, yaitu teks sastra dan filsafat, teks informasi umum dan teks informasi khusus. Di dalam teks sastra (serius), kedudukan penulis istimewa. Oleh karena itu, prinsip terjemahannya biasanya condong ke terjemahan yang setia pada teks BSu. Teks informasi umum, misalnya koran, bisa diterjemahkan dengan prinsip terjemahan yang setia pada pembaca teks BSa karena kedudukan penulis tidak penting di sini. Yang terakhir, teks informasi khusus, misalnya dokumen hukum, teks ekonomi, dan teks IPTEK seyogyanya didekati dengan prinsip terjemahan yang setia kepada pembaca teks BSa, tetapi penerjemah tidak bisa seleluasa penerjemah teks informasi umum. Ia harus memperhatikan ekspresi-ekspresi khas di dalam tiap-tiap bidang atau konteks itu. Ekspresi ini biasanya disebut register atau jargon.

Demikianlah penjelasan tentang prinsip-prinsip terjemahan ini. Dapat dikemukakan lagi di sini bahwa seorang penerjemah tidak harus setia pada satu prinsip penerjemahan selama kariernya sebagai penerjemah. Ia boleh, atau bahkan harus, mengubah prinsip-prinsipnya tergantung pada tujuan penerjemahannya.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

Improving the VIII-B Students' listening comprehension ability through note taking and partial dictation techniques at SMPN 3 Jember in the 2006/2007 Academic Year -

0 63 87

The Correlation between students vocabulary master and reading comprehension

16 145 49

An analysis of moral values through the rewards and punishments on the script of The chronicles of Narnia : The Lion, the witch, and the wardrobe

1 59 47

Improping student's reading comprehension of descriptive text through textual teaching and learning (CTL)

8 140 133

The correlation between listening skill and pronunciation accuracy : a case study in the firt year of smk vocation higt school pupita bangsa ciputat school year 2005-2006

9 128 37

Transmission of Greek and Arabic Veteri

0 1 22