16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan lebih dari 2 kelompok perlakuan, dan dilakukan secara berpasangan. Pengambilan sampel
nyamuk dilakukan secara purposive sampling yang memenuhi kriteria sampel terpilih. Analisa statistik dilakukan untuk mengetahui tentang
efikasi Bti pada beberapa konsentrasi berbeda terhadap kematian larva instar IIIIV nyamuk Cx. quinquefasciatus serta nilai LC
50
dan LC
90
dari larvisida tersebut.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Pengambilan sampel yang berupa telur dan larva nyamuk Cx. quinquefasciatus dilakukan pada bulan April 2015 di wilayah Bekasi dari
tempat perindukan nyamuk tersebut yaitu air gotselokan. Pemeliharaan nyamuk, identifikasi, serta pengujian sampel dilakukan bulan April-Juni
2015 di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini berupa koloni larva Cx. quinquefasciatus instar I sampai IV yang dipelihara dalam wadah berisi
media air got.
3.3.2. Besar Sampel Penelitian
Dalam menentukan banyaknya sampel dalam setiap konsentrasi, maka digunakan rumus Federer, yaitu:
33
n-1 t- 1 ≥ 15
Keterangan: n = besar sampel
t = jumlah kelompok perlakuan Pada penelitian ini, digunakan 1 kelompok kontrol dan 5 kelompok
yang diberi larvasida Bti dengan konsentrasi berbeda. Berdasarkan rumus tersebut, maka didapatkan banyaknya sampel yang digunakan adalah:
n-1 t- 1 ≥ 15
n-1 5- 1 ≥ 15
n- 1 4 ≥ 15
4n – 4 ≥ 15
4n ≥ 19 n ≥ 4.75
Minimal sampel yang digunakan adalah 5 ekor larva, sedangkan jumlah sampel yang diuji pada penelitian ini untuk setiap konsentrasi
adalah 25 ekor larva.
34
Larva yang memenuhi kriteria inklusi yaitu telah mencapai instar IIIIV serta masih hidup yang ditandai dengan larva yang
bergerak aktif ketika diberi rangsangan, selanjutnya di ambil secara acak dengan menggunakan pipet dari wadah perindukannya di laboratorium.
Kemudian larva tersebut ditempatkan pada wadah yang telah berisi larutan Bti dengan berbagai konsentrasi sebagai perlakuan, dan wadah yang hanya
berisi air keran tap water sebagai kontrol. Perlakuan dilakukan selama 24 jam. Pencatatan jumlah larva yang
mati dilakukan saat 24 jam setelah perlakuan. Jumlah pengulangan dalam setiap perlakuan adalah 4 kali.
3.3.3. Kriteria Sampel
1. Kriteria inklusi Larva Cx.quinquefasciatus instar IIIIV.