2.4. Kerangka Teori
2.5. Kerangka Konsep
Diberi larvasida Bti dengan berbagai konsentrasi
Larva Cx. quinquefasciatus instar IIIIV
Larva hidup Tidak diberi larvasida Bti
Larva mati Efek larvasida -
Efek larvasida + Dimakan dan larut dalam
usus larva Bersifat toksik
bagi larva Morfologi
Karakteristik Bti
Kristal protein Spora
Lisis sel epitel pencernaan larva
Gangguan permeabilitas sel
Larva mati
2.6. Definisi Operasional
No. Variabel
Definisi Operasional
Alat ukur Hasil ukur
Skala ukur 1.
Variabel bebas: Konsentrasi
larvasida Bti. Larvasida Bti
dalam bentuk granul yang telah
ditimbang, dilarutkan dengan
air dan diencerkan menjadi berbagai
konsentrasi. Neraca digital,
micropipet, gelas ukur.
Larutan larvasida dengan
konsentrasi 0, 0.01, 0.02, 0.04,
0.06, dan 0.08 mgL.
Numerik
2. Variabel terikat:
Kematian larva instar IIIIV.
Larva instar IIIIV yang tidak bisa
bergerak ketika diberi rangsangan
dan tampak berwarna
kehitaman dan membengkak.
Loupe. Jumlah larva instar
IIIIV yang mati. Numerik
16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan lebih dari 2 kelompok perlakuan, dan dilakukan secara berpasangan. Pengambilan sampel
nyamuk dilakukan secara purposive sampling yang memenuhi kriteria sampel terpilih. Analisa statistik dilakukan untuk mengetahui tentang
efikasi Bti pada beberapa konsentrasi berbeda terhadap kematian larva instar IIIIV nyamuk Cx. quinquefasciatus serta nilai LC
50
dan LC
90
dari larvisida tersebut.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Pengambilan sampel yang berupa telur dan larva nyamuk Cx. quinquefasciatus dilakukan pada bulan April 2015 di wilayah Bekasi dari
tempat perindukan nyamuk tersebut yaitu air gotselokan. Pemeliharaan nyamuk, identifikasi, serta pengujian sampel dilakukan bulan April-Juni
2015 di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini berupa koloni larva Cx. quinquefasciatus instar I sampai IV yang dipelihara dalam wadah berisi
media air got.
3.3.2. Besar Sampel Penelitian
Dalam menentukan banyaknya sampel dalam setiap konsentrasi, maka digunakan rumus Federer, yaitu:
33
n-1 t- 1 ≥ 15