Kerangka Konseptual Pengaruh Stres Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan Pada PT. Daihatsu

34

2.5 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan penjelasan tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan Sugiyono, 2008:89. Seorang peneliti harus terlebih dahulu menetapkan variabel - variabel penelitian sebelum memulai pengumpulan data. Hal ini tertuang dalam kerangka konsep dengan menetapkan variabel, sehingga akan memudahkan sipeneliti untuk melaksanakan penelitiannya. Menurut Siregar 2006:214 Turnover Intention adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela menurut pilihannya sendiri. Turnover intention dipengaruhi oleh stres kerja dan lingkungan kerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk pindah kerja, yaitu karateristik individual dan faktor lingkungan kerja. Faktor individual meliputi umur, pendidikan, serta status perkawinan sedangkan faktor lingkungan kerja terbagi dua yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja fisik meliputi keadaan suhu, cuaca, kontruksi, bangunan, serta lokasi pekerjaan sedangkan lingkungan kerja non fisik meliputi sosial budaya di lingkungan kerjanya, besar atau kecilnya beban kerja, kompensasi yang diterima, hubungan kerja se-profesi, serta kualitas kehidupan kerjanya. Menurut Rivai 2009:310, stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal mengenai seseorang, misalnya objek-objek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara objektif adalah berbahaya. Stres juga bisa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang. Stres tidak hanya dilihat dari suatu kondisi karyawan didalam Universitas Sumatera Utara 35 menghadapi lingkungan kerja namun stres kerja dapat merupakan suatu perasaan. Terdapat dua faktor penyebab stres atau sumber munculnya stres kerja yaitu faktor lingkungan kerja dan faktor personal. Faktor lingkungan kerja dapat berupa kondisi fisik, manajemen kantor maupun hubungan sosial di lingkungan pekerjaan. Sedangkan faktor personal bisa berupa tipe kepribadian, peristiwapengalaman pribadi maupun kondisi sosial ekonomi keluarga dimana pribadi berada dan mengembangkan diri. Menurut Nitisemito 2000:183, lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Lingkungan kerja merupakan tempat dimana karyawan melakukan aktifitas. Lingkungan kerja yang kondusif akan memberikan rasa aman dan nyaman yang memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja secara optimal, jika karyawan menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka karyawan tersebut akan betah di tempat kerjanya, melakukan aktifitas sehingga waktu kerja dapat di pergunakan secara efektif. Produktifitas akan semakin tinggi dan otomatis prestasi kerja karyawan juga akan semakin tinggi. Yang menjadi indikator - indikator lingkungan kerja yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non-fisik. Lingkungan fisik mencakup: penerangancahaya, sirkulasi udara, suara bising, bau ruangan, ruang gerak yang diperlukan. Sedangkan lingkungan non-fisik mencakup keamanan kerja dan hubungan karyawan. Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa stress kerja dan lingkungan kerja mempengaruhi turnover intention karyawan. Maka terbentuklah Universitas Sumatera Utara 36 kerangka konseptual sebagai berikut: Sumber: Nitisemito 2000:183, Handoyo 2004:54, dan Siregar 2006:214 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.6 Hipotesis