Pengaruh Net Interest Margin NIM Terhadap Harga Saham

102 Dengan demikian, CAR berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Ratna 2010 dan Novita 2012 yang menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio CAR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham.

4.3.3. Pengaruh Non Performing Loan NPL terhadap harga saham

Dari hasil pengujian secara parsial, diketahui bahwa variabel Non Performing Loan NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham tahun 2010-2013 pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan tingkat signifikansi 0,000, 0,05. Non Performing Loan NPL memiliki koefisien regresi bernilai negatif sebesar -0,678 memberikan pengertian bahwa peningkatan NPL sebesar 1 satuan akan menurunkan harga saham sebesar 0,678. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bahwa NPL berpengaruh signifikan terhadap harga saham, Hal ini karena Non Performing Loan NPL merupakan risiko yang timbul dari kredit bermasalah sehingga semakin tinggi risiko yang ditimbulkan maka harga saham akan semakin menurun demikian sebaliknya. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Maya 2011 dan Novita 2012 yang menyatakan bahwa Non Performing Loan NPL berngaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham.

4.3.4. Pengaruh Net Interest Margin NIM Terhadap Harga Saham

Dari hasil pengujian secara parsial, diketahui bahwa variabel Net Interest Margin NIM berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham 103 tahun 2010-2013 pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,085 0,05. Dengan demikian, Net Interest Margin NIM tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini karena rata-rata nilai Net Interest Margin NIM perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek pada periode 2010-2013 relatif rendah dengan nilai rata-rata sebesar 5,89 yang menyebabkan investor kurang berminat untuk berinvestasi sehingga tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Bagi pihak emiten pihak manajemen bank, rasio Net Interest Margin NIM menun- jukkan seberapa besar bunga bersih yang diperoleh bank tersebut, dimana bunga merupakan hasil dari kegiatan utama bank yaitu sebagai pihak penyalur dana kepada pihak yang membutuhkan, karena kegiatan usaha pokoknya tersebut, maka rasio Net Interest Margin NIM merupakan faktor yang penting bagi kelangsungan hidup bank tersebut, sehingga sebaiknya pihak emiten manajemen perusahaan harus selalu menjaga agar rasio Net Interest Margin NIM berada pada posisi yang tinggi sehingga laba yang diperoleh juga akan tinggi. Tingginya laba yang diperoleh, maka kinerja keuangan bank tersebut juga akan meningkat. Bagi pihak investor, rasio Net Interest margin NIM dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk menentukan strategi investasi. Bertambah tingginya rasio Net Interest Margin NIM maka semakin tinggi pula kemampuan bank tersebut memperoleh pendapatan bunga bersihnya, sehingga banyak investor yang tertarik berinvestasi ke bank tersebut. Hal ini akan meningkatkan return saham perusahaan. 104 Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Risntistya 2012 dan Hasrul dan Fatimah 2013 yang menyatakan bahwa NIM berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham 4.3.5. Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO terhadap harga saham Dari hasil pengujian secara parsial, diketahui bahwa variabel Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham tahun 2010-2013 pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,070 0,05 memberikan pengertian bahwa peningkatan BOPO akan menurunkan harga saham. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini karena nilai BOPO pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 secara umum relatif stabil dengan nilai rata-rata nilai rata-rata sebesar 82,71 berada dibawah 90 sehingga kondisi tersebut kurang mendapat perhatian dari investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi atau tidak. Namun demikian, BOPO merupakan aspek profitabilitas yang harus diperhatikan oleh perusahaan karena investor lebih menyukai aspek profitabilitas perusahaan yang meningkat. Melalui profitabilitas yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan return saham perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Yuneita 2012 dan Seri 2012 yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. 105

4.3.6. Pengaruh Loan to Deposit Ratio LDR terhadap harga saham