Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi Massa .1 Definisi Komunikasi Massa

55 Gatekeeper yang dimaksud antara lain reporter, editor filmsurat kabarbuku, manajer pemberitaan, penjaga rublik, kameraman, sutradara dan lembaga sensor film yang semuanya mempengaruhi bahan-bahan yang akan dikemas dalam sebuah pesan-pesan dari media massa masing-masing. Gatekeeper ini juga berfungsi untuk menginterpretasikan pesan, menganalisis, menambah data dan mengurangi pesan-pesannya. Intinya, adalah pihak yang ikut menentukan pengemasan sebuah pesan dari media massa. Semakin kompleks sistem media yang dipunyai semakin banyak pula gatekeeping pemalangan ointu atau pentapisan informasi yang dilakukan. Bahkan bisa dikatakan, gatekeeper sangat menentukan berkualitas tidaknya informasi yang akan disebarkan. Baik buruknya dampak pesan yang disebarkan pun tergantung pada fungsi pentapisan informasi atau pemalangan pintu ini. Dalam pola komunikasi tatap muka atau komunikai kelompok jelas tidak harus dibutuhkan gatekeeper. Tetapi, dalam komunikasi massa, hal demikian tidak bisa dihindari. Gatekeeper keberadaannya sama pentingnya dengan peralatan mekanis yang harus dipunyai media dalam komunikasi massa. Oleh karena itu, gatekeeper menjadi keniscayaan keberadaannya dalam media massa dan menjadi salah satu cirinya.

II.1.2.4 Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi-fungsi komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney 1988 antara lain; 1 to inform menginformasikan, 2 to entertain memberi hiburan, 3 to persuede membujuk, dan 4 the transmission of culture transmisi budaya. Sedangkan fungsi komunikasi menurut John Vivian dalam bukunya The Media of Mass Communication 1991 disebutkan; 1 Universitas Sumatera Utara 56 providing information, 2 providing entertainment, 3 helping to persuede, dan 4 contributing to social cohesion mendorong kohesi sosial. Ada pula fungsi komunikasi massa yang pernah dikemukakan oleh Harold D. Lasswell yakni, 1 surveilance of the environment fungsi pengawasan, 2 correlation of the part of society in responding to the environment fungsi korelasi, dan 3 transmission of the social heritage from one generation to the next fungsi pewarisan sosial. Sama seperti pendapat Lasswell, Charles Robert Wright 1988 menambah fungsi entertainment hiburan dalam fungsi komunikasi massa. Sedangkan menurut Alexis S. Tan fungsi-fungsi komunikasi bisa beroperasi dalam 4 empat hal. Meskipun secara eksplisit ia tidak mengatakan fungsi –fungsi komunikasi massa, tetapi ketika ia menyebut bahwa penerima pesan dalam komunikasi bisa kumpulan orang-orang a group of person atau ia menyebutnya mass audience, sedangkan pengirim pesan atau komunikatornya termasuk kelompok orang atau media massa, maka itu sudah bisa dijadikan bukti bahwa fungsi yang dimaksud adalah fungsi komunikasi massa. Paling tidak ia bisa dilihat dari ciri komunikator dan audience-nya. Untuk memperjelas fungsi-fungsi yang disodorkannya, Alexix S. Tan menyederhanakan dalam tabel sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 57 Tabel 3 FUNGSI KOMUNIKASI MASSA ALEXIS S. TAN NO TUJUAN KOMUNIKATOR Penjaga Sistem TUJUAN KOMUNIKAN Menyesuaikan diri pada sistem; pemuasan kebutuhan 1 2 3 4 Memberi informasi Mendidik Mempersuasi Menyenangkan; memuaskan kebutuhan komunikasi Mempelajari ancaman dan peluang; memahami lingkungan; menguji kenyataan; meraih keputusan. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berguna memfungsikandirinya secara efektif dalam masyarakatnya; mempelajari nilai, tingkah laku yang cocok agar diterima dalam masyarakatnya. Memberi keputusan; mengadopsi nilai, tingkah laku dan aturan yang cocok agar ditemia dalam masyarakatnya. Menggembirakan; meengendorkan urat syaraf, menghibur, mengalihkan perhatian dari masalah yang dihadapi. Sumber: Alexix S. Tan 1981 1. Informasi Fungsi informasi adalah fungsi yang paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita-berita yang disajikan. Iklan pun dalam beberapa hal punya fungsi memberikan informasi disamping juga fungsi-fungsi yang lain. Fakta-fakta yang dicari oleh wartawan di lapangan kemudian dituangkan dalam tulisan juga tak terkecuali sebagai informasi. Fakta yang dimaksud adalah ada kejadian yang benar-nenar terjadi di masyarakat, dalam istilah jurnalistik, fakta-fakta itu biasa diringkas dalam istilah 5 W + 1 H What, Where, Who, Universitas Sumatera Utara 58 When, Why + How. Serangkaian pertanyaan tersebut diatas merupakan fakta di lapangan yang bisa menjadi informasi yang dibutuhkan pembaca suatu surat kabar.

2. Hiburan

Fungsi hiburan bagi sebuah media elektronikmenduduki posisi yang paling tinggi dibanding dengan fungsi-fungsi yang lain. Masalahnya masyarakat kita memang masih menjadikan televisi sebagai media hiburan. Dalam sebuah keluarga, televisi bisa sebagai perekat keintiman keluarga itu. Misalnya, suami dan istri kerja seharian, anak sekolah. Karena dalam seharinya mereka capek dengan aktivitasnya masing-masing, maka ketika malam hari mereka berada di rumah punya kemungkinan besar menjadikan televisi sebagai media hiburan. Paling tidak, untuk hiburan karena dalam aktivitas hariannya telah membuatnya lelah. Acara hiburan itu juga dianggap perekat keluarga karena akan bisa melihat bersama-sama, bercanda, menikmati acara televisi sambil “ngemil”. Ini sangat berbeda dengan media cetak. Media cetak biasanya tidak menempatkan hiburan pada posisi paling atas. Biasanya informasi. Tetapi, media cetak ini pun tetap harus memfungsikan hiburan. Gambar-gambar yang muncul di setiap halaman, adanya teka-teki, cerita bergambar cergam menjadi beberapa ciri di mana media cetak juga memberikan layanan hiburan. Itu pulalah kenapa, terbitan hari Minggu untuk harian sangat berbeda jauh dengan hari yang lain. Hari Minggu akan diisi rublik-rublik yang lebih menghibur. Universitas Sumatera Utara 59

3. Persuasi

Fungsi persuasif dalam komunikasi massa ini tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatian sekilas ahnya berupa informasi, tetapi jika diperhatikan secara lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasi. Tulisan pada Tajuk Rencana, artikel dan surat pembaca ada;ah contoh tulisan persuasif. Aktivitas Public Relations PR dan promosi khusus dalam komuniksi tatap muka juga menjadi bentuk dari fungsi persuasi juga. Bahkan jika aktivitas PR dan promosi khusus itu dilakukan melalui media massa, nyata bahwa itu tak lepas dari usaha untuk mempengaruhi orang lain. Bagi Josep A. Devito 1997 fingsi persuasi ini dianggap sebagai bentuk yang paling penting. Persuasi bisa datang dari berbagai macam bentuk; 1 mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang, 2 mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang, 3 menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu, dan 4 memperkenalkan etika, atau menawarkan sistem nilai tertentu.

4. Transmisi Budaya

Transmisi budaya adalah salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun paling sedikit diperbincangkan. Transmisi budaya tak dapat dielakkan selalu hadir untuk berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada penerimaan individu. Demikian juga, beberapa bentuk komunikasi menjadi, jika pernah sedikitnya, bagian dari pemgalaman dan pengetahuan individu. Melalui individu, komunikasi menjadi bagian daro pemgalaman kolektif kelompok, publik, audience berbagai jenis dan individu bagian dari suatu massa. Universitas Sumatera Utara 60 Ini adalah pengalaman kolektif yang direfleksikan kembali melalui bentuk komunikasi, tidak hanya melalui media massa, tetapi juga dalam seni, ilmu pengetahuan, masyarakat. Warisan adalah dampak akumulasi budaya dan masyarakat sebelumnya yang telah menjadi bagian dari hak asasi manusia. Itu ditransmisikan oleh individu, orang tua, kawan sebaya, kelompok primer atau sekunder, dan proses pendidikan. Budaya komunikasi ini secara ajeg dimodifikasi oleh pengalaman baru yang didapat. Transmisi budaya mengambil tempat dalam dua tingkatan; kontemporer dan historis. Dua tingakatan initidak dipisahkan danterjalin secara konstan. Dan lagi, media massa adalah alat utama di dalam transmisi budaya pada kedua tingkatan itu. Di dalam tingkatan kontemporer, media memperkuat konsensus nilai masyarakat, dengan selalu memperkenalkan bibit perubahansecara terus- menerus. Ini adalah faktor yang memberi petunjuk teka-teki yang mengitari media massa; mereka secara serempak pengukuh status quo dan mesin perubahan. Secara historis umat manusia telah dapat melewati atau menambahkan pengalaman baru dari sekarang untuk membimbingnya ke masa depan. Manusia tidak hanya dapat mengakumulasi pengalamannya, tetapi juga mereka teleh dapat menyortir dan menyaring diantara ingatan, membuang yang tidak dibutuhkannya, dan pemesanan istirahat untuk kesenangan dala transmisi baik kepad teman sebaya atau anak cucu.

5. Mendorong Kohesi Sosial

Kohesi yang dimaksud di sini adalah penyatuan. Artinya, media massa mendorong masyarakat untuk bersatu. Media merangsang masyarakat untuk memikirkan dirinya tercerai berai itu bukan keadaan yang baik bagi kehidupan Universitas Sumatera Utara 61 mereka. Media yang memberitakan akan arti pentingnya kerukunan hidup umat beragama, sama saja media itu mendorong kohesi sosial. Termasuk di sini media yang mampu meliput beritanya dengan teknik cover both side meliput dua sisi yang berneda secara seimbang. Dalam posisi ini, media massa secara tidak langsungberperan dalam mewujudkan kohesi sosial. Dalam bahasa yang populer kohesi sosial ini bisa disamakan artinya dengan integrasi. Sebab, media yang tidak bisa menerapkan prinsip berita berimbang itu jelas tak bisa mendorong penyatuan masyarakat. Atau dengan kata lain, media massa hanya menciptakan disintegrasi sosial.

6. Pengawasan

Bagi Lasswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya, menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita. Fungsi pengawasan ini bisa dibagi menjadi menjadi dua yakni warning or beware surveillance atau pengawasan peringatan dan instrumental surveillance atau pengawasan instrumental. Fungsi pengawasan juga bisa dilihat dari pemberitaan tentang munculnya badai, topan, gelombang laut yang mengganas, angin ribut disertai hujan lebat dan sebagainya. Bahkan fungsi pengawasan peringatan ini juga termasuk informasi tentang suatu wabah penyakit yang mulai menyebar. Sedangkan fungsi kedua dari fungsi pengawasan adalah pengawasan instrumental Instrumental surveilence. Aktualisasi dari fungsi ini adalah penyebaran informasi yang berguna bagi masyarakat. Harga kebutuhan sehari-hari adalah informasi penting yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Termasuk di Universitas Sumatera Utara 62 sini adalah informasi tentang produk-produk baru yang ada di pasaran dan juga berita tentang jadwal acara televisi atau film-film yang diputar digedung bioskop.

7. Korelasi

Fungsi korelasi yang dimaksud di sini adalah fungsi menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Erat kaitannya dengan fungsi ini adalah peran media massa sebagai penghubung antar berbagai komponen masyarakat. Sebuah berita yang disajikan oleh seorang reporter akan menghubungkan narasumber salah satu unsur bagian masyarakat dengan pembaca surat kabar unsur bagian masyarakat yang lain. Bahkan antar unsur dalam masyarakat ini bisa saling berkomunikasi satu sama lain melalui media massa. Misalnya, masyarakat menginginkan agar pemerintahan dijalankan dengan prinsip-prinsip demokrasi yang benar. Banyak hal yang sudah dilakukan baik melalui pernyataan sikap, unjuk rasa dan demonstrasi. Fakta-fakta yang dilakukan masyarakat ini kemudian disiarkan lewat media massa untuk ditujukan kepada khalayak yang lebih luas. Dalam posisi ini media menjadi penghubung korelasi antara masyarakat dengan pemerintah. Tak terkecuali dengan iklan. Iklan akan menghubungkan antara pemasang iklan tersebut dengan sasaran dalam iklan itu. Misalnya, iklan kosmetik. Iklan dalam media massa ini akan menghubungkan antara produsen kosmetika, biro iklan dengan para ibu-ibu, remaja putri atau sasaran lainnya.

8. Pewarisan Sosial

Dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal maupun informal yang mencoba meneruskan atau Universitas Sumatera Utara 63 mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, etika dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Suatu media cetak yang memberitakan tentang ulang tahun bung Hatta proklamator RI dengan ulasan disertai ide-ide brilian wakil presiden pertama RI itu, dalam posisi demikian media itu sedang berfungsi mewariskan ide dan gagasan bung Hatta kepada generasi selanjutnya. Misalnya ide atau gagasannya tentang koperasi yang saat ini sudah disalahgunakan untuk kepentingan politik.

II.1.2.5 Elemen Komunikasi Massa

Dokumen yang terkait

Terpaan “Reportase Investigasi” Dan Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga(StudiKorelasional Tentang Terpaan “Reportase Investigasi” Trans Tv Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga Di Lingkungan Iv Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan)

0 63 106

Perilaku Ibu Rumah Tangga Terhadap Penggunan Air Sungai Siak Sebagai Sumber Air Bersih Di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Tahun 2004

0 44 79

Pengaruh Sosial Ekonomi dan Budaya terhadap Partisipasi Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolan Sampah di Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar Tahun 2011

0 71 117

Terpaan Acara Infotainment di Televisi Dan Persepsi Ibu Rumah Tangga (Study Korelasional Mengenai Terpaan Acara Infotaiment di Televisi terhadap Persepsi Ibu Rumah Tangga di Lingkungan III Kelurahan Sunggal Medan tentang Fenomena Perceraian)

9 106 121

Persepsi Ibu Terhadap Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih di Kelurahan Jati Karya Binjai 2008

0 34 46

PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TENTANG SINETRON LIONTIN 2 DI RCTI(Studi pada Ibu Rumah Tangga RT. 05 RW. 01 Kelurahan Ketawanggede Kecamatan Lowokwaru Malang)

0 3 2

PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TENTANG PENAMPILAN MODEL IKLAN FRESTEA GREEN MY BODY ( Studi Persepsi Ibu-ibu Anggota PKK Kelurahan Merjosari Kota Malang )

0 17 2

OPINI IBU RUMAH TANGGA SURABAYA TERHADAP LELAKI TOLAK POLIGAMI (Studi Deskriptif Opini Ibu Rumah Tangga Surabaya Terhadap Lelaki Tolak Poligami Pasca Pemberitaan Di Harian Surya).

0 8 89

pandangan keristen tentang poligami stud

0 2 18

OPINI IBU RUMAH TANGGA SURABAYA TERHADAP LELAKI TOLAK POLIGAMI (Studi Deskriptif Opini Ibu Rumah Tangga Surabaya Terhadap Lelaki Tolak Poligami Pasca Pemberitaan Di Harian Surya)

0 0 25