Pengaruh Stres Kerja Terhadap Turnover Intention

80 c. Adjusted R Square sebesar 0,127 atau 12,7, faktor Turnover Intention dapat dijelaskan oleh Stress Kerja dan Lingkungan Kerja. Sedangkan sisanya sebesar 87,3 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. d. Standar Error of Estimated mengukur variasi dari nilai yanga diprediksi. Standar Error of Estimated biasa disebut standar deviasi. Dari Tabel 4.13 Standart Error of Estimated adalah 2.89943, semakin kecil standar deviasi maka model penelitian semakin baik.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Turnover Intention

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Stres Kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap turnover intention karyawan. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai positif 0,544 dan nilai � ℎ� �� 2,256 yang lebih besar dari nilai � �� 1,679 dengan tingkat signifikansi 0,029. Artinya jika stress kerja meningkat sebesar satu-satuan, maka turnover intention karyawan juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,544. Karyawan PT. Daihatsu mengalami tingkat stress kerja yang tinggi, hal ini dapat dilihat dari frekuensi jawaban responden tentang variabel stress kerja untuk keseluruhan itembutir pernyataan secara umum didominasi oleh jawaban setuju S. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel stress kerja secara umum mendorong karyawan untuk terus memberikan hasil kerja yang optimal dalam pencapaian target penjualan, namun disisi lain stress kerja tersebut juga berdampak pada kondisi psikologis dan hubungan antara karyawan menjadi Universitas Sumatera Utara 81 terganggu. Secara umum stress kerja yang terjadi pada PT. Daihatsu masih dapat dikelola oleh sebagian karyawan sehingga dengan stress kerja yang terjadi, karyawan terdorong untuk terus berusaha menyelesaikan setiap pekerjaan sesuai target yang ditentukan oleh perusahaan. Namun ada juga sebagian responden yang kurang mampu mengelola stress kerja. Menurut Robbins 2002:318 stress dapat diartikan sebagai suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses pikiran dan kondisi fisik seseorang. Stress yang tidak bisa diatasi dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan membuat karyawan kehilangan semangat dalam bekerja sehingga timbul keinginan untuk meninggalkan organisasi. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Paramita Widya 2013 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Turnover Intention Pada Karyawan PT. Unitex Di Bogor”. Penelitian ini dilakukan pada 98 karyawan PT. Unitex di Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Kepuasan kerja dan Stress Kerja terhadap Turnover Intention karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Turnover Intention karyawan, sedangkan Stres Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Turnover Intention karyawan pada PT. Unitex di Bogor.

4.3.2 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention