Melebih-lebihkan atau berbohong bisa dipandang sebagai salah satu bentuk kontrol agar tujuan dari pengungkapan diri bisa tercapai.
e. Keakraban Intimacy Keakraban memiliki kaitan erat dengan pengungkapan diri.
Pengungkapan yang dilakukan bisa saja bersifat sangat pribadi misalnya, mengenai ideologi, perasaan, keuangan, maupun hal yang umum.
4
3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pengungkapan Diri
Menurut Devito sebagaimana dikutip Yosal Iriantara ada beberapa faktor yang memengaruhi pengungkapan diri yaitu:
a. Efek Diadik Secara umum pengungkapan diri adalah hubungan timbal balik.
Dyadic effect menyatakan secara bahwa dalam proses ini terdapat efek
4
Yosal Iriantara, Komunikasi Antarpribadi Jakarta: Universitas Terbuka, 2009, h. 3.27.
Gambar 2.1 Dimensi Pengungkapan Diri
spiral saling berhubungan, di mana setiap pengungkapan diri individu memberikan stimulus untuk pengungkapan diri dari orang yang lain.
Dalam hal ini, pengungkapan diri antar kedua individu akan semakin baik jika pendengar bersikap positif dan menguatkan. Secara umum,
individu cenderung menyukai orang lain yang mengungkapkan cerita rahasianya pada jumlah yang kira-kira sama.
b. Ukuran Khalayak Pengungkapan diri
lebih besar kemungkinan terjadi dalam komunikasi dengan khalayak kecil, seperti komunikasi antarpribadi atau
komunikasi kelompok kecil. Dengan khalayak yang besar maka feedback yang diciptakan akan beraneka ragam sehingga sulit mengontrol situasi.
Berbeda dengan pengungkapan diri dengan khalayak yang kecil, kita dapat mengontrol situasi komunikasi dan melihat umpan balik dengan
cermat. c. Topik Bahasan
Dalam Struktur Kepribadian yang dikembangkan Irwin Altman dan Dalmas Taylor dengan Teori Penetrasi Sosial-nya sebagaimana dikutip
Ristiana Kadarsih digambarkan bahwa kepribadian manusia itu seperti bawang, yang memiliki lapisan-lapisan.
5
Pada awalnya individu akan lebih menyukai topik yang berhubungan dengan pekerjaan atau hobi untuk
5
Ristiana Kadarsih, Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal Jurnal Dakwah Vol. X No 1, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2009, h. 54.
dibagi daripada topik terkait kehidupan seks atau kesulitan keuangan pada orang yang baru saja kita kenal atau orang yang tidak kita akrabi betul.
d. Valensi Umumnya manusia cenderung lebih menyukai pengungkapan diri
positif daripada pengungkapan diri negatif. Terlebih lagi kepada seseorang yang belum kita kenal secara baik. Namun, apabila kita sudah mengenal
orang yang kita ajak berkomunikasi secara lebih personal maka pengungkapan diri negatif bisa saja dilakukan.
e. Jenis Kelamin Umumnya, pria lebih kurang terbuka daripada wanita. Meskipun bisa
dipandang sebagai ungkapan stereotipikal namun, beberapa riset sudah menunjukkan bahwa wanita dinilai lebih terbuka dibandingkan laki-laki.
Namun, bukan berarti bahwa pria tidak melakukan pengungkapan diri sama sekali.
f. Ras, Nasionalitas, dan Usia
Hal ini pun bisa dipandang sebagai bentuk stereotip dari ras, nasionalitas, dan usia. Namun, pada kenyataannya memang terdapat ras
tertentu yang lebih sering melakukan pengungkapan diri bila dibandingkan dengan ras lainnya. Selain itu juga terdapat perbedaan
frekuensi pengungkapan diri dalam kelompok usia. Pengungkapan diri pada teman dengan gender berbeda meningkat dari usia 17-50 tahun dan
menurun kembali.