Loan to Deposit Ratio LDR Risiko Sistematis

46 saham serta digunakan untuk menunjukkan apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna dan berhasil guna Mawardi, 2005. Dengan demikian efisiensi operasi suatu bank yang diproksikan dengan rasio BOPO akan mempengaruhi kinerja bank tersebut. BOPO = Total beban operasional Total pendapatan operasional x 100

3.4.2.5. Loan to Deposit Ratio LDR

Loan to Deposit Ratio LDR merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi. Sehingga semakin tinggi LDR maka laba bank semakin meningkat dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif, dengan meningkatnya laba bank, maka kinerja bank juga meningkat. Dengan demikian besar-kecilnya rasio LDR suatu bank akan mempengaruhi kinerja bank tersebut. ��� = Kredit Dana Pihak ketiga x 100

3.4.2.6. Risiko Sistematis

Risiko sistematis dihitung dengan beta. Beta saham dihitung dengan melakukan regresi antara return bulanan saham perusahaan dengan return pasar tiap bulan. Persamaan regresi beta saham adalah sebagai berikut : β = [n ∑Rmt. Rit] − ∑ Rmt. ∑ Rit n ∑ Rmt 2 − ∑ Rmt 2 47 Dimana: β = Beta n = Periode Rmt = Return pasar pada periode ke-t Rit = Return saham pada periode ke-t Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Pengukuran Skala 1 Harga Saham Y Harga dari suatu saham yang ditentukan pada saat saham sedang berlangsung dengan berdasarkan permintaan dan penawaran pada saham yang dimaksud. Ʃ Rata − rata Harga Saham Bulanan 12 Rasio 2 Capital Adequacy Rato X 1 rasio yang memperlihat kan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank. Modal bank Aktiva tertimbang menurut risiko x 100 Rasio 48 Lanjutan Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Pengukuran Skala 3 Non Performing Loan X 2 tingkat pengembalia n kredit yang diberikan deposan kepada bank dengan kata lain NPL merupakan tingkat kredit macet pada bank tersebut. ��� = Total krdit bermasalah Total kredit x 100 Rasio 4 Net Interest Margin X 3 resiko pasar yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar, dimana hal tersebut dapat merugikan bank. Pendapatan bunga bersih Rata − rata aktiva produktif x 100 Rasio 5 Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional X 4 perbandingan antara total biaya operasi dengan total pendapatan operasi. Total beban operasional Total pendapatan operasional x 100 Rasio 6 Loan to Deposit Ratio X 5 rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi. Kredit Dana Pihak ketiga x 100 Rasio 49 Lanjutan Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Pengukuran Skala 7 Risiko Sistematis X 6 risiko yang ditimbulkan dari faktor- faktor fundamental makroekonomi; inflasi, tingkat bunga, kurs, dan pertumbuhan ekonomi. [n ∑Rmt. Rit] − ∑ Rmt. ∑ Rit n ∑ Rmt 2 − ∑ Rmt 2 Rasio

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan akan menghasilkan data kuantitatif Sugiyono, 2006: 84. Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala rasio, dimana skala rasio merupakan skala pengukuran yang dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 nol yang mutlak.

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulan Sugiyono, 2006: 72. Populasi dalam penelitian ini adalah bank-bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 yang terdiri dari 39 bank. 50 Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan sampel yang digunakan dengan pertimbangan kriteria tertentu. Ada beberapa pertimbangan yang digunakan peneliti dalam menentukan kriteria sampel penelitian yaitu: 1. Bank-bank umum tersebut telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian dari tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013 serta tidak sedang berada dalam proses delisting pada periode tersebut. 2. Bank-bank umum tersebut telah menerbitkan laporan keuangan tahunan yang lengkap dan dipublikasikan selama empat tahun berturut-turut dari tahun 2010, 2011, 2011, dan 2013. Tabel 3.2 Jumlah Sampel pada Bank-bank Umum yang Terdaftar di BEI No Karakteristik Sampel Jumlah 1 Bank-bank umum tersebut telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian dari tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013 dan tidak sedang berada dalam proses delisting pada periode tersebut. 39 2 Bank-bank umum tersebut tidak menerbitkan laporan keuangan tahunan yang lengkap dan tidak dipublikasikan selama empat tahun berturut-turut dari tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013. 13 Jumlah Sampel 26 Sumber: www.idx.co.id, tahun 2014 data diolah Berdasarkan kriteria tersebut, maka bank yang memenuhi persyaratan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah 26 bank umum. Angka tahun pengamatan dalam penelitian ini adalah 4 tahun berturut-turut dari tahun 2010 51 sampai dengan tahun 2013. Sehingga jumlah sampel observasi adalah 104 sampel observasi yang diperoleh dari 4 tahun observasi dikali 26 sampel bank umum yang terdaftar di BEI. Tabel 3.3 Sampel Penelitian Bank-bank Umumyang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia No Nama Bank Tanggal Listing 1 PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk 26 November 1996 2 PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 10 November 2003 3 PT. Bank Mandiri Persero Tbk 14 Juli 2003 4 PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk 17 Desember 2009 5 PT. Bank Bukopin Tbk 10 Juli 2006 6 PT. Bank Central Asia Tbk 31 Mei 2000 7 PT. Bank Mega Tbk 17 April 2000 8 PT. Bank Permata Tbk 15 Januari 1990 9 PT. Bank Capital Indonesia Tbk 08 Oktober 2007 10 PT. Bank Internasional Indonesia Tbk 21 November 1989 11 PT. Bank Kesawan Tbk 21 November 2002 12 PT. Bank Panin Indonesia Tbk 29 Desember 1982 13 PT. Bank Mutiara Tbk 25 Juni 1997 14 PT. Bank ICB Bumi Putera Tbk 15 Juli 2002 15 PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk 12 Maret 2008 16 PT. Bank Victoria Internasional Tbk 30 Juni 1999 17 PT. Bank Windu Kentjana International Tbk 03 Juli 2007 18 PT. Bank Pundi Indonesia Tbk 13 Juli 2001 19 PT. Bank Mayapada International Tbk 29 Agustus 1997 20 PT. Bank Bumi Arta Tbk 31 Desember 1991 21 PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk 10 Januari 2001 22 PT. Bank Swadesi Tbk 01 Mei 2002 23 PT. Bank Jabar Banten Tbk 08 Juli 2010 24 PT. Bank CIMB Niaga Tbk 29 November 1989 25 PT. Bank Ekonomi Raharja Tbk 08 Januari 2008 26 PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 15 Desember 2006 52

3.7. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah berupa data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dan tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut, seperti laporan keuangan tahunan. Sumber data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan melalui website yaitu: www.idx.co.id. Sifat data ini adalah data deret waktu time series yaitu data yang merupakan hasil pengamatan dalam suatu rentang waktu tertentu.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data sekunder, metode yang digunakan peneliti adalah studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data sekunder berupa catatan- catatan laporan keuangan, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Data penelitian ini diperoleh dari media internet dengan cara mengunduh laporan keuangan bank-bank yang terdaftar di BEI melalui website www.idx.co.id .

3.9. Teknik Analisis Data

Analisis data mempunyai tujuan untuk menyampaikan dan membatasi penemuan-penemuan hingga menjadi data yang teratur serta tersusun dan lebih berarti. Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode standar yang dibantu dengan program Statistical Package for Social Sciences SPSS. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang 53 variabel dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Regresi linier berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang berkorelasi dengan variabel yang diuji. Teknik analisis ini sangat dibutuhkan dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah.Hubungan fungsi antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen dapat dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, dimana Harga Saham sebagai variabel dependen sedangkan Kinerja Keuangan yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, Biaya Operasioan Terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Risiko Sistematis sebagai variabel independen. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Risiko Sistematis terhadap Harga Saham pada Bank Umum yang terdaftar di BEI. Adapun persamaan regresi yang digunakan yaitu: Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + e Keterangan: Y = Harga Saham α = Konstanta b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 , b 6 = Koefisien regresi variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6 X 1 = Capital Adequacy Ratio CAR X 2 = Non Performing Loan NPL X 3 = Net Interest MarginNIM X 4 = Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO X 5 = Loan to Deposit RatioLDR X 6 = Risiko Sistematis Beta e = Terms of error 54 Sebelum analisa regresi linier dilakukan, maka harus diuji dulu dengan uji asumsi klasik untuk memastikan apakah model regresi digunakan tidak terdapat masalah normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokolerasi. Jika terpenuhi maka model analisis layak untuk digunakan.

3.9.1. Pengujian Hipotesis