63 mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, etika dari satu generasi
ke generasi selanjutnya. Suatu media cetak yang memberitakan tentang ulang tahun bung Hatta
proklamator RI dengan ulasan disertai ide-ide brilian wakil presiden pertama RI itu, dalam posisi demikian media itu sedang berfungsi mewariskan ide dan
gagasan bung Hatta kepada generasi selanjutnya. Misalnya ide atau gagasannya tentang koperasi yang saat ini sudah disalahgunakan untuk kepentingan politik.
II.1.2.5 Elemen Komunikasi Massa
Elemen komunikasi pada komunikasi secara umum juga berlaku bagi komunikasi massa, yaitu :
1. Komunikator
Komunikator dalam komunikasi massa sangat berbeda dengan komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain. Komunikator di sini meliputi
jaringa n , stasiun lokal, direktur, staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara televisi. Jadi komunikator adalah gabungan dari berbagai individu dalam sebuha
lembaga media massa. Komunikator dalam komunikasi massa itu bukan individu, tetapi
kumpulan orang-orang yang bekerja satu sama lain. Meskipun ada orang yang dominan, tetapi pada akhirnya ia akan terbatasi perannya oleh kumpulan orang-
orang tadi. Kumpulan orang-orang itu bisa disebut organisasi, lembaga, institusi atau jaringan. Jadi apa yang dikerjakan oleh komunikator dalam komunikasi
massa itu “atas nama” lembaga dan bukan atas nama masing-masing individu dalam lembaga tersebut.
Universitas Sumatera Utara
64 Komunikator dalam komunikasi massa itu sifatnya adalah mencari
keuntungan. Bukan semata-mata mencari keuntungan, tetapi orientasi keuntungan menjadi dasar pembentukan organisasi. Media massa tentu tidak sekedar
menyiarkan informasi semata, tetapi ia membutuhkan pemasukan bagi kelangsungan hidup lembaga itu sendiri.
Media massa harus mempunyai daya saing. Daya saing sebuah koran akan sangat ditentukan oleh peran dari komunikatornya. Bagaimana kebijakan
dirumuskan, bagaimana mengelola manajemen perusahaan media, bagaimana mengikat orang untuk berlangganan tetap dan bagaimana memberikan kepuasan
pelanggan, semua itu bagian dari usaha menumbuhkan daya saing sebuah koran. Itu pulalah kenapa, tak sedikit investasi yang dikeluarkan agar daya saing dengan
media lain kuat. Industrialisasi adalah salah satu konsekuensi media massa. Media massa
jelas mempekerjakan banyak orang beserta banyak struktur yang kompleks. Akibatnya, media ini perlu dikelola seperti halnya “industri”. Jadi apa yang terjadi
pada perusahaan koran atau televisi misalnya, sama seperti perusahaan pada umumnya. Jika di perusahaan umum ada peraturan tentang karyawan, kebijakan
pimpinan, membuat produk, maka koran juga tak jauh berbeda. Intinya adalah, media massa tak lain adalah industri yang dikelola seperti industri secara umum.
Ciri yang melekat pada diri komunikator yang dideskripsikan di atas menunjukkan bahwa komunikator dalam komunikasi massa itu begitu kompleks
dan tidak hanya dikelola oleh satu orang saja. Munculnya spesialisasi, perwakilan, dan kompleksitas yang melekat pada diri komunikator menjadi bukti bahwa
komunikator dalam komunikasi massa adalah lembaga media yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
65
2. Isi
Masing-masing media punya kebijakan sendiri-sendiri dalam isinya. Sebab, masing-masing itu tidak hanya melayani masyarakat yang beragam tetapi
juga menyangkut individu atau kelompok sosial. Bagi Ray Eldon Hiebert dkk 1985 isi media setidak-tidaknya bisa dibagi ke dalam lima kategori yakni ; 1
berita dan informasi, 2 analisis dan interpretasi, 3 pendidikan dan sosialisasi, 4 hubungan masyarakat dan persuasi, 5 iklan dan bentuk penjualan lain, dan 6
hiburan.
3. Khalayak
Tidak bisa dipungkiri, khalayak yang dimaksud dalam komunikasi massa ini sangat beragam, dari jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku atau
ratusan pembaca jurnal ilmiah. Masing-masing khalayak ini berbeda satu sama lain. Mereka berbeda dalam cara berpakaian, berpikir, menanggapi pesan yang
diterimanya, pengalaman dan orientasi hidupnya. Tetapi masing-masing individu ini juga saling mereaksi satu sama lain terhadap pesan yang diterimanya.
Menurut Hiebert dan kawan-kawan, khalayak dalam komunikasi massa setidak-tidaknya mempunyai 5 lima karakteristik :
1. Khalayak cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi
pengalaman dan pengaruhi oleh hubungan sosial diantara mereka. Individu- individu tersebut memilih produk media yang mereka gunakan berdasarkan
seleksi kesadaran. 2.
Khalayak cenderung besar. Luas di sini berarti tersebar ke wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa. Meskipun begitu ukuran luas ini sifatnya bisa
relatif. Sebab, ada media tertentu yang khalayaknya mencapai ribuan, ada
Universitas Sumatera Utara
66 yang mecapai jutaan. Baik ribuan atau jutaan itu tetap bisa disebut khalayak
meskipun jumlahnya berbeda. Tetapi, perbedaan ini bukan sesuatu yang prinsip. Jadi tak ada ukuran pasti tentang luasnya khalayak itu.
3. Khalayak cenderung heterogen. Mereka berasal dari berbagai lapisan dan
ketegori sosial. Beberapa media tertentu punya sasaran, tetapi
heterogenitasnya juga tetap ada. 4.
Khalayak cenderung anonim, yakni tidak mengenal satu sama lain. 5.
Khalayak secara fisik dipisahkan dari komunikator, dapat juga dikatakan khalayak dipisahkan oleh ruang dan waktu.
4. Umpan Balik
Ada dua umpan balik feedback dalam komunikasi yakni umpan balik langsung immediated feedback dan tidak langsung delayed feedback. Umpan
balik langsung terjadi jika komunikator dan komunikan berhadapan langsung atau ada kemungkinan bisa berbicara langsung. Misalnya, dalam komunikasi antar
persona yang melibatkan dua orang atau komunikasi kelompok. Di dalam komunikasi massa umpan balik biasanya tidak secara langsung. Artinya, antara
komunikator dengan komunikan dalam komunikasi massa tidak terjadi kontak langsung yang memungkinkan mereka mengadakan reaksi langsung satu sama
lain. Umpan balik secara tidak langsung misalnya bisa ditunjukkan dalam
letter to the editorsurat pembacapembaca menulis. Umpan balik merupakan bahan yang direfleksikan kepada sumberkomunikator
setelah dipertimbangkan dalam waktu tertentu sebelum dikirimkan.
Universitas Sumatera Utara
67
5. Gangguan 5.1 Gangguan Saluran
Gangguan dalam saluran komunikasi massa biasnya selalu ada. Di dalam media cetak gangguan bisa berupa suatu kesalahan cetak, kata yang hilang, atau
paragraf yang dihilangkan. Itu juga termasuk gambar tak jelas di pesawat televisi, gangguan gelombang radio, baterai yang sudah aus atau juga langganan majalah
yang tidak datang. Semuanya itu merupakan gangguan. Kenyataannya, semakin komplek teknologi yang digunakan masyarakat, semakin besar peluang
munculnya gangguan. Semakin banyak variasi program acara yang disajikan, semakin meningkat munculnya gangguan.
Salah satu solusi untuk mengatasi adanya gangguan terhadap saluran misalnya adalah pengulangan acara yang disajikan. Loyalitas kita pada stasiun
televisi tertentu atau pada produk iklan tertentu salah satu usaha mengatasi gangguan itu. Termasuk di sini, penyiar radio yang berusaha mengulangi nomor
telepon yang disebutnya, atau pengulangan iklan yang disiarkan sepanjang program acara tetevisi, iklan department store yang dimunculkan tidak hanya pagi
tetapi juga sore hari merupakan usaha mengatasi gangguan.
Gangguan yang berhubungan dengan saluran mungkin ada dimana-mana dan menjadi penghambat dalam komunikasi massa, tetapi tidak demikian dengan
gangguan semantik kata ataun psikologis. Semantik bisa diartikan sebagai ilmu bahasa yang mempelajari tentang tata kalimat. Oleh karena itu, gangguan
semantik berarti gangguan yang berhubungan dengan bahasa. Gangguan semantik lebih rumit, kompleks dan seringkali muncul. Bisa dikatakan, gangguan semantik
5.1 Gangguan Semantik
Universitas Sumatera Utara