diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. KIK-EBA dapat timbul dari adanya sekuritisasi aset tagihan dari perusahaan tertentu dirubah menjadi aset
yang lebih likuid melalui penciptaan surat berharga.
28
Sekuritisasi Aset menurut Pasal 1 butir 2 Peraturan Bank Indonesia No. 74PBI2005 Tentang Prinsip Kehati-hatian Dalam Aktivitas Sekur itisasi Aset
Bagi Bank Umum merupakan penerbitan surat berharga oleh penerbit efek beragun aset yang didasarkan pada pengalihan aset keuangan dari kreditur asal
yang diikuti dengan pembayaran yang berasal dari hasil penjualan efek beragun aset kepada pemodal.
29
F. Metode Penulisan
Dalam hal ini, apa yang dikemukakan dalam tulisan ini merupakan pengambilan bahan tidak terlepas dari media cetak dan media elektronik. Maka
haruslah menggunakan metode penulisan yang sesuai dengan bidang yang diteliti. Adapun penelitian yang digunakan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini disesuaikan dengan permasalahan yang diangkat di dalamnya. Dengan demikian, penelitian
yang dilaksanakan adalah penelitian hukum normatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara menganalisa hukum yang tertulis dari bahan pustaka atau
28
Ishwahjudi A. Karim, Prespektif Hukum Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset KIK-EBA, Jakarta: KarimSyah Law Firm, 2005, hlm. 1.
29
Pasal 1 butir 2, Peraturan Bank Indonesia Nomor 74PBI2005 tentang Prinsip Kehati- hatian dalam Aktivitas Sekuritisasi Aset Bagi Bank Umum.
Universitas Sumatera Utara
data sekunder belaka yang lebih dikenal dengan nama dan bahan acuan dalam bidang hukum atau bahan rujukan bidang hukum.
30
2. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari :
a. Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang sifatnya mengikat
masalah-masalah yang akan diteliti, berupa peraturan perundang-undangan di bidang hukum yang mengikat, antara lain Undang-undang Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal, dan peraturan-peraturan lain mengenai kontrak investasi kolektif efek beragun aset.
b. Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan
terhadap bahan hukum primer, yaitu hasil karya di kalangan hukum yang ada relevansinya dengan masalah-masalah yang akan diteliti, berupa buku-
buku, pendapat-pendapat para sarjana yang berhubungan dengan skripsi ini.
c. Bahan Hukum Tersier Bahan hukum tersier atau bahan hukum penunjang, yaitu bahan hukum
yang memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan
30
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif; Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: RadjaGrafindo Persada, 2007, hlm. 33.
Universitas Sumatera Utara
hukum primer danatau bahan hukum sekunder, yaitu kamus hukum, ensiklopedi, majalah, media massa dan internet.
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk melengkapi penulisan skripsi ini agar tujuan dapat lebih baik, terarah dan dapat dipertanggung jawabkan, maka digunakan metode penelitian
hukum normatif. Dengan pengumpulan data secara studi pustaka Library Research.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan suatu penelitian kepustakaan Library Research. Dalam hal ini penelitian hukum dilakukan
dengan cara penelitian kepustakaan atau disebut dengan penelitian normatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder
belaka yang lebih dikenal dengan nama dan bahan acuan dalam bidang hukum atau bahan rujukan bidang hukum
Metode Library Research adalah mempelajari sumber-sumber atau bahan- bahan tertulis yang dijadikan bahan dalam penulisan skripsi ini. Berupa rujukan
beberapa buku wacana yang dikemukakan oleh pendapat para sarjana ekonomi dan hukum yang sudah mempunyai nama besar dibidangnya, koran, serta majalah.
4. Analisis Data