Jenis Data Metode Pengumpulan Data Gambaran Umum Perusahaan

52

3.7. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah berupa data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dan tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut, seperti laporan keuangan tahunan. Sumber data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan melalui website yaitu: www.idx.co.id. Sifat data ini adalah data deret waktu time series yaitu data yang merupakan hasil pengamatan dalam suatu rentang waktu tertentu.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data sekunder, metode yang digunakan peneliti adalah studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data sekunder berupa catatan- catatan laporan keuangan, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Data penelitian ini diperoleh dari media internet dengan cara mengunduh laporan keuangan bank-bank yang terdaftar di BEI melalui website www.idx.co.id .

3.9. Teknik Analisis Data

Analisis data mempunyai tujuan untuk menyampaikan dan membatasi penemuan-penemuan hingga menjadi data yang teratur serta tersusun dan lebih berarti. Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode standar yang dibantu dengan program Statistical Package for Social Sciences SPSS. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang 53 variabel dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Regresi linier berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang berkorelasi dengan variabel yang diuji. Teknik analisis ini sangat dibutuhkan dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah.Hubungan fungsi antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen dapat dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, dimana Harga Saham sebagai variabel dependen sedangkan Kinerja Keuangan yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, Biaya Operasioan Terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Risiko Sistematis sebagai variabel independen. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Risiko Sistematis terhadap Harga Saham pada Bank Umum yang terdaftar di BEI. Adapun persamaan regresi yang digunakan yaitu: Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + e Keterangan: Y = Harga Saham α = Konstanta b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 , b 6 = Koefisien regresi variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6 X 1 = Capital Adequacy Ratio CAR X 2 = Non Performing Loan NPL X 3 = Net Interest MarginNIM X 4 = Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO X 5 = Loan to Deposit RatioLDR X 6 = Risiko Sistematis Beta e = Terms of error 54 Sebelum analisa regresi linier dilakukan, maka harus diuji dulu dengan uji asumsi klasik untuk memastikan apakah model regresi digunakan tidak terdapat masalah normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokolerasi. Jika terpenuhi maka model analisis layak untuk digunakan.

3.9.1. Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan pengujian asumsi klasik, langkah berikutnya yaitu melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan. Pada penelitian ini menggunakan analisis regresi melalui uji koefisien determinasi R 2 , uji F, dan uji-t. Tujuan digunakan analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, baik secara simultan maupun parsial, serta mengetahui besarnya dominasi variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.

3.9.1.1 Uji Koefisien Determinasi

� � Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama. Range nilai dari koefisien determinasi adalah 0 ≤ R 2 ≤ 1 Situmorang dan Lufti, 2012: 163. Semakin banyak variabel independen ditambahkan ke dalam model, maka R 2 akan meningkat walaupun variabel tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap model. Fungsi dari Adjusted R Square adalah mengurangi keraguan tersebut. Nilai Adjusted R Square menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi nilai Adjusted 55 R Square maka akan semakin baik bagi model regresi karena menandakan bahwa kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat juga semakin besar.

3.9.1.2 Uji F Secara Simultan

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen X berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen Y. Bentuk pengujian yaitu: 1. H : b 1 = b 2 =b 3 = b 4 =b 5 = b 6 = 0, artinya variabel Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Risiko Sistematis secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel Harga Saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. H 1 : minimal satu b i ≠ 0, artinya variabel Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Risiko Sistematis secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel Harga Saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifikan � = 5. Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis secara simultan pada uji-F ini adalah: 1. Jika Sig 0,05 dan F hitung F tabel maka H diterima atau H 1 ditolak. 2. Jika Sig 0,05 dan F hitung F tabel maka H ditolak atau H 1 diterima. 56

3.9.1.3 Uji-t Secara Parsial

Uji-t dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel independen X mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Y secara parsial. Pengujian ini dilakukan berdasarkan perbandingan nilai t hitung masing- masing koefisien regresi dengan t tabel nilai kritis sesuai dengan tingkat signifikansi yang digunakan. Bentuk pengujian yaitu: 1. H : b i = 0, artinya variabel Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Risiko Sistematis secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel Harga Saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. H 1 : b i ≠ 0, artinya Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Risiko Sistematis secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Harga Saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikan � = 5. Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis secara parsial pada uji-t ini adalah: 1. Jika Sig 0,05 dan t hitung t tabel maka H diterima atau H 1 ditolak. 2. Jika Sig 0,05 dan t hitung t tabel maka H ditolak atau H 1 diterima. 57

3.9.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang ditetapkan telah dapat dilakukan analisis dan melihat apakah model prediksi yang dirancang telah dapat dimasukkan ke dalam serangkaian data, sehingga perlu dilakukan pengujian data. Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari normalitas, multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. 3.9.2.1.Uji Normalitas Menurut Situmorang dan Lufti, 2012: 100 menyatakan bahwa uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola distribusi normal, yakni distribusi data tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Cara menguji normalitas data dapat dilihat dengan tiga pendekatan yaitu pendekatan histogram, grafik, dan Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas data dengan pendekatan histogram dapat dilihat dengan kurva normal yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri khusus, salah satunya adalah bahwa mean, mode, dan median pada tempat yang sama. Pada pendekatan histogram variabel berdistribusi normal jika dapat ditunjukkan oleh distribusi data yang tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Namun demikian, hanya dengan melihat histogram, hal ini dapat membingungkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan adalah pendekatan grafik dengan melihat normal probability plot 58 yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dari analisis normal probability plot sebagai berikut: 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh garis diagonal dan tidak mengkuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan pula melalui analisis statistik yang salah satunya dapat dilihat melalui Kolmogrorov-Smirnov test K- S. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z lebih kecil dari 1,97 berarti data normal Situmorang dan Lufti, 2012: 107. 3.9.2.2.Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Nilai cut off atau batasan yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance 0,10 atau nilai VIF 5. Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi ada atau tidak adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabeldan VIF dengan membandingkan Situmorang dan Lufti, 2012: 140: 1. VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas. 59 2. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas. 3. Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas. 4. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas. 3.9.2.3.Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya Situmorang dan Lufti ¸ 2012: 120. Metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi salah satunya adalah dengan menggunakan uji Durbin Watson, dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu: Tabel 3.4 Kriteria Pengambilan KeputusanDurbin Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negative Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada korelasi negative No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak du d 4 – du Sumber: Situmorang dan Lufti 2012: 126 3.9.2.4.Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas Situmorang dan Lufti, 2012: 108. 60 1. Pendekatan grafik Dengan dasar pengambilan keputusan yaitu jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dan jika tidak ada pola yang jelas, dimana titik-titik tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. 2. Pendekatan Statistik Yaitu dengan melakukan uji Glejser. Pengujian ini dilakukan dengan men- transform data Understandardized Residual ke dalam Absut Situmorang dan Lufti, 2012: 116. Dari hasil output akan diketahui berapa besar nilai signifikansinya. Apabila nilai Sig 5, disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

1. PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Bank Negara Indonesia Persero Tbk BBNI didirikan 05 Juli 1946 di Indonesia sebagai Bank Sentral. Pada tahun 1968, BNI ditetapkan menjadi “Bank Negara Indonesia 1946”, dan statusnya menjadi Bank Umum Milik Negara. Pada tanggal 28 Oktober 1996, BBNI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam- LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BBNI IPO Seri B kepada masyarakat sebanyak 1.085.032.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp850,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 25 November 1996. 2. PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk BBRI didirikan 16 Desember 1895. Pada tanggal 31 Oktober 2003, BBRI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BBRI IPO kepada masyarakat sebanyak 3.811.765.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp875,- per saham. Selanjutnya, opsi pemesanan lebih sejumlah 381.176.000 lembar saham dan opsi penjatahan lebih sejumlah 571.764.000 lembar saham masing-masing dengan harga Rp875,- setiap lembar saham telah dilaksanakan masing-masing pada tanggal 10 November 2003 dan 3 Desember 2003. Setelah IPO BRI dan opsi pemesanan lebih dan opsi penjatahan 62 lebih dilaksanakan oleh Penjamin Pelaksana Emisi, Negara Republik Indonesia memiliki 59,50 saham di BRI. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 10 November 2003. 3. PT Bank Mandiri Persero Tbk Bank Mandiri Persero Tbk BMRI didirikan 02 Oktober 1998 dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya Persero “BBD”, PT Bank Dagang Negara Persero “BDN”, PT Bank Ekspor Impor Indonesia Persero “Bank Exim” dan PT Bank Pembangunan Indonesia Persero “Bapindo”. Pemegang saham pengendali Bank Mandiri adalah Negara Republik Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar 60. Pada tanggal 23 Juni 2003, BMRI memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BMRI IPO kepada masyarakat sebanyak 4.000.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp675,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 14 Juli 2003. 4. PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk Bank Tabungan Negara Persero Tbk BBTN didirikan 09 Februari 1950 dengan nama “Bank Tabungan Pos”. Pada tanggal 08 Desember 2009, BBTN memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BBTN IPO Seri B kepada masyarakat sebanyak 2.360.057.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran 63 Rp800,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 17 Desember 2009. 5. PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk. BBKP didirikan di lndonesia pada tanggal 10 Juli 1970 dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia disingkat Bukopin dan mulai melakukan usaha komersial sebagai bank umum koperasi di Indonesia sejak tanggal 16 Maret 1971. Pada 02 Januari 1990 dalam Rapat Anggota Bank Umum Korporasi Indonesia memutuskan menganti nama Bank menjadi Bank Bukopin. Pada tanggal 30 Juni 2006, BBKP memperoleh pernyataan efektif BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BBKP IPO kepada masyarakat sejumlah 843.765.500 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dan harga penawaran sebesar Rp350,- per saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 10 Juli 2006. 6. PT Bank Central Asia Tbk Bank Central Asia Tbk BBCA didirikan di Indonesia tanggal 10 Agustus 1955 dengan nama “N.V. Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory” dan mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober 1956. Pada tanggal 11 Mei 2000, BBCA memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana BBCA IPO sebanyak 662.400.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp500,- dengan harga penawaran Rp1.400,- per saham, yang merupakan 22 dari modal saham yang ditempatkan dan disetor, sebagai bagian dari divestasi pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional 64 BPPN. Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 31 Mei 2000. 7. PT Bank Mega Tbk Bank Mega Tbk MEGA didirikan 15 April 1969 dengan nama PT Bank Karman dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1969. Pada tanggal 15 Maret 2000, MEGA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MEGA IPO kepada masyarakat sebanyak 112.500.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp1.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 17 April 2000. 8. PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk BNLI merupakan hasil merger 5 lima Bank yaitu PT. Bank Bali Tbk, PT. Bank Universal Tbk, PT. Bank Artamedia, PT. Bank Patriot dan PT. Bank Prima Ekspress pada tahun 2002, dan saat ini telah berkembang menjadi sebuah bank swasta utama yang menawarkan produk dan jasa inovatif serta komprehensif terutama disisi delivery channel-nya termasuk Internet Banking dan Mobile Banking. PermataBank memiliki aspirasi untuk menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia, dengan fokus di segmen Konsumer dan Komersial. 9. PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk BACA didirikan tanggal 20 April 1989 dengan nama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia dan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1989. Pada tanggal 20 September 2007, BACA 65 memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BACA IPO kepada masyarakat sebanyak 500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran perdana Rp150,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta sekarang Bursa Efek Indonesia tanggal 04 Oktober 2007.Pada tanggal 24 Juni 2009, BACA memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I ini dikeluarkan saham baru BACA sebanyak 3.021.764.416 saham dengan nilai nominal sebesar Rp100,- per saham dengan harga pelaksanaan Rp101,- per saham dan disertai 503.627.403 lembar Waran Seri I. 10. PT Bank Internasional Indonesia Tbk Bank Internasional Indonesia Tbk BNII didirikan 15 Mei 1959. Pada tanggal 31 Maret 1980 Bank BII melakukan penggabungan usaha merger dengan PT Bank Tabungan Untuk Umum 1859, Surabaya. Pemegang Pengendali utama Bank BII adalah Malayan Banking Berhad Maybank. Maybank mengendalikan Bank BII melalui Sorak Financial Holdings Pte. Ltd dan Maybank Offshore Corporate Service Labuan Sdn. Bhd. Pada tanggal 02 Oktober 1989, BNII memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BNII IPO kepada masyarakat sebanyak 12.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp11.000,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 21 Nopember 1989. 66 11. PT Bank Kesawan Tbk Bank QNB Indonesia Tbk dahulu Bank QNB Kesawan Tbk BKSW didirikan 01 April 1913 dengan nama N.V Chungwha Shangyeh Maatschappij The Chinese Trading Company Limited.Pada tanggal 31 Oktober 2002, BKSW memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BKSW IPO kepada masyarakat sebanyak 78.800.000 dengan nilai nominal Rp250,- per saham dengan harga penawaran Rp250,- per saham dan disertai 118.200.000 Waran seri I dan periode pelaksanaan mulai dari 21 Mei 2003 sampai dengan 18 Nopember 2005 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp250,- per saham. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 21 Nopember 2002. 12. PT Bank Panin Indonesia Bank Pan Indonesia Tbk PNBN Bank Panin didirikan tanggal 14 Agustus 1971 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada 18 Agustus 1971. Pada tanggal 28 Oktober 1982, PNBN memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PNBN IPO kepada masyarakat sebanyak 1.637.500 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp3.475,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 29 Desember 1982. 13. PT Bank Mutiara PT Bank Mutiara Tbk sebelumnya PT Bank Century Tbk BCIC merupakan hasil merger penggabungan antara PT Bank CIC International Tbk, PT Bank Danpac Tbk dan PT Bank Pikko Tbk dalam bulan Oktober 2004. Pada 67 tanggal 03 Juni 1997, BCIC memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BCIC IPO kepada masyarakat sebanyak 70.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp900,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 25 Juni 1997. 14. PT Bank ICB Bumi Putera Bank MNC Internasional Tbk MNC Bank sebelumnya bernama Bank ICB Bumiputera Tbk BABP didirikan di Indonesia dengan nama PT Bank Bumiputera Indonesia tanggal 31 Juli 1989 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 12 Januari 1990. Pada tanggal 27 Juni 2002, BABP memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana BAPB IPO kepada masyarakat sebanyak 500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dan harga penawaran Rp120,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta sekarang Bursa Efek Indonesia tanggal 15 Juli 2002. 15. PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN didirikan 16 Februari 1985. Pada tanggal 29 Februari 2008, BTPN memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BTPN IPO kepada masyarakat sebanyak 267.960.220 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp2.850,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 12 Maret 2008. 68 16. PT Bank Victoria Internasional Tbk Bank Victoria International Tbk BVIC didirikan 28 Oktober 1992 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 05 Oktober 1994. Pada tanggal 04 Juni 1999, BVIC memperoleh pernyataan efektif dari Menteri Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BVIC IPO kepada masyarakat sebanyak 250.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp100,- per saham dan disertai 80.000.000 Waran seri I. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 30 Juni 1999. 17. PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk Bank Windu Kentjana International Tbk dahulu PT Bank Multicor Tbk MCOR didirikan 02 April 1974 dengan nama PT Multinational Finance Corporation dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974. Pada tanggal 20 Juni 2007, MCOR memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MCOR IPO kepada masyarakat sebanyak 300.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 03 Juli 2007. 18. PT Bank Pundi Indonesia Tbk Bank Pundi Indonesia Tbk sebelumnya bernama PT Bank Eksekutif Internasional Tbk BEKS didirikan 11 September 1992 dan memulai aktivitas operasi di bidang Perbankan pada tanggal 9 Agustus 1993. Pada tanggal 22 Juni 2001, BEKS memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK atas nama Menteri 69 Keuangan Republik Indonesia untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BEKS IPO kepada masyarakat sebanyak 277.500.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp140,- per saham dan disertai 55.500.000 Waran seri I dan periode pelaksanaan mulai dari 13 Januari 2003 sampai dengan 12 Juli 2004 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp175,- per saham. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 13 Juli 2001. 19. PT Bank Mayapada Internasional Tbk Bank Mayapada Internasional Tbk MAYA didirikan 07 September 1989 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Maret 1990. Pada tanggal 07 Agustus 1997, MAYA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MAYA IPO kepada masyarakat sebanyak 65.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp800,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 29 Agustus 1997. 20. PT Bank Bumi Arta Tbk PT Bank Bumi Arta Tbk BNBA didirikan 03 Maret 1967 dan beroperasi secara komersial tahun 1967. Pada Tanggal 18 September 1976, BNBA menggabungkan usahanya merger dengan PT Bank Duta Nusantara sesuai dengan anjuran pemerintah untuk memperluas jaringan operasional perbankan dan meningkatkan struktur permodalan. Pada tanggal 18 Mei 2006, BNBA memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BNBA IPO kepada masyarakat sebanyak 210.000.000 70 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp160,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 01 Juni 2006. 21. PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk dahulu PT Bank Pasar Karya Parahyangan BBNP didirikan 18 Januari 1972. Pada tanggal 14 Desember 2000, BBNP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BBNP IPO kepada masyarakat sebanyak 50.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp525,- per saham, dan disertai 20.000.000 Waran seri I dan periode pelaksanaan mulai dari 10 Juli 2001 sampai dengan 09 Januari 2004 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp600,- per saham. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 10 Januari 2001. 22. PT Bank Swadesi Tbk Bank of India Indonesia Tbk dahulu PT Bank Swadesi Tbk BSWD didirikan 28 September 1968 dengan nama PT Bank Pasar Swadesi. Pada tanggal 12 April 2002, BSWD memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BSWD IPO kepada masyarakat sebanyak 60.000.000 dengan nilai nominal Rp200,- per saham dengan harga penawaran Rp250,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 01 Mei 2002. 71 23. PT Bank Jabar Banten Tbk Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Bank Jabar Banten Bank BJB BJBR didirikan tahun 1960 dari sebuah perusahaan milik Belanda di Indonesia yang dinasionalisasi yaitu N.V. Denis De Eerste Nederlandsche Indische Shareholding dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1961. Pada tanggal 29 Juni 2010, BJBR memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM LK untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana atas 2.424.072.500 Saham Seri B dengan nilai nominal Rp250,- per saham dan harga penawaran Rp600,- per saham. BJBR telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 08 Juli 2010. 24. PT Bank CIMB Niaga Tbk Bank CIMB Niaga Tbk dahulu Bank Niaga Tbk BNGA didirikan 04 Nopember 1955. Pada tanggal 02 Oktober 1989, BNGA memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BNGA IPO kepada masyarakat sebanyak 5.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp12.500,- per saham. Saham- saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 29 Nopember 1989. 25. PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Bank Ekonomi Raharja Tbk BAEK didirikan tanggal 15 Mei 1989 dengan PT Bank Mitra Raharja dan telah beroperasi secara komersial sejak 8 Maret 1990. Pada tanggal 28 Desember 2007, BAEK memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BAEK 72 IPO sebanyak 270.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp100,- per saham. dengan harga pelaksanaan Rp1.080,- per saham. Bank mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Januari 2008. 26. PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk Bank Saudara SDRA didirikan 15 Juni 1972. Pada tanggal 04 Desember 2006, SDRA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham SDRA IPO kepada masyarakat sebanyak 500.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp115,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 15 Desember 2006.

4.2. Hasil Penelitian