61
4.2.1 Bank Lippo
Kasus ini terjadi akibat laporan keuangan per 30 september 2002 yang dipublikasikan berbeda-beda informasinya. Terdapat laporan keuangan ganda
yang dimiliki oleh Bank Lippo ditemukan oleh Bapepam. Pertama, publikasi laporan keuangan untuk publik yang diiklankan di media massa pada tanggal
28 november 2002 melaporkan jumlah asset Rp 24 triliun, laba sebesar Rp 99 miliar dan rasio kecukupan modal CAR sebesar 24.8. Dimana dalam
laporan keuangan ini manajemen mencantumkan kata ”audited” dan opini wajar tanpa pengecualian dalam pembulikasian tanggal 28 november 2002.
Kedua, laporan keuangan per 30 september 2002 yang disampaikan ke BEJ pada 27 desember 2002 melaporkan asset sebesar Rp 22.8 triliun, rugi sebesar
Rp 1.2 triliun dan CAR sebesar 4,2. Laporan keuangan yang berbeda informasinya itu menurut tim
pemeriksa Bapepam dikarenakan penilaian kembali atas Asset Yang Diambil Alih AYDA dan penyisihan asset produktif PPAP. Pada laporan yang
disampaikan ke publik AYDA berjumlah Rp 2.393 triluan sedangkan laporan keuangan yang ditujukan untuk BEJ hanya berjumlah Rp 1,42 triliun. Selain
masalah AYDA dan PPAP ternyata diketahui bahwa laporan keuangan yang diiklankan pada tanggal 28 november 2002 ternyata adalah laporan keuangan
yang belum diaudit dan menurut Bapepam inilah menjadi kelalaian Bank Lippo.
62
Mengenai kasus laporan ganda Bank Lippo pihak auditor independen Prasetyo Sarwoko Sanjaya Ernst young mengatakan bahwa pihaknya hanya
mengeluarkan satu laporan keuangan, yaitu laporan keuangan yang disampaikan ke BEJ. Sedangkan pada saat laporan keuangan yang pertama kali keluar kepada
publik, yaitu kepada BI pihaknya belum menyelesaikan audit laporan keuangan karena belum menyesuaikan agunan.
Dalam kasus ini dimungkinkan terjadinya subsequent event karena adanya rencana perusahaan untuk menjual AYDA, dan pihak auditor melakukan
kesalahan dengan tidak memberikan informasi ini setelah 35 hari peristiwa material turunnya nilai AYDA. Manajemen juga melakukan kesalahan dengan
melakukan indikasi penyesatan informasi laporan keuangan dengan bahasa “audited”. Sehingga akhirnya Bank Lippo menerima sanksi harus membayar Rp
2,5 miliar dan sanksi denda sebesar Rp 3.5 juta kepada auditor Ruchyat Kosasih selaku partner selaku partner kantor akuntan publik KAP Prasetio, Sarwoko
Sandjaya Hal-hal yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan prosedur audit dalam dua
kasus diatas akan dijelaskan lebih dalam pada penjelasan selanjutnya.
4.3 Akuntansi Forensik dan Audit Investigasi Pelaksanaan Prosedur Audit