Ciri Khas Remaja Remaja 1. Pengertian Remaja

Menurut Jalaluddin Rakhmat terdapat faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik yaitu: a. Percaya trust “Percaya” akan meningkatkan komunikasi interpersonal karena membuka saluran komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi, serta memperluas peluang komunikasi untuk mencapai maksudnya. Tanpa adanya percaya tidak akan ada pengertian, tanpa pengertian terjadi kegagalan komunikasi. Hilangnya kepercayaan pada orang lain akan menghambat perkembangan hubungan interpersonal yang akrab. b. Sikap Suportif Sikap sportif dapat mengurangi sikap defensif dalam berkomunikasi. Seseorang yang memiliki sikap defensif akan sulit menerima orang lain, tidak jujur, dan pada akhirnya mendangkalkan hubungan interpersonal. Sikap defensif yaitu, melindungi diri dari segala ancaman yang mengakibatkan pesan tidak tersampaikan secara utuh. c. Sikap Terbuka Sikap terbuka adalah lawan dari dogmatisme. Dengan adanya sikap terbuka dapat menilai pesan secara objektif, melihat dari beberapa sisi, bahkan kesediaan mengubah kepercayaannya. 14 14 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h. 129. Dijelaskan lebih dalam oleh Suranto Aw, bahwa sikap terbuka open - mindedness amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Dengan adanya keterbukaan kita dapat menerima masukan dari orang lain, serta berkenan menyampaikan informasi penting kepada orang lain. 15 Melalui keterbukaan orang tua dapat berbagi pengalaman secara luas dan terbuka kepada remaja dan nantinya remaja akan menentukan sikap maupun mengambil keputusan dengan tepat. Namun, apabila dalam keluarga tidak diberlakukan proses pengungkapan diri antara remaja dan orang tua, maka remaja akan mencari figur lain supaya dapat membuka diri dengan bebas dan mendapatkan timbal balik.

4. Pengungkapan Diri Remaja dengan Kelompok Sebaya

Kelompok teman sebaya adalah suatu komunitas berisi individu-individu yang memiliki banyaknya kesamaan dibidang usia, kebutuhan, perasaan, minat, tujuan, dan lain-lain. Dengan kesamaan itu semakin menguatkan individu di dalam kelompok ketika menjalankan hubungan. Untuk lebih menjelaskan makna dari kelompok sebaya maka peneliti memaparkan hakikat kelompok sebaya, yaitu: 15 Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal Yogyakarta; Graha Ilmu, 2011, h.82.