32
β = [n
∑Rmt. Rit] − ∑ Rmt. ∑ Rit n
∑ Rmt
2
− ∑ Rmt
2
Dimana: β
= Beta
n = Periode
R
mt
= Return pasar pada periode ke-t
R
it
= Return saham pada periode ke-t
2.3. Teori tentang Harga Saham
2.3.1. Pengertian Harga Saham
Menurut Situmorang 2010: 176, Saham adalah surat berharga yang menunjukkan adanya kepemilikan seseorang atau badan hukum terhadap
perusahaan penerbitan saham. Harga saham merupakan refleksi dari keputusan- keputusan investasi, pendanaan termasuk kebijakan dividen dan pengelolaan
aset.
2.3.2. Penilaian Harga Saham
Menurut Situmorang 2010: 183, analisis investasi saham merupakan hal yang mendasar untuk diketahui para pemodal, mengingat tanpa analisis
yang baik dan rasional para pemodal akan mengalami kerugian. Dalam proses penilaian saham perlu dibedakan antara nilai
value dan harga price. Nilai di sini adalah nilai intrinsik
intrinsic value, sedangkan harga diartikan sebagai harga pasar
market value. Nilai intrinsik merupakan nilai nyata
true value suatu saham yang ditentukan oleh beberapa faktor fundamental perusahaan. Pengertian nilai intrinsik adalah nilai yang
tercermin pada fakta justified by the fact seperti aktiva, pendapatan,
dividen, dan prospek perusahaan .
33
Menurut Situmorang 2010: 190, ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menilai harga suatu saham, tetapi dua pendekatan
yang dikenal, yaitu pendekatan tradisional dan pendekatan portofolio modern. 1.
Pendekatan Tradisional Untuk menganalisis surat berharga saham dengan pendekatan tradisional dapat
digunakan dua analisis, yaitu: a.
Analisis Teknikal technical analysis Analisis teknikal merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data
catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses penawaran s uat u s aham t ert ent u m aupun pas ar s ecara kes el uruhan.
Pendekatan analisis ini menggunakan data pasar yang dipublikasikan, seperti harga saham, volume perdagangan indeks harga saham
gabungan dan individu, serta faktor–faktor lain yang bersifat teknis. Oleh sebab itu pendekatan ini disebut juga pendekatan analisis
pasar market analisys atau analisis internal internal analisys.
b. Analisis Fundamental fundamental analysis
Pendekatan ini didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik. Nilai intrinsik inilah yang diestimasi oleh para
investor atau analis. Nilai intrinsik merupakan suatu fungsi dari variabel – variabel perus ahaan yan g di kom binas ikan untuk
m enghas i l kan suat u ret urn keuntungan yang diharapkan dan suatu risiko yang melekat pada saham tersebut. Hasil estimasi nilai
intrinsik kemudian dibandingkan dengan harga pasar yang sekarang
34
current market price. Harga pasar suatu saham merupakan refleksi dari rata – rata nilai intrinsiknya. Ada dua pendekatan ya ng
um umn ya di gunakan dal am m el akukan peni l ai an s aham, yai t u pendekatan laba
price earning ratio dan pendekatan nilai sekarang
present value approach. Menurut Baridwan dan Legowo 2002 salah satu alat dalam analisis fundamental adalah analisa
laporan keuangan. 2.
Pendekatan Portofolio Modern Portofolio diartikan sebagai serangkaian kombinasi beberapa
aktiva yang diinvestasikan dan dipegang oleh investor, baik perorangan maupun lembaga. Tujuan dari pembentukan suatu portofolio
saham adalah bagaimana dengan risiko yang minimal mendapatkan keuntungan tertentu, atau dengan risiko tertentu untuk memperoleh
keuntungan investasi yang maksimal. Pendekatan portofolio menekankan pada aspek psikologi bursa dengan asumsi hipotesis mengenai bursa, yaitu
hipotesis pasar efisien. Pasar efisien diartikan bahwa harga-harga saham akan merefleksikan secara menyeluruh semua informasi yang ada di
bursa.
2.4. Penelitian Terdahulu