46
governance secara konkret, memiliki tujuan terhadap perusahaan sebagai
berikut:
1. tercapainya sasaran yang telah ditetapkan,
2. aktiva perusahaan dijaga dengan baik,
3. perusahaan menjalankan praktik-praktik bisnis yang sehat,
4. kegiatan-kegiatan perusaahan dilakukan secara transparan,
5. memudahkan akses terhadap investasi domestik maupun asing,
6. mendapatkan cost of capital yang lebih murah,
7. memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja
ekonomi perusahaan, 8.
meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari stakeholders terhadap perusahaan,
9. melindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hukum.
Berdasarkan tujuan tersebut, pemenuhan kepentingan seluruh stakeholders secara seimbang berdasarkan peran dan fungsinya masing-
masing dalam suatu perusahaan, merupakan tujuan utama yang hendak dicapai. Prinsip-prinsip utama dari good corporate governance yang menjadi
indikator adalah,
1. Pertanggungajawaban Responsibility
Responsibility responsibilitas adalah adanya tanggung jawab pengurus dalam manajemen, pengawasan manajemen, serta pertanggungjawaban
kepada perusahaan dan para pemegang saham. Prinsip ini diwujudkan
47
dengan kesadaran bahwa tanggung jawab merupakan konsekuensi logis dari adanya wewenang, menyadari akan adanya tanggung jawab sosial,
menghindari penyalahgunaan wewenang kekuasaan, menjadi profesional dan menjunjung etika dan memelihara bisnis yang sehat.
2. Akuntabilitas accountability
Dalam sebuah perusahaan yang sahamnya sebagian besar dimiliki oleh publik, peran pemegang saham sebagai pihak yang mengendalikan
manajemen tidak ada. Hal ini disebabkan karena para investor lebih suka berperan sebagai traders dibandingkan owners. Oleh karena itu pentingnya
penciptaan sistem pengawasan yang efektif berdasarkan pembagian kekuasaan antara komisaris, direksi, dan pemegang saham yang meliputi
monitoring, evaluasi dan pengendalian terhadap manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak sesuai dengan kepentingan
lainnya. Perusahaan harus dapat mempertanggung jawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola benar,
terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku
kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
3. Keadilan Fairness
Prinsip keadilan fairness merupakan prinsip perlakuan yang adil bagi seluruh pemegang saham, baik mayoritas maupun minoritas. Keadilan yang
diartikan sebagai perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham,
48
terutama terhadap pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing dari kecurangan, dan kesalahan pelaku insider. Dalam melaksanakan
kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas
kewajaran dan kesetaraan. Disamping itu, prinsip ini juga mensyaratkan agar pihak manajemen sedapat mungkin menghindari situasi yang mengandung
conflict in interest.
4. KeterbukaanTransparansi transparency