b. Mengalami perkembangan psikologis, berupa pola identifikasi dari kanak- kanak menjadi dewasa.
c. Terjadi perubahan terhadap ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.
11
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa yang ditandai dengan
perubahan dari segi biologis, psikologis, dan sosial ekonomi agar tercapainya kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.
2. Ciri Khas Remaja
WHO membagi kurun usia remaja ke dalam dua bagian, yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-24 tahun. Terdapat perbedaan ciri
khaskarakteristik yang signifikan dari kedua kelompok remaja tersebut, yaitu:
Tabel 2.1 KarakterisrikCiri Khas Remaja
12
Remaja Awal 10-14 tahun Remaja Akhir 15-24 tahun
• Status tidak menentu
• Emosional
• Tidak stabil keadaannya
• Mempunyai banyak masalah
• Masa yang kritis
• Kestabilan bertambah
• Lebih matang dalam menghadapi
masalah •
Campur tangan dari orang lain berkurang
• Ketenangan emosional bertambah
• Realistis bertambah
Pada kategori mahasiswa sebagai remaja akhir, dianggap sudah lebih realistis dalam menghadapi masalah, hal ini dikarenakan bertambahnya
11
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja Jakarta; RajaGrafindo Persada, 2007, h. 9.
12
Elfi Yuliani Rochmah, Psikologi Perkembangan Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2005, h. 186.
pengalaman dan kemampuan berpikir yang semakin baik lagi. Letupan- letupan emosi pun sudah mulai dapat diredam. Hal itu tentu saja baik dalam
menghadapi permasalahan pengambilan keputusan memilih perguruan tinggi. Tentunya hal ini tidak lepas dari bimbingan dan motivasi dari lingkungan di
mana tumbuh dan berkembang seperti keluarga maupun kelompok persahabatan.
3. Pengungkapan Diri Remaja dengan Keluarga
Komunikasi keluarga sangatlah penting dalam perkembangan remaja menuju tahap kedewasaan. Remaja sangat membutuhkan pendampingan
keluarga terutama orang tua untuk menghadapi tuntutan, baik dari dalam dirinya maupun lingkungan. Remaja membutuhkan jalinan komunikasi yang
baik yang dapat bebas mengutarakan isi hatinya dengan jujur. Salah satu aspek penting dalam komunikasi keluarga adalah pengungkapan diri self-
disclosure.
13
Pengungkapn diri dirasa penting untuk mengetahui pikiran, perasaan remaja akan sesuatu dengan jujur dan kemudian pikiran dan perasaan tersebut
akan diterima dengan bebas oleh anggota keluarga lain. oleh karena itu dibutuhkan hubungan interpersonal yang baik antar anggota keluarga.
13
Singgih dan Yulia D. Gunarsa, Psikologi Praktis: Anak, Remaja, dan Keluarga Jakarta: Gunung Mulia, 2004, h. 48.