Kerangka Teori Kerangka Konsep

Keterangan: n = besar sampel t = jumlah kelompok perlakuan Pada penelitian ini, digunakan 1 kelompok kontrol dan 5 kelompok yang diberi larvasida Bti dengan konsentrasi berbeda. Berdasarkan rumus tersebut, maka didapatkan banyaknya sampel yang digunakan adalah: n-1 t- 1 ≥ 15 n-1 5- 1 ≥ 15 n- 1 4 ≥ 15 4n – 4 ≥ 15 4n ≥ 19 n ≥ 4.75 Minimal sampel yang digunakan adalah 5 ekor larva, sedangkan jumlah sampel yang diuji pada penelitian ini untuk setiap konsentrasi adalah 25 ekor larva. 34 Larva yang memenuhi kriteria inklusi yaitu telah mencapai instar IIIIV serta masih hidup yang ditandai dengan larva yang bergerak aktif ketika diberi rangsangan, selanjutnya di ambil secara acak dengan menggunakan pipet dari wadah perindukannya di laboratorium. Kemudian larva tersebut ditempatkan pada wadah yang telah berisi larutan Bti dengan berbagai konsentrasi sebagai perlakuan, dan wadah yang hanya berisi air keran tap water sebagai kontrol. Perlakuan dilakukan selama 24 jam. Pencatatan jumlah larva yang mati dilakukan saat 24 jam setelah perlakuan. Jumlah pengulangan dalam setiap perlakuan adalah 4 kali.

3.3.3. Kriteria Sampel

1. Kriteria inklusi  Larva Cx.quinquefasciatus instar IIIIV.  Larva yang masih hidup ditandai dengan larva yang bergerak aktif ketika diberi rangsangan.  Berasal dari filial atau keturunan yang umurnya sama.  Larva diberi perlakuan pakan dan media rearing yang sama. 2. Kriteria eksklusi  Larva yang sudah berubah menjadi pupa.  Larva yang tidak sehat dan cacat.

3.4. Variabel Penelitian

a. Variabel independen bebas : konsentrasi larutan larvasida Bti. Pada penelitian ini dibuat rentang konsentrasi sebesar 0, 0.01, 0.02, 0.04, 0.06, dan 0.08 mgL. b. Variabel dependen terikat : kematian larva instar IIIIV setelah 24 jam. Pada penelitian ini, dihitung berapa jumlah larva yang mati setelah mendapat perlakuan berupa pemberian larvasida Bti dengan berbagai konsentrasi pada media hidupnya di dalam wadah. c. Variabel luar terkendali:  Umur larva yaitu larva instar IIIIV.  Pakan larva.  Ph dan salinitas air.  Suhu ruangan tempat rearing nyamuk. d. Variabel luar tidak terkendali:  Kondisi biologis larva.  Kontaminan lingkungan dalam media tumbuh larva.  Kualitas larvasida dan pelarutnya.

3.5. Alat dan Bahan

3.5.1. Alat

Kandang nyamuk, pipet tetes, mikropipet, gelas plastik, neraca digital, pH meter, nampan plastik, pengaduk, beaker glass, gelas ukur,