Strategi Struktural

4.1 Strategi Struktural

Ada tiga strategi dasar yang berkenaan dengan masalah struktur, yaitu penambahan, pengurangan, dan transposisi.

a. Penambahan (addition)

Penambahan di sini adalah penambahan kata-kata di dalam BSa karena struktur BSa memang menghendaki begitu. Penambahan jenis ini bukanlah masalah pilihan tetapi suatu keharusan. Sebagai contoh perhatikan berikut ini:

BSu: Saya guru. BSa: I am a teacher.

Di dalam contoh di atas, kata "am" dan "a" harus ditambahkan demi keberterimaan struktur BSa. Di dalam contoh berikut, kata "do" juga harus ditambahkan karena alasan yang sama.

BSu: Saya tidak mengira kalau kamu bisa datang hari ini. BSa: I do not expect that you can come today.

b. Pengurangan (Subtraction)

Pengurangan artinya adanya pengurangan elemen struktural di dalam BSa. Seperti halnya penambahan, pengurangan ini merupakan keharusan. Perhatikan contoh berikut.

BSu: You should go home. BSa: Kamu mesti pulang. BSu: Her husband is an engineer. BSa: Suaminya insinyur.

Di dalam contoh di atas kata elemen struktural yaitu kata kerja "go" dan "is an" dikurangkan dari BSa.

c. Transposisi (Transposition)

Strategi penerjemahan ini digunakan untuk menerjemahkan klausa atau kalimat. Berbeda dengan kedua strategi sebelumnya, transposisi bisa dipandang sebagai suatau keharusan atau sebagai pilihan. Transposisi adalah suatu keharusan apabila tanpa strategi ini makna BSu tidak tersampaikan. Transposisi menjadi pilihan apabila transposisi dilakukan karena alasan gaya bahasa saja. Artinya, tanpa transposisi pun makna BSu sudah bisa diterima oleh pembaca teks BSa. Yang paling sering transposisi dilakukan karena alasan kedua ini.

Dengan strategi ini penerjemah mengubah struktur asli BSu di dalam kalimat BSa untuk mencapai efek yang padan. Pengubahan ini dilakukan jika terdapat perbedaan antara struktur BSu dan BSa yang wajar. Pengubahan ini bisa pengubahan bentuk jamak ke bentuk tunggal, posisi kata sifat, sampai pengubahan struktur kalimat secara keseluruhan (Newmark, 1988: 85; Rachmadie dkk., 1988: 1.36). Pemisahan satu kalimat BSu menjadi dua kalimat BSa atau lebih, atau penggabungan dua kalimat BSu atau lebih menjadi satu kalimat BSa juga termasuk di dalam strategi ini.

Pengubahan letak kata sifat di dalam frasa nomina dan pengubahan dari bentuk kata jamak menjadi tunggal atau sebaliknya merupakan keharusan bagi penerjemah. Sebagai contoh adalah sebagai berikut.

BSu: Musical instruments can be divided into two basic groups. BSa: Alat musik bisa dibagi menjadi dua kelompok dasar.

Di dalam contoh di atas, letak kata sifat di dalam dua frasa nomina "musical instruments" dan "two basic groups" diubah letaknya. Di dalam bahasa Inggris, kata sifat yang berfungsi sebagai unsur "menerangkan" harus berada di depan yang "diterangkan". Untuk banyak hal, bahasa Indonesia mempunyai hukum D-M (Diterangkan - Menerangkan). Jadi letak kata sifat tersebut harus diubah. Pengubahan itu bisa digambarkan sebagi berikut.

musical instruments

= alat musik

two basic groups = dua kelompok dasar

Selain pengubahan letak kata sifat di atas, di dalam terjemahan di atas juga ada pengubahan dari bentuk kata jamak menjadi tunggal. "Instruments" (jamak) diterjemahkan menjadi "alat" saja (tunggal). Demikian juga kata "groups" menjadi "kelompok" saja.

Pada contoh-contoh berikut ini transposisi dilakukan karena struktur kalimat BSu tidak ada di dalam BSa. Transposisi model ini berada pada tataran kalimat, bukan pada tataran frasa seperti sebelumnya

BSu: I find it more difficult to translate a poem than an article. BSa: Bagi saya menerjemahkan puisi lebih sulit daripada BSu: I find it more difficult to translate a poem than an article. BSa: Bagi saya menerjemahkan puisi lebih sulit daripada

BSu: It is a great mistake to keep silent about the matter. BSa: Berdiam diri tentang masalah itu merupakan kesalahan besar.

d. Modulasi

Ada contoh transposisi yang khas, yang juga dikenal sebagai modulasi. Modulasi adalah strategi untuk menerjemahkan frasa, klausa, atau kalimat. Di sini penerjemah memandang pesan dalam kalimat BSu dari sudut yang berbeda atau cara berpikir yang berbeda (Newmark, 1988: 88). Strategi ini digunakan jika penerjemahan kata-kata dengan makna literal tidak menghasilkan terjemahan yang wajar atau luwes. Perhatikan contoh berikut:

BSu: I broke my leg. BSa: Kakiku patah.

Pada contoh di atas, penerjemah memandang persoalannya dari objeknya, yaitu "kaki", bukan dari segi pelaku "Saya". Cara pandang ini merupakan suatu keharusan karena struktur bahasa Indonesia memang menghendaki begitu.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

Improving the VIII-B Students' listening comprehension ability through note taking and partial dictation techniques at SMPN 3 Jember in the 2006/2007 Academic Year -

0 63 87

The Correlation between students vocabulary master and reading comprehension

16 145 49

An analysis of moral values through the rewards and punishments on the script of The chronicles of Narnia : The Lion, the witch, and the wardrobe

1 59 47

Improping student's reading comprehension of descriptive text through textual teaching and learning (CTL)

8 140 133

The correlation between listening skill and pronunciation accuracy : a case study in the firt year of smk vocation higt school pupita bangsa ciputat school year 2005-2006

9 128 37

Transmission of Greek and Arabic Veteri

0 1 22