Prinsip-prinsip terjemahan yang setia kepada teks BSu

3.1 Prinsip-prinsip terjemahan yang setia kepada teks BSu

Untuk penerjemahan yang setia kepada penulis/teks BSu ini, prinsip-prinsip yang bisa dipakai adalah sebagai berikut.

1. Terjemahan harus memakai kata-kata teks BSu

2. Kalau dibaca, terjemahan harus terasa seperti terjemahannya

3. Terjemahan harus mencerminkan gaya bahasa teks BSu

4. Terjemahan harus mencerminkan waktu ditulisnya teks asli (contemporary of the author).

5. Terjemahan tidak boleh menambah atau mengurangi hal-hal yang ada di teks BSu.

6. Genre sastra tertentu harus dipertahankan di dalam terjemahan Menurut prinsip 1 di atas, terjemahan atau teks BSa harus memakai terjemahan harfiah dari kata-kata yang dipakai di dalam teks Bsu. Jadi yang dimaksudkan di sini adalah terjemahan harfiah. Sedangkan prinsip 2 dan 3 berarti bahwa penerjemah harus mempertahankan gaya bahasa teks BSu. Kalau gaya bahasa dipertahankan, maka dengan sendirinya bila dibaca, hasilnya akan terasa seperti terjemahan. Menurut prinsip 5, penerjemah tidak boleh menambah atau mengurangi kata-kata dari teks BSu. Dan menurut prinsip 6, sebuah puisi harus diterjemahkan menjadi puisi, sebuah prosa diterjemahkan menjadi sebuah prosa.

Menurut Rachmadie (1988: 1.24), penerjemah yang berusaha untuk mengikuti prinsip-prinsip di atas akan segera menemui beberapa kesulitan karena di dalam kenyataan sehari-hari, jarang sekali ada teks yang bisa diterjemahkan secara harfiah dengan ketepatan, kejelasan, dan ketelitian yang sama dengan teks BSu. Secara umum, hal ini disebabkan oleh perbedaan cakupan makna kata-kata di dalam BSu dan BSa (kita akan membahasnya di dalam bab mengenai makna kata kemudian) dan juga Menurut Rachmadie (1988: 1.24), penerjemah yang berusaha untuk mengikuti prinsip-prinsip di atas akan segera menemui beberapa kesulitan karena di dalam kenyataan sehari-hari, jarang sekali ada teks yang bisa diterjemahkan secara harfiah dengan ketepatan, kejelasan, dan ketelitian yang sama dengan teks BSu. Secara umum, hal ini disebabkan oleh perbedaan cakupan makna kata-kata di dalam BSu dan BSa (kita akan membahasnya di dalam bab mengenai makna kata kemudian) dan juga

Komentar lain yang bisa diajukan adalah sebagai berikut. Pendapat ini sepertinya menempatkan jenis penerjemahan kata-demi- kata, harfiah, dan semantik pada posisi yang lebih rendah. Mungkin, yang lebih tepat, kita harus memperhatikan tujuan dan bentuk teks BSu. Sebuah terjemahan yang tujuannya untuk mempelajari struktur kalimat BSu, maka yang paling tepat adalah terjemahan kata-demi-kata. Untuk menerjemahkan teks sakral yang penerjemahnya merasa tidak berhak atau tidak mampu memahami makna teks BSu secara penuh, terjemahan harfiah adalah yang terbaik. Contohnya adalah penerjemahan Kitab Suci Al Qur'an yang sudah dibahas pada Bab II. Sedangkan untuk menerjemahkan teks yang sarat dengan ekspresi pribadi penulisnya, tentu saja yang paling tepat adalah terjemahan semantik.

Sebagi contoh perhatikan terjemahan puisi berikut.

Teks BSu:

Heal my impatient heart which burns within me like a cancer. Teach me not to be annoyed by faults which buzz in my ears as loudly as mosquito's wings. Help me to love the small, the damaged, the three-legged dog, without sorrow. Fill me with understanding as a pear tree fills with wind-- Touch my leaves, let my blooms shake down and cover those I love with love.

(Mosby, no date: 29)

Teks BSa :

Sembuhkan hatiku yang tak sabar yang membakar dalam diri seperti kanker Ajari aku untuk tidak merasa jengkel oleh kesalahan yang selalu terngiang di telingaku sekeras dengung nyamuk. Bantu aku untuk mencintai anjing kecil, penyakitan, yang berkaki-tiga, tanpa kesedihan. Limpahi aku dengan pengertian seperti halnya pohon pear dimanja angin Sentuhlah daun-daunku, biarkan bungaku berjatuhan dan melingkupi orang-orang yang kucintai dengan cinta

Untuk terjemahan puisi di atas, terjemahan kata-demi-kata tidak mungkin karena ada ekspresi yang bila diterjemahkan kata-demi-kata tidak mempunyai makna. Misalnya baris keempat. Kalimat itu sulit diterjemahkan secara harfiah. Baris kelima as loudly as mosquito wings juga sulit karena yang berdengung adalah suara nyamuk di dalam bahasa Indonesia, bukan suara sayap nyamuk meskipun sebenarnya yang berdengung itu sayapnya juga. Untuk menerjemahkan baris 6 dan 7, kita tidak bisa menggunakan terjemahan kata-demi-kata lagi, tetapi terjemahan harfiah yang memungkinkan penyesuaian struktur frasa benda. Terjemahan ini tidak bisa sepenuhnya memenuhi semua prinsip- prinsip yang telah kita sebutkan di atas, contohnya prinsip 1. Akan tetapi jelas bahwa secara umum terjemahan ini menggunakan seperangkat prinsip di atas, yaitu prinsip 2, 3, 4, 5, dan 6. Dari sini bisa kita katakan bahwa dalam hal mengikuti prinsip-prinsip ini, penerjemah tidak bisa mengikutinya secara mutlak. Penyesuaian memang harus tetap ada. Yang ada adalah sebuah terjemahan yang didominasi oleh prinsip-prinsip ini.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

Improving the VIII-B Students' listening comprehension ability through note taking and partial dictation techniques at SMPN 3 Jember in the 2006/2007 Academic Year -

0 63 87

The Correlation between students vocabulary master and reading comprehension

16 145 49

An analysis of moral values through the rewards and punishments on the script of The chronicles of Narnia : The Lion, the witch, and the wardrobe

1 59 47

Improping student's reading comprehension of descriptive text through textual teaching and learning (CTL)

8 140 133

The correlation between listening skill and pronunciation accuracy : a case study in the firt year of smk vocation higt school pupita bangsa ciputat school year 2005-2006

9 128 37

Transmission of Greek and Arabic Veteri

0 1 22