Pengertian Kanker Paru Faktor Risiko

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kanker Paru

Keganasan di rongga toraks mencakup kanker paru, tumor mediastinum, metastasis tumor di paru dan mesotelioma ganas kegasanan di pleura. Kasus keganasan rongga toraks terbanyak adalah kanker paru. Di dunia, kanker paru merupakan penyebab kematian yang paling utama di antara kematian akibat penyakit keganasan. Laki-laki adalah kelompok kasus terbanyak meskipun angka kejadian pada perempuan cenderung meningkat, hal itu berkaitan dengan gaya hidup atau kebiasaan merokok. 1,11 Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri primer dan metastasis tumor di paru sekunder. Metastasis tumor di paru adalah tumor yang tumbuh sebagai akibat metastasis dari tumor primer organ lain. Definisi khusus untuk kanker paru primer yakni tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus. Meskipun jarang, dapat ditemukan kanker paru primer yang bukan berasal dari epitel bronkus misalnya bronchial gland tumors. Tumor paru jinak yang sering adalah hamartoma. 1,11

2.2. Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya kanker paru adalah sebagai berikut: 1,11,12,13 • Laki-laki, usia lebih dari 40 tahun dan perokok Universitas Sumatera Utara • Tinggalbekerja di lingkungan yang mengandung zat karsinogen atau polusi paparan industrilingkungan kerja tertentu • Perempuan perokok pasif • Riwayat pernah mendapat kanker organ lain atau anggota keluarga dekat yang penderita kanker paru • Tuberkulosis paru, walaupun angka kejadiannya sangat kecil Orang-orang yang termasuk dalam kelompok atau terpapar pada faktor risiko di atas dan mempunyai tanda dan gejala respirasi yaitu batuk, sesak napas, nyeri dada disebut golongan resiko tinggi GRT maka sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan untuk deteksi dini kanker paru. 1,11,13 Perhatian khusus harus diberikan kepada pasien yang masuk dalam kelompok risiko dengan diagnosis tuberkulosis paru dan mendapat pengobatan obat anti tuberkulosis OAT. Mereka harus dievaluasi ketat. Jika dalam evaluasi 1 bulan pertama menunjukkan perburukan sebaiknya dipikirkan ke arah kemungkinan kanker paru khususnya yang disertai keluhan nyeri yang persisten di bahulengandada dengan ”infiltrat” di puncak paru. Bila nyeri tidak hilang dalam 1-2 minggu pengobatan kanker paru segera dievaluasi secara amat terarah. 1,12

2.3. Tanda dan Gejala