Kerangka Konseptual Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

38 Lanjutan Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Analisis Data Hasil Penelitian 3. Rata-rata return periode sebelum dan saat krisis global adalah sama, dimana hasil ini membuktika n bahwa return saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia tidak terkena dampak krisis keuangan global secara signifikan.

2.5. Kerangka Konseptual

Informasi mengenai laporan keuangan bank sebagai salah satu upaya untuk membantu para pelaku bisnis dalam menilai kondisi keuangan suatu bank. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh bank merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan bank, kinerja serta perubahan posisi keuangan bank yang sangat berguna untuk menilai kinerja keuangan suatu bank. 39 Laporan keuangan bank dapat dijadikan ukuran kinerja suatu bank dengan melakukan analisis laporan keuangan Kasmir, 2012: 67. Analisis kinerja keuangan bank dimulai dengan me- review data laporan keuangan, menghitung, membandingkan atau mengukur, menginterpretasikan dan memberi solusi. Perhitungan yang dilakukan untuk menganalisis kinerja keuangan bank dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik analisis, diantaranya adalah dengan menggunakan teknik analisis rasio. Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam suatu laporan keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi Kasmir, 2012:72. Analisis rasio keuangan merupakan teknik analisis yang sering dipakai, karena merupakan teknik yang paling cepat untuk mengetahui kinerja keuangan bank. Dalam penelitian ini, aspek Permodalan Capital diwakili oleh Capital Adequacy Ratio CAR dan sekaligus termasuk dalam rasio solvabilitas kecukupanmodal, aspek Kualitas Aset Assets Quality diwakili oleh Non Performing Loan NPL, aspek Rentabilitas Earning diwakili oleh Net Interest Margin NIM dan Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO dan sekaligus termasuk dalam rasio profitabilitas, sedangkanaspek Likuiditas Liquidity diwakili oleh Loan to Deposit Ratio LDR yang sekaligus termasuk dalam rasio likuiditas. Jika dihubungkan dengan harga saham, investor cenderung lebih menyukai CAR dan NIM yang tinggi tetapi sebaliknya menyukai NPL, BOPO dan LDR yang rendah. Hal ini disebabkan dengan CAR dan NIM 40 semakin tinggi serta NPL, BOPO dan LDR yang semakin rendah menunjukkan semakin baik kinerja suatu perusahaan Dendawijaya, 2009: 320. Perkembangan kinerja keuangan perusahaan akan dapat dilihat dari tahun ke tahun sehingga dengan melihat perkembangan tersebut perusahaan dapat membuat rencana-rencana untuk masa yang akan datang dan perkembangan yang tidak diinginkan haruslah segera diperbaiki dan diarahkan pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Menurut Samsul 2006 risiko dikelompokkan kedalam dua kelompok besar yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Risiko sistematis adalah risiko yang tidak dapat dihindari. Apabila risiko ini terjadi maka semua jenis saham akan terkena dampaknya. Sedangkan risiko tidak sistematis adalah risiko yang hanya berdampak pada suatu saham atau sektor tertentu sehingga bisa dihilangkan dengan melakukan diversifikasi. Menurut Keown 2008: 208 beta merupakan alat ukur untuk menilai risiko sistematis. Beta mengukur tingkat kepekaan masing-masing saham terhadap risiko pasar. Teori pasar modal menekankan hubungan antara risiko pasar dan tingkat pengembalian merupakan hubungan yang bersifat searah dan linier. Artinya semakin besar risiko yang harus ditanggung maka semakin besar pula return yang didapat atas investasi tersebut. Berdasarkan uraian yang dikemukakan sebelumnya, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini digambarkan pada Gambar 1.1 sebagai berikut: 41 Capital Adequacy Ratio CAR Non Performing Loan NPL Net Interest Margin NIM Biaya Operasional Terhadap Harga Saham Biaya Pendapatan BOPO Perbankan Loan to Deposit Ratio LDR Risiko Sistematis Beta Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.6. Hipotesis