dibagi daripada topik terkait kehidupan seks atau kesulitan keuangan pada orang yang baru saja kita kenal atau orang yang tidak kita akrabi betul.
d. Valensi Umumnya manusia cenderung lebih menyukai pengungkapan diri
positif daripada pengungkapan diri negatif. Terlebih lagi kepada seseorang yang belum kita kenal secara baik. Namun, apabila kita sudah mengenal
orang yang kita ajak berkomunikasi secara lebih personal maka pengungkapan diri negatif bisa saja dilakukan.
e. Jenis Kelamin Umumnya, pria lebih kurang terbuka daripada wanita. Meskipun bisa
dipandang sebagai ungkapan stereotipikal namun, beberapa riset sudah menunjukkan bahwa wanita dinilai lebih terbuka dibandingkan laki-laki.
Namun, bukan berarti bahwa pria tidak melakukan pengungkapan diri sama sekali.
f. Ras, Nasionalitas, dan Usia
Hal ini pun bisa dipandang sebagai bentuk stereotip dari ras, nasionalitas, dan usia. Namun, pada kenyataannya memang terdapat ras
tertentu yang lebih sering melakukan pengungkapan diri bila dibandingkan dengan ras lainnya. Selain itu juga terdapat perbedaan
frekuensi pengungkapan diri dalam kelompok usia. Pengungkapan diri pada teman dengan gender berbeda meningkat dari usia 17-50 tahun dan
menurun kembali.
g. Mitra dalam Hubungan Kita akan melakukan pengungkapan diri kepada mereka yang kita
anggap sebagai orang yang memiliki kedekatan dengan kita misalnya suamiistri, teman dekat, atau sesama anggota keluarga. Di samping itu,
kita juga akan memandang bagaimana respon mereka. Apabila kita pandang mereka sebagai orang yang hangat dan penuh perhatian maka
kita akan terus melakukan keterbukaan diri, apabila feedback yang diterima tidak sesuai espektasi kita maka kita akan lebih menutup diri.
6
4. Fungsi Pengungkapan Diri
Selain untuk meningkatkan komunikasi, pengungkapan diri memiliki beberapa fungsi lainnya. Menurut Derlega dan Grzelak ada lima fungsi
pengungkapan diri, yaitu: a. Ekspresi expression
Senang, sedih, kecewa maupun bahagia merupakan emosi yang sering sekali terjadi dalam kehidupan setiap manusia, baik menyangkut
pekerjaan ataupun hal lainnya. Dengan berbagi perasaan kepada orang yang
dipercaya dapat
membuang semua
kekesalan. Dengan
mengungkapkan diri semacam ini, manusia dapat mengekspresikan perasaannya.
6
Yosal Iriantara, Komunikasi Antarpribadi Jakarta: Universitas Terbuka, 2009, h. 3.31.
b. Penjernihan diri self-clarification Setelah menceritakan masalah dan perasaan yang dialami kepada
orang yang dipercaya, manusia berharap agar diberikan penjelasan dan pemahaman orang lain atas masalah yang dihadapi sehingga kita akan
lebih baik dalam melihat suatu perkara. c. Keabsahan sosial social validation
Setelah selesai mengungkapkan perasaan maupun masalah yang dihadapi kepada orang lain, pendengar biasanya akan memberikan
pendapat, saran, ataupun masukan yang membantu dalam proses penyelesaian masalah. Sehingga dengan demikian, akan mendapatkan
informasi yang bermanfaat. d. Kendali sosial social control
Setiap individu memiliki pilihan untuk mengungkapkan atau menyembunyikan informasi mengenai dirinya. Individu pun dapat
menekan topik, kepercayaan atau ide sehingga membentuk pesan yang baik pada pendengar terhadap dirinya. Dengan demikian pandangan
pendengar akan baik terhadap dirinya.
e. Perkembangan hubungan relationship development Dengan berbagi permasalahan maupun informasi penting kepada
orang lain dapat meningkatkan kepercayaan dalam suatu hubungan sehingga semakin meningkatkan derajat keakraban.
7
5. Komunikasi Antarpribadi dan Pengungkapan Diri
Seperti yang kita ketahui pengungkapan diri dalam prosesnya bersifat timbal balik. Artinya, keterbukaan kita akan diimbangi juga oleh lawan
komunikasi kita. Berdasarkan pandangan ini maka pengungkapan diri tidak akan terjadi apabila salah satu pihak yang terlibat dalam komunikasi
menunjukkan ketertutupan dirinya. Dengan demikian, apabila kita ingin melangsungkan komunikasi antarpribadi yang mengembangkan relasi pribadi
yang baik maka diperlukan pengungkapan diri dari kedua belah pihak. Oleh karena itu, Tubbs dan Moss menyatakan bahwa pengungkapan diri merupakan
bagian penting dari komunikasi di antara dua orang sekaligus menjadi ciri dari komunikasi antarpribadi.
8
Keterbukaan dalam
menjalin hubungan
interpersonal berfungsi
meminimalisir kesalahpahaman dan kecurangan. Dengan demikian hubungan interpersonal akan semakin erat. Keakraban hubungan interpersonal dapat
7
David O. Sears, Jonathan L. Freedman, L. Anne Peplau, Psikologi Sosial Jilid Pertama Edisi Kelima. Terjemahan Michael Adryanto Saviti Soekrisno Jakarta: Erlangga, 1994, h. 254.
8
Yosal Iriantara, Komunikasi Antarpribadi Jakarta: Universitas Terbuka, 2009, h. 3.26.