Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Linear Berganda

45 Dari Tabel 3.3 terlihat bahwa seluruh nilai Corrected Item –Total Correlation diatas nilai R –Tabel sebesar 0.361 dan seluruh nilai Cronbach Alpha if Item Deleted 0.80. Berdasarkan data diatas maka seluruh kuesioner dinyatakan valid dan reliable. 3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan, mengolah, mengklasifikasikan, dan menginterprestasikan data penelitian sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang jelas mengenai objek yang diteliti. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang diisi oleh sejumlah responden penelitian.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak digunakan dalam penelitian. Syarat asu msi klasik yang harus dipenuhi model regresi linier berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, grafik dan Kolmogorv- Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.sig 2-tailed diatas signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal, Universitas Sumatera Utara 46 Situmorang dan Lufti, 2012:100. b. Uji Heterokedastitas Tujuan uji heterokedastitas adalah untuk melihat seberapa besar variabel indepanden terhadap variabel dependen. Heterokedastitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan mengambil keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heterokedastitas. Jika profitabilitas signifikannya ditas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastitas. c. Uji Multikolenearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor VIF. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5. Apabila tolerance value 0,1 atau VIF 5 maka terjadi multikolinieritas. Tetapi jika tolerance value 0,1 atau VIF 5 maka tidak terjadi multikolinearitas, Situmorang dan Lufti, 2012:133.

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis statistik dengan regresi berganda digunakan untuk memprediksi seberapa jauh pengaruh satu atau beberapa variabel bebas independen terhadap variabel terikat dependen. Regresi linear berganda yaitu untuk memprediksi nilai dari variabel terikat yaitu stress kerja dan lingkungan kerja dan lingkungan Kerja sehingga dapat diketahui pengaruh positif atau negatif terhadap turnover Universitas Sumatera Utara 47 intention. Metode regresi berganda dirumuskan sebagai berikut: Y = a + � � + � � + e Dimana : Y = Turnover Intention a = Konstanta b1 – b2 = Koefisien Regresi X1 = Stres Kerja X2 = Lingkungan Kerja e = Standart Error Agar hasil penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari standar korelasi maka dilakukan pengujian hipotesis. Adapun uji hipotesis yang digunakan adalah: 1. Uji Signifikan Serentak Uji-F Untuk melihat pengaruh variabel Stres Kerja � dan Lingkungan Kerja � terhadap turnover Intention Y digunakan uji-F. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut: � : b1 = b2 = 0, artinya secara bersama - sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu berupa stress kerja � dan lingkungan kerja � terhadap turnover intention karyawan sebagai variabel terikat Y. � � : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara bersama - sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu berupa stress kerja � dan dan lingkungan kerja � terhadap turnover intention karyawan sebagai variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: Universitas Sumatera Utara 48 H0 diterima jika Fhitung Ftabel pada � = 5 H � diterima jika Fhitung Ftabel pada � = 5 2. Uji Parsial Uji t Uji t digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang akan diajukan diterima atau ditolak secara parsial dengan menggunakan statistik. Kriteria keputusan adalah sebagai berikut : Jika t hitung t tabel, maka � diterima atau � ditolak, Jika t hitung t tabel, maka � ditolak atau � diterima. Jika tingkat signifikasinya dibawah 0,05 maka � ditolak dan � diterima. 3. Koefisien Determinasi � Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi R² ini berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R² ≤ 1. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X dan X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X dan X terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara 49 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan