Taksonomi Bti Morfologi dan Karakteristik Bacillus thuringiensis

Bt yang terkontak dengan kulit, mata, terhirup, termakan atau terminum tidak berbahaya bagi kesehatan. 5 Telah diketahui bahwa racun Bt aktif di suasana basa pada sistem pencernaan. Oleh karena itu, racun Bt dapat aktif pada larva. Namun pada manusia yang termakan Bt tidak akan menyebabkan efek patologis, dikarenakan kondisi sistem pencernaan manusia yang bersifat asam. Dilaporkan bahwa manusia yang memakan Bt hingga 1000 mghari selama 3-5 hari tidak menunjukkan efek negatif. Selain itu, Bt tidak memicu kanker dan tidak menyebabkan kelainan kongenital. 12

2.2. Taksonomi, Morfologi, Habitat dan Perilaku, serta Siklus Hidup

Cx. quinquefasciatus 2.2.1. Taksonomi Cx. quinquefasciatus Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insecta Ordo : Diptera Famili : Culicidae Genus : Culex Spesies : Culex quinquefasciatus. 13

2.2.2. Morfologi Cx. quinquefasciatus

Telur Cx.quinquefasciatus berbentuk lonjong seperti peluru dengan ujung tumpul yang tersusun berkelompok membentuk seperti rakit. Panjang telur sekitar 14 inch dan lebar 18 inch. 14,15 Telur yang baru diletakkan diatas air masih berwarna putih, beberapa jam setelah berkontak dengan air berubah menjadi coklat kehitaman. Telur ini berisi calon larva yang nantinya akan menetas dalam waktu 2-3 hari. 16 Gambar 2.4 Telur Cx. quinquefasciatus di bawah mikroskop. Sumber: Dokumentasi pribadi. Gambar 2.5 Telur Cx quinquefasciatus di atas air. 17 Tubuh larva terdiri dari bagian kepala, thoraks dan abdomen. Pada bagian abdomennya, terdiri dari 8 segmen dengan sifon terletak pada bagian dorsal abdomen. 18,19 Sedangkan saddle terletak di bagian ventral abdomennya. Sifonnya 4 kali lebih panjang dibandingkan spesies larva lainnya dengan bulu lebih dari satu pasang. 18 Gambar 2.6 Larva Cx. quinquefasciatus Sumber: Dokumentasi pribadi Sesuai dengan perkembangannya, larva nyamuk ini dibagi menjadi 4 tahap yaitu instar I, II, III dan IV. 20 Pertumbuhan dan perkembangan larva berbeda-beda tergantung suplai nutrisi dan temperatur tempat larva hidup. 14 Tampak bentuk satu persatu di bawah ikroskop Sifon Kepala Thoraks Abdomen Tampak dalam bentuk rakit mengapung di air Gambar 2.7 Perbedaan morfologi larva Cx. quinquefasciatus instar I, II, III dan IV. 13 1. Instar I yaitu pada hari ke 1-2 setelah telur menetas dengan ukuran 1-2 mm. 2. Instar II yaitu pada hari ke 2-3 setelah telur menetas dengan ukuran 2,5 - 3,5 mm. 3. Instar III yaitu pada hari ke 3-4 setelah telur menetas dengan ukuran 4-5 mm. 4. Instar IV yaitu pada hari ke 4-6 setelah telur menetas dengan ukuran 5-6 mm. 14 Tabel 2.1 Perbandingan ukuran larva Cx. quinquefasciatus instar I, II, III dan IV. 14 Pada pupa, bagian kepala dan dada bergabung menjadi cephalothoraks dengan perut melengkung dibawahnya sehingga terlihat