Perjanjian KIK-EBA Perjanjian KIK-EBA

c. originator tidak lagi sebagai pemegang hak atas aset keuangan tersebut dan originator tidak boleh dalam posisi sebagai pengendali SPV dalam transaksi sekuritisasi aset; d. analisa terhadap mekanisme harga – apakah harganya merupakan harga yang wajar? e. Analisa atas kewenangan SPV dalam hal: 1 penggantian dan pengawasan kegiatan service agent serta servicing fee telah dinegosiasikan secara wajar sesuai dengan term dan kondisi yang umum berlaku. 2 pengawasan pengumpulan underlying aset misalnya melihat semua catatan, baik dalam bentuk dokumen maupun soft copy yang berhubungan dengan piutang yang telah dialihkan tersebut. 3 mengeluarkan kebijakan mengenai kredit dan pengumpulan pembayaran atas piutang tersebut. 57

B. Perjanjian KIK-EBA

1. Perjanjian KIK-EBA

Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Reksadana merupakan perseroan atau investasi kolektif masyarakat pemodal yang diinvestasikan ke dalam efek oleh manajer investasi. 57 http:cfisel.blogspot.com200708true-sale-dalam-sekuritisasi-aset.html , diakses pada tanggal 18 Juni 2009. Universitas Sumatera Utara Secara sederhana dapat dikatakan bahwa reksadana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada manajer investasi selaku pengelola reksadana, untuk digunakan sebagai modal berinvestasi di pasar modal. Dengan membeli sebagian Unit Penyertaan, Investor individual yang memiliki dana terbatas dapat menikmati manfaat atas kepemilikan berbagai macam efek dan terbebas dari kesulitan untuk menganalisis Efek. 58 Berdasarkan ketentuan Pasal 18 Undang-Undang Pasar Modal, ada dua bentuk reksa dana, yaitu berbentuk perseroan dan berbentuk Kontrak Investasi Kolektif KIK. 59 Reksadana berbentuk KIK dibentuk berdasarkan perjanjian antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian, dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif yakni jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak. 60 Selain Manajer Investasi dan Bank Kustodian, dalam setiap penerbitan awal EBA, paling tidak terdapat dua pihak inti yang memiliki peranan utama antara lain Kreditur Awal Originator dan Penyedia Jasa Servicer. Selain kedua pihak tersebut, terdapat juga beberapa lembaga penunjang sebagai lembaga pendukung pembentukan Efek Beragun Aset seperti Akuntan Publik, Konsultan Hukum, Perusahaan Penilai dan Notaris. 61 58 M. Paulus Situmorang, Op.Cit., hlm. 61. 59 Ibid, hlm. 62. 60 Rudhy A. Lontoh dkk, Penyelesaian Utang-Piutang Melalui Pailit Atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Bandung: Penerbit Alumni, 2001, hlm. 585. 61 http:www.optimainvestama.comartikelSekuritisasi Aset.pdf , diakses pada tanggal 18 November 2009. Universitas Sumatera Utara Adapun pihak-pihak yang dapat terlibat dalam penerbitan suatu KIK-EBA adalah: 62 a. Originator atau Kreditur awal yaitu pihak yang mengalihkan aset tagihannya kepada para pemegang EBA secara kolektif dimana aset tersebut diperoleh originator karena adanya tagihan kepada pihak ketiga. b. Debitur atau pelanggan yaitu pihak penerima kredit dari originator yang wajib memenuhi kewajiban pembayaran kepada kreditur baru atau investor. c. Penyedia Jasa atau servicer yaitu pihak yang menyediakan jasa untuk memproses dan mengawasi pembayaran yang dilakukan debitur, melakukan tindakan awal berupa peringatan dan atau hal lain sesuai dengan kontrak. d. Bank Kustodian yaitu pihak yang diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif dan mencatatkan underlying KIK-EBA atas namanya untuk kepentingan Investor. e. Manajer Investasi yaitu pihak yang diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif. f. SPVSPC yaitu pihak yang membeli sejumlah aset tagihan dari originator dan menerbitkan EBA untuk dijual kepada investor. g. Lembaga Pemeringkat Efek yaitu pihak yang melakukan pemeringkatan atas efek yang diterbitkan. h. Lembaga Sarana Peningkatan Kredit atau Credit Enhancer yaitu pihak yang memberi jaminan pembayaran guna mendukung peningkatan kualitas EBA. i. Investor yaitu pihak yang membeli EBA. 62 Ishwahjudi A. Karim, Prespektif Hukum Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset KIK-EBA, Jakarta: KarimSyah Law Firm, 2005, hlm. 1-2. Universitas Sumatera Utara j. Pihak pendukung seperti konsultan hukum, akuntan publik, notaris, dll. Berdasarkan ketentuan Pasal 1313 KUH Perdata perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana seorang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. Menurut Abdulkadir Muhamad bahwa perjanjian dapat dirumuskan sebagai suatu persetujuan dengan mana dua orang atau lebih saling mengikatkan diri untuk melaksanakan suatu hal mengenai harta kekayaan. 63 Sedangkan menurut Wirjono Prodjodikoro, perjanjian adalah suatu hubungan hukum mengenai harta benda atau pihak, dalam mana satu pihak berjanji atau dianggap berjanji untuk melaksanakan sesuatu sedangkan pihak lain berhak menuntut pelaksanaan. 64 KIK-EBA adalah perjanjian sui generis, maka kegiatan bisnis antara manajer investasi dan bank kustodian dapat dikategorikan sebagai persekutuan perdata berdasarkan Pasal 1618 KUH Perdata. 65 63 Abdulkadir Muhammad, 1993:224, dikutip dari Sempat terjadi perdebatan di antara praktisi dan akademisi di bidang hukum perihal apakah perjanjian di antara dua atau lebih badan hukum untuk melakukan satu kegiatan dengan tujuan yang sama dapat dikategorikan sebagai persekutuan perdata, misalnya perjanjian kerja sama operasi. Yang lebih penting lagi apakah kata ”orang” dalam pasal a quo dimaksudkan untuk manusia natural person saja atau juga melingkupi badan hukum legal entity. http:www.hukumonline.comberitabacahol19692kepailitan-spv-dalam-transaksi-kikeba- , pada tanggal 15 Januari 2010. 64 Wirjono Prodjodikoro, 1973:9, dikutip dari Ibid. 65 Hendra Setiawan Boen, Kepailitan SPV dalam transaksi KIK-EBA, diakses melalui Ibid. Universitas Sumatera Utara Akhirnya pandangan badan hukum dapat membentuk persekutuan perdata- lah yang diterima. Dalam hal penerbitan KIK-EBA sebagai SPV, dapat dicermati salah satu syarat persekutuan perdata dalam Pasal 1618 KUH Perdata tidak terpenuhi, yaitu syarat adanya pembagian untung – rugi antara sekutu, sebab bank kustodian memperoleh imbalan berupa fee, dan prakteknya tidak ada perjanjian pembagian keuntungan kerugian antara manajer investasi dan bank kustodian. Dalam Peraturan Bapepam Nomor IX.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-28PM2003 tanggal 21 Juli 2003 mengenai Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Asset Backed Securities, 66 ditentukan bahwa bentuk dari SPV adalah Kontrak Investasi Kolektif antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif. 67 Pasal 1 ayat 1 UUPM mendefinisikan Manajer Investasi sebagai pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah. Para investor yang memanfaatkan jasa Manajer Investasi untuk mengelola dananya dikategorikan sebagai ”investor pasif”, karena mempercayakan analisis mengenai efek serta melakukan order jual dan beli efek itu kepada Manajer Investasi. 68 66 Peraturan Bapepam Nomor IX.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep- 28PM2003 tanggal 21 Juli 2003 mengenai Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Asset Backed Securities. 67 Tim Studi Perdagangan Efek Beragun Aset, Op.Cit., hlm. 12-13. 68 Jusuf Anwar, Pasar Modal Sebagai Sarana Pembiayaan Dan Investasi, Bandung: Penerbit Alumni, 2008, hlm. 166. Universitas Sumatera Utara Para pemilik dana menyerahkan kepecayaan kepada Manajer Investasi untuk mengelola dana mereka. Meskipun demikian, pengelolaan dana tersebut baik dana perorangan, institusi, maupun dana sekelompok nasabah semuanya berdasarkan kontrak. Kontrak itu diperlukan terutama untuk mengetahui arah investasi pembentukan portofolio efek yang akan dilakukan oleh Manajer Investasi, dan hal-hal lain yang merupakan hak dan kewajiban masing-masing pihak. 69 a. Adanya pemisahan yang tegas antara kekayaan organ Pengurus dengan kekayaan SPV; Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset yang dibuat antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian memenuhi persyaratan sebagai SPV, karena mempunyai karakteristik sebagai berikut: b. Sifat mobilitas atas Efek Beragun Aset; c. Prinsip pengurusan melalui suatu organ Manajer Investasi dan Bank Kustodian; d. Adanya kewenangan dan tanggung jawab mewakili kepentingan pemegang Efek Beragun Aset di dalam maupun di luar Pengadilan bila terjadi perkara; dan e. Mempunyai keberadaan yang kontinyu kesinambungan. 69 Peraturan Nomor IV.B.1. Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak. Keputusan Ketua Bapepam No. Kep. -22PM1996 tanggal 17 Januari 1996, diubah dengan No. Kep. -07PM1997 tanggal 30 April 1997. Universitas Sumatera Utara Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset wajib mencantumkan: 70 a. nama penyedia jasa servicer yang memberikan jasanya atas aset keuangan tertentu dalam portofolio Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset dan menetapkan tanggung jawabnya; b. nama Lembaga Pemeringkat Efek dalam hal Efek Beragun Aset ditawarkan melalui Penawaran Umum; c. nama Akuntan yang terdaftar di Bapepam yang ditunjuk untuk memeriksa laporkan keuangan sekurang-kurangnya setiap tahun; d. nama Konsultan Hukum yang terdaftar di Bapepam yang ditunjuk untuk membuat pendapat hukum mengenai peralihan aset keuangan ke dalam portofolio Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset; e. ketentuan tentang penggantian Manajer Investasi, Bank Kustodian, Akuntan, Penyedia Jasa, Lembaga Pemeringkat, Konsultan Hukum, Notaris dan Pihak lain yang berkaitan dengan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset; dan f. imbalan jasa yang akan diterima oleh pihak-pihak yang berkaitan dengan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset.

2. Hak dan Kewajiban Para Pihak yang Terlibat dalam Perjanjian KIK-