Teori Agenda Setting Kerangka Teori

18 3. Secara praktis, melalui penelitian ini dapat diketahui bagaimana persepsi khalayak di kelurahan Asam Kumbang kecamatan Medan Selayang terhadap berita poligami yang disajikan di tabloid Nova.

I.5. Kerangka Teori

Adapun teori – teori yang dianggap relevan dengan masalah penelitian ini adalah :

I.5.1. Teori Agenda Setting

Maxwell McCombs dan Donald L. Shaw adalah orang yang pertama kali yang memperkenalkan teori agenda setting ini. Teori ini muncul sekitar tahun 1973 dengan publikasi pertamanya berjudul ‘The Agenda Setting Function of The Mass Media” Public Opinion Quarterly no. 37. Secara singkat teori penyusunan agenda ini mengatakan media tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media tersebut benar-benar berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa. Media massa selalu berhasil mengarahkan pada kita apa yang harus kita lakukan. Media memberikan agenda- agenda lewat pemberitaannya, sedangkan masyarakat akan mengikutinya. Menurut asumsi teori ini media punya kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan atau peristiwa tertentu. Media mengatakan pada kita apa yang penting dan apa yang tidak penting. Media pun mengatur apa yang harus kita lihat atau tokoh siapa yang harus kita dukung. Coba Anda perhatikan hal-hal yang kita anggap penting untuk dibicarakan dalam pertemuan antar pribadi. Hal-hal itu pulalah yang juga menjadi pusat perhatian media. Memang, kita dapat mengatakan bahwa tidak ada peristiwa penting dapat terjadi tanpa liputan media. Jika memang media tidak meliputnya, Universitas Sumatera Utara 19 maka itu berarti tidak penting. Tetapi, apakah media memusatkan perhatian hanya pada suatu peristiwa karena itu memang benar-benar penting atau perhatian medialah yang membuat peristiwa itu penting? Sebenarnya, media mengarahkan kita untuk menusatkan perhatian pada subjek tertentu yang diberitakan media. Ini artinya, media menentukan agenda kita. I.5.2. Media Massa Berdasarkan fungsinya media massa dibagi ke dalam media cetak dan media elektronik. Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu instansi atau organisasi. Pesan yang disampaikan melalui media massa bersifat umum public karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Kemampuan media massa dapat menimbulkan keserempakan stimultaneity pada pihak – pihak khalayak dalam menerima pesan – pesan yang disebarkan. Ada beberapa jenis media massa, yaitu media yang berorientasi pada aspek : 1 penglihatan verbal visual, misalnya media cetak ; 2 pendengaran audio semata – mata radio, tape recorder, verbal vokal ; dan 3 pada pendengaran dan penglihatan televisi, film, video yang bersifat verbal visual lokal Liliweri, 2001:3007. Jenis media yang secara tradisional termasuk ke dalam media massa adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film. Seiring dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media – media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan tabloid. Universitas Sumatera Utara 20 Marshall McLuhan mengembangkan model inovatif untuk membantu menjelaskan tentang media massa. Dalam pemikiran McLuhan, buku, majalah, tabloid dan surat kabar adalah media yang panas hot media karena membutuhkan tingkat berpikir yang tinggi untuk menggunakannya. Misalnya, untuk membaca sebuah buku seseorang harus membenamkan dirinya untuk memperoleh apa saja dari buku tersebut. Hubungan antara media dan pembaca sangat erat. Hal ini juga sama dengan tabloid dan surat kabar. McLuhan juga memikirkan bahwa film sebagai media yang panas karena melibatkan penonton secara menyeluruh. Layar yang besar menuntut perhatian penuh dari penonton , dan tertutup, karena ruangan penonton yang gelap menutup gangguan – gangguan yang timbul. Secara berbeda, McLuhan mengklasifikasikan media elektronik, khususnya televisi, sebagai media yang dingin cool media karena dapat digunakan dengan keterlibatan intelektual yang sedikit dan hampir tidak memerlukan usaha yang keras. Walaupun televisi memiliki banyak hal yang berhubungan dengan pancaindera dari film, termasuk penglihatan, gerakan, dan suara, tetapi tidak membuat penonton dibanjiri oleh hal itu selain mendorong kesadaran dengan segera. Ketika radio didengarkan, hanya sebagai suara latar belakang saja, tidak memerlukan keterlibatan pendengar sama sekali, dan McLuhan menyebutnya sebagai media yang dingin. Akan tetapi radio adalah media yang panas, ketika mengikutsertakan khayalan pendengar, seperti drama radio.

I.5.3. Berita

Dokumen yang terkait

Terpaan “Reportase Investigasi” Dan Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga(StudiKorelasional Tentang Terpaan “Reportase Investigasi” Trans Tv Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga Di Lingkungan Iv Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan)

0 63 106

Perilaku Ibu Rumah Tangga Terhadap Penggunan Air Sungai Siak Sebagai Sumber Air Bersih Di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Tahun 2004

0 44 79

Pengaruh Sosial Ekonomi dan Budaya terhadap Partisipasi Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolan Sampah di Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar Tahun 2011

0 71 117

Terpaan Acara Infotainment di Televisi Dan Persepsi Ibu Rumah Tangga (Study Korelasional Mengenai Terpaan Acara Infotaiment di Televisi terhadap Persepsi Ibu Rumah Tangga di Lingkungan III Kelurahan Sunggal Medan tentang Fenomena Perceraian)

9 106 121

Persepsi Ibu Terhadap Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih di Kelurahan Jati Karya Binjai 2008

0 34 46

PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TENTANG SINETRON LIONTIN 2 DI RCTI(Studi pada Ibu Rumah Tangga RT. 05 RW. 01 Kelurahan Ketawanggede Kecamatan Lowokwaru Malang)

0 3 2

PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TENTANG PENAMPILAN MODEL IKLAN FRESTEA GREEN MY BODY ( Studi Persepsi Ibu-ibu Anggota PKK Kelurahan Merjosari Kota Malang )

0 17 2

OPINI IBU RUMAH TANGGA SURABAYA TERHADAP LELAKI TOLAK POLIGAMI (Studi Deskriptif Opini Ibu Rumah Tangga Surabaya Terhadap Lelaki Tolak Poligami Pasca Pemberitaan Di Harian Surya).

0 8 89

pandangan keristen tentang poligami stud

0 2 18

OPINI IBU RUMAH TANGGA SURABAYA TERHADAP LELAKI TOLAK POLIGAMI (Studi Deskriptif Opini Ibu Rumah Tangga Surabaya Terhadap Lelaki Tolak Poligami Pasca Pemberitaan Di Harian Surya)

0 0 25