50
pihak stakeholders. Dengan adanya sistem tersebut, perusahaan bisa memberikan keyakinan kepada pihak-pihak tersebut atas perolehan kembali
investasinya dengan wajar dan bernilai tinggi. Penerapan GCG juga membuat pengelolaan perusahaan menjadi lebih fokus dan lebih jelas dalam pembagian
tugas, tanggung jawab, dan pengawasannya. GCG secara definitif merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai
tambah value added untuk semua stakeholder. Para pemilik dan pengelola perusahaan cenderung memperhatikan tata kelola perusahaan yang baik
dimana pihak-pihak tersebut mengharapkan agar perusahaan yang dimiliki dan dikelola tersebut dapat berkembang dengan baik dan memberikan manfaat
bagi suluruh pemangku kepentingan.
2.7 Penelitian Terdahulu 1.
Rika Fitriyani 2012, yang melakukan penelitian Pengaruh Kemampuan
auditor investigatif terahadap efektivitas pelaksanaan prosedur audit dalam pembuktian kecurangan fraud pada badan pemeriksaan keuangan dan
pembangunan Provinsi Jawa barat. Penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah kemampuan auditor investigatif. Sedangkan, pada
variabel dependennya adalah prosedur audit dalam pembuktian kecurangan. Objek penelitian ini adalah auditor investigatif di Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP provinsi Jawa Barat, Bandung. Hasil yang didapat dari penelitian ini menyatakan bahwa
kemampuan yang dimiliki oleh auditor investigatif dalam melaksanakan audit investigasi dalam membuktikan kecurangan fraud baik. Dari hasil
51
data yang diperoleh bahwa Kemampuan Auditor Investigatif termasuk pada kategori yang baik dengan hasil 78,4 karena auditor investigatif
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP perwakilan provinsi Jawa Barat telah memiliki kemampuan-kemampuan dengan
kemampuan dasar, kemampuan teknis, dan sikap mental untuk melaksanakan audit investigasi dalam membuktikan kecurangan.
Pelaksanaan prosedur audit dalam pembuktian kecurangan sangat efektif. Dan hasil data yang diperoleh bahwa efektivitas pelaksanaan prosedur
audit dalam pembuktian kecurangan pada kategori yang sangat baik atau sangat efektif dengan hasil 86,5. Kemampuan auditor investigatif juga
memiliki pengaruh yang kuat terhadap efektivitas pelaksanaan prosedur audit dalam pembuktian kecurangan yaitu sebesar 61,5. Dari hasil
tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan auditor investigatif dapat mempengaruhi efektivitas pelaksanaan prosedur audit dalam pembuktian
kecurangan. 2.
Dian Dara Swarna 2012, yang melakukan penelitian mengenai
penerapan akuntansi forensik dan audit investigasi dalam mendeteksi fraud di lingkungan digital. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
dependen pendeteksian fraud di lingkungan digital. Sedangkan, pada variabel independennya adalah akuntansi forensik dan audit investigasi.
Jenis penelitian ini penelitian deskriptif yang merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari
subjek berupa : individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain,
52
dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakter subjek yang diteliti, mengkaji beberapa aspek dalam fenomena tertentu dan
menawarkan ide masalah untuk pengujian atau peneliti selanjutnya dan penelitian kepustakaan. Hasil yang didapat dari penelitian ini menyatakan
bahwa menerapkan akuntansi forensik dan audit investigasi terhadap fraud dalam lingkungan digital akuntan dapat membuktikannya dengan
melakukan computer forensics. Langkah pertama yang dapat dilakukan yaitu imaging dimana suatu alat akan dihubungkan ke salah satu
communication port parallel port dan alat tersebut akan merekam seluruh data yang ada pada electronic storage media hard disk dalam
komputer secara lengkap, tidak kurang dan tidak lebih. Langkah kedua yaitu processing dimana sesudah mendapatkan bayangan cermin dari data
aslinya, image tersebut harus di olah untuk memulihkan file yang terlanjur dihapus atau yang ditulis kembali dengan current file. Ketiga, investigator
dapat menunjukkan keahliannya, kreativitasnya dan penerapan gagasan
orisinal.
Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Variabel Hasil penelitian
1 Rika
Fitriyani 2012
Dependen :
prosedur audit dalam pembuktian
kecurangan
Independen: kemampuan auditor
investigatif. a.
Kemampuan Auditor Investigatif termasuk pada kategori yang baik
dengan hasil 78,4 sehingga berpengaruh signifikan terhadap
audit investigatif yang dilakukan.
b. Pelaksanaan prosedur audit dalam
pembuktian kecurangan sangat efektif. Dan hasil data yang
53
diperoleh bahwa efektivitas pelaksanaan prosedur audit dalam
pembuktian kecurangan pada kategori yang sangat baik atau
sangat efektif dengan hasil 86,5.
c. Kemampuan auditor investigatif
memiliki pengaruh yang kuat terhadap efektivitas pelaksanaan
prosedur audit dalam pembuktian kecurangan yaitu sebesar 61,5.
Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan auditor
investigatif dapat mempengaruhi efektivitas pelaksanaan prosedur
audit dalam pembuktian kecurangan.
2 Dian Dara
Swarna 2012
Dependen:
Pendeteksian fraud di lingkungan digital
Independen: Akuntansi forensik
dan audit investigasi
a. Menerapkan akuntansi forensik dan
audit investigasi terhadap fraud dalam lingkungan digital akuntan
dapat membuktikannya dengan melakukan computer forensics.
b. Investigasi diterapkan dengan cara :
1 membuat copies dari keseluruhan log data, dan lain-lain yang
dianggap perlu pada suatu media yang terpisah. 2 membuat
fingerprint
dari data secara matematis. 3 membuat fingerprint
dari copies secara matematis. 4 membuat suatu hashes masterlist. 5
Perlunya dilakukan investigasi lanjutan dengan metode search and
seizure.
c. Tujuan dilakukannya forensik dan
audit investigasi untuk mengungkap terjadinya
fraud di dalam
lingkungan digital, siapa-siapa sajakah pelaku fraud yang terkait,
bagaimana fraud tersebut dilakukan.
54
2.8 Kerangka Konseptual