Analisis Regresi Linear Berganda Pengujian Hipotesis .1 Uji Signifikan Simultan Uji F

74

4.2.2.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas pada penelitian ini digunakan untuk melihat ada tidaknya gejala multikolinieritas antar variabel independen. Pada Tabel 4.9 dapat dilihat hasil uji multikolonieritas dengan melihat nilai Tolerance dan nilai VIF. Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolonearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 42.902 13.479 3.183 .003 Streskerja .544 .241 .308 2.256 .029 .994 1.006 Lingkungan kerja -.466 .222 -.287 -2.101 .041 .994 1.006 a. Dependent Variable: Turnover_Intention Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa: 1. Nilai VIF dari stress kerja dan lingkungan kerja adalah lebih kecil atau dibawah 5 VIF 5, ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi. 2. Nilai Tolerance stress kerja dan lingkungan kerja adalah lebih besar dari 0,1 Tolerance 0,1, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh variabel Stres Kerja � dan variabel Lingkungan Kerja � terhadap Turnover Intention Y pada PT. Capella Medan Daihatsu. Berikut dapat dilihat pada Tabel 4.10 hasil perhitungan Regresi Linear Berganda: Universitas Sumatera Utara 75 Tabel 4.10 Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 42.902 13.479 3.183 .003 Stres_kerja .544 .241 .308 2.256 .029 Lingkungan_kerja -.466 .222 -.287 -2.101 .041 a. Dependent Variable: Turnover_Intention Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 92015 Hasil Analisi Regresi Linear Berganda pada Tabel 4.10 diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = a + � � + � � + e Y = 42.902 + 0.5440 � + -0.466 � + e Dimana: Y = Turnover Intention � = Stres Kerja � = Lingkungan Kerja e = Standart error Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa: 1. Konstanta a = 42,902 menunjukkan nilai konstanta, jika nilai variabel bebas Stress Kerja dan Lingkungan Kerja = 0 maka Turnover Intention Y tetap ada sebesar 42,902. 2. Koefisien regresi variabel Stress Kerja � sebesar 0,544 menunjukkan bahwa variabel stress kerja memiliki hubungan yang positif terhadap Turnover Universitas Sumatera Utara 76 Intention Y. Dengan kata lain, jika variabel Stress Kerja ditingkatkan maka Turnover Intention karyawan akan meningkat sebesar 0,544. 3. Koefisien regresi variabel Lingkungan Kerja � sebesar -0,466 menunjukkan bahwa variabel Lingkungan Kerja memiliki hubungan yang negatif terhadap Turnover Intention Y. Dengan kata lain, jika variabel lingkungan kerja meningkat maka Turnover Intention karyawan akan menurun sebesar 0,466. 4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji Signifikan Simultan Uji F Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat, dengan kriteria pengujian sebagai berikut: � : b1 = b2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas � , � yaitu Stres Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Turnover Intention Y sebagai variabel terikat. H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara bersama–sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas � , � yaitu Stres Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Turnover Intention Y sebagai variabel terkat. Kriteria pengambilan keputusan: � diterima jika � ℎ� �� ≤ � �� pada α = 5 � ditolak jika � ℎ� �� ≥ � �� pada α = 5 Hasil Uji F dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut: Universitas Sumatera Utara 77 Tabel 4.11 Hasil Uji Simultan Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 74.366 2 37.183 4.423 .018 a Residual 378.301 45 8.407 Total 452.667 47 a. Predictors: Constant, Lingkungan_kerja, Stres_kerja b. Dependent Variable: Turnover_Intention Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015 Berdasarka Tabel 4.11 diatas diketahui bahwa nilai � ℎ� �� adalah sebesar 4,423 dan nilai � �� pada alpha 5 adalah 3,20 maka nilai � ℎ� �� 4,423 � �� 3,20 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000 0,05. Dengan demikian secara bersama-sama atau simultan variabel stress kerja � dan variabel lingkungan kerja � berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Turnover Intention Y.

4.2.4.2 Uji Signifikan Parsial Uji t

Hasil uji parsial uji t menunjukkan seberapa besar hubungan dan pengaruh masing-masing variabel stress kerja � dan variabel lingkungan kerja � secara parsial terhadap variabel Turnover Intention Y. Hasil uji signifikansi parsial uji t dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 42.902 13.479 3.183 .003 Stres_kerja .544 .241 .308 2.256 .029 Lingkungan_kerja -.466 .222 -.287 -2.101 .041 a. Dependent Variable: Turnover_Intention Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015 Universitas Sumatera Utara 78 Berdasarkan Tabel 4.12 Hasil Uji Parsial Uji t diatas, diketahui bahwa: 1. Variabel stress kerja � berpengaruh positif dan signifikan terhadap Turnover Intention Y. Hal ini dapat dilihat dari nilai � ℎ� �� 2,256 � �� 1,679 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,029 0,05. Artinya jika stres kerja meningkat maka Turnover Intention karyawan akan meningkat secara signifikan. 2. Variabel lingkungan kerja � berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Turnover Intention Y. Hal ini dapat dilihat dari � ℎ� �� -2,101 � �� 1,679 dengan tingkat signifikasi 0,041 0,05. Artinya jika lingkungan kerja menurun maka Turnover Intention karyawan akan meningkat secara signifikan.

4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R² semakin mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.\ Universitas Sumatera Utara 79 Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi � Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .405 a .164 .127 2.89943 a. Predictors: Constant, Lingkungan_kerja, Stres_kerja b. Dependent Variable: Turnover_Intention Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan hasil pengujian indentifikasi determinasi pada Tabel 4.17 menunjukkan bahwa : a. R = 0,405 berarti hubungan antara Stress Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Turnover Intention sebesar 40,5. Artinya memiliki hubungan yang cukup erat. Semakin besar R semakin erat hubungannya. Untuk memastikan tipe hubungan dapat melihat Tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14 Hubungan antara variabel Nilai Interpretasi 0,0 – 0,19 Sangat tidak erat 0,2 – 0,39 Tidak erat 0,4 – 0,59 Cukup erat 0,6 – 0,79 Erat 0,8 – 0,99 Sangat erat Sumber : Situmorang dan Lufti 2014 : 170 b. R Square sebesar 0,164 atau 16.4, faktor Turnover Intention dapat dijelaskan oleh Stress Kerja dan Lingkungan Kerja. Sedangkan sisanya sebesar 83,6 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 80 c. Adjusted R Square sebesar 0,127 atau 12,7, faktor Turnover Intention dapat dijelaskan oleh Stress Kerja dan Lingkungan Kerja. Sedangkan sisanya sebesar 87,3 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. d. Standar Error of Estimated mengukur variasi dari nilai yanga diprediksi. Standar Error of Estimated biasa disebut standar deviasi. Dari Tabel 4.13 Standart Error of Estimated adalah 2.89943, semakin kecil standar deviasi maka model penelitian semakin baik.

4.3 Pembahasan