50 secara serempak, ke sejumlah khalayak yang banyak dan terpisah. Komunikator
dalam komunikasi massa biasanya adalah media massa surat kabar, jaringan televisi, stasiun radio, majalah atau penerbit buku. Media massa ini bisa disebut
organisasi sosial karena merupakan kumpulan beberapa individu yang bertanggung-jawab dalam proses komunikasi massa tersebut.
Komunikator dalam komunikasi massa itu lembaga disebabkan elemen utama komunikasi massa itu adalah media massa. Media massa hanya bisa
muncul karena gabungan kerjasama dengan beberapa orang. Hal demikian berbeda dengan bentuk komunikasi yang lain. Misalnya komunikasi antar pribadi.
Orang terlibat dalam komunikasi ini punya inisiatif sendiri ketika mengadakan komunikasi tanpa aturan tertentu seperti yang disyaratkan dalam komunikasi
massa. Dengan demikian, komunikator dalam komunikasi massa setidak-
tidaknya punya ciri sebagai berikut; 1 kumpulan individu-individu, 2 dalam komunikasi individu-individu itu terbatasi perannya dengan sistem dalam media
masa, 3 pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkutan dan bukan atas nama pribadi unsur-unsur yang terlibat, 4 apa yang dikemukakan oleh
komunikator biasanya untuk mencapai keuntungan atau mendapatkan laba secara ekonomis.
B. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Untuk memetakan secara jelas mengapa komunikan dalam komunikasi massa itu heterogen bisa dimulai dengan menjadi pertanyaan sebagai berikut;
siapa penonton televisi, siapa pembaca surat kabar, siapa pendengar radio dan siapa pengguna internet?.
Universitas Sumatera Utara
51
Herbert Blumer pernah memberikan ciri tentang karakteristik
audiencekomunikan sebagai berikut; 1.
Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, ia mempunyai heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditinjau dari
asalnya, mereka berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat. 2.
Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain. Disamping itu, antar individu itu tidak berinteraksi satu sama lain secara
langsung. 3.
Mereka tidak mempunyai kepempimpinan atau organisasi formal. Jadi semakin jelas sifat heterogen yang melekat pada diri komunikan.
Dari karakteristik Blumer tersebut ada beberapa hal yang perlu dijelaskan. Misalnya kita bertanya, bagaimana mungkin antar keluarga yang berlainan kota,
pada saat acara tertentu sama-sama melihat televisi tidak saling mengenal tidak saling mengenal? Tidak mengenal di sini tidak berarti diartikan khusus. Memang,
satu atau dua kasus antar diri komunikan dalam komunikasi massa itu mengenal. Jadi karakteristik ini harus dipahami secara luas bukan sempit.
C. Pesannya Bersifat Umum
Pesan-pesan dalam komunikasi masa itu tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya
ditujuka n pada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang dikemukakannya pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus di sini, artinya pesan itu
memang tidak disengaja untuk golongan tertentu. Kita bisa melihat televisi misalnya. Karena televisi itu ditujukan dan
untuk dinikmati oleh orang banyak, maka pesannya harus bersifat umum.
Universitas Sumatera Utara
52 Misalnya dalam pilihan kata-katanya, sebisa mungkin memakai kata-kata populer
bukan kata-kata ilmiah. Sebab, kata ilmiah itu monopoli kelompok tertentu.
D. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah